Ringkasan khotbah Pdm. Peripin
Minggu, 12 Desember 2021
NATAL DAN HIKMAT ILAHI (Bag. 2)
HEART OF WORSHIP
NATAL MENGINGATKAN PERJUANGAN, PENGHAYATAN DAN TINDAKAN IMAN
Shalom Baithani!
Kita akan belajar tentang bagaimana Natal mengingatkan perjuangan, penghayatan dan tindakan iman dari Orang-orang Majus yang kisahnya dicatat dalam Injil Matius 2:1-12
1. Siapa mereka?
Ayat 1 “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem”
Orang Majus dikenal sebagai anggota dari suatu golongan keagamaan yang terpelajar, dari wilayah yang sekarang disebut IRAK / IRAN. Mereka adalah para ahli Astronomi, Astrologi, Kedokteran dan IPA.
Menurut Origenes – Bapa Gereja ( 185 – 254 M ) :
- Dalam Tradisi Suriah : Orang Majus disebutkan ada tiga orang, mereka adalah Larvandad, Hormisdas, Gusnasaf
- Dalam Tradisi Armenia : disebut dua orang, yaitu Kagba, Badadilma
- Sedangkan dalam Tradisi Eropa : disebut 3 Raja, yaitu Baltasar, Melkior, Kaspar
Banyak drama yang menayangkan adegan kedatangan Orang Majus di kandang domba tempat Yesus dilahirkan. Jika kita teliti ayat di atas, ada kalimat yang menunjukkan keterangan waktu – yaitu kata “sesudah”. Dalam tradisi Yahudi yang dicatat dalam kitab Imamat 12:1-4, maka di dapati aturan dimana setelah seorang ibu melahirkan bayi laki-laki, ia dalam masa najis (cemar kain) selama tujuh hari najis. Pada hari kedelapan dilakukan penyunatan pada bayi. Dan dilanjutkan tinggal di rumah (menantikan pentahiran dari darah nifas) selama tiga puluh tiga hari. Jika dijumlahkan ada empat puluh satu hari Maria harus tinggal di rumah. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa Bayi Yesus dibawa ke Bait Alllah pada usia di atas empat puluh satu hari. Dan jika rombongan Orang Majus sudah tiba di kandang domba tempat Yesus dilahirkan terjadi sebelum mereka berdua ke Yerusalem untuk melakukan hukum Taurat, yaitu menyerah kan Putra Sulung mereka, maka tentu Maria dan Yusuf tidak akan membawa sepasang burung tekukur sebagai korban persembahan, karena mereka telah menerima banyak persembahan berharga dari Orang Majus.
Sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, maka Orang Majus bertemu dengan Yesus ketika Yesus berusia kanak-kanak, dalam usia di antara 4 bulan s/d dua tahun.
2. Apa mereka lakukan?
Ayat 2 “dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Orang Majus melihat fenomena yang sangat luar biasa di langit dimana muncul sebuah bintang bersinar sangat terang, yang melebihi bintang bintang yang lain. Mereka menyelidiki apa yang mereka lihat dari keilmuan yang mereka miliki. Hasil penyelidikan itu adalah bahwa jika ada bintang yang bersinar terang itu adalah tanda bahwa seorang Raja Agung telah lahir.
Mereka mempersiapkan segala sesuatu dan berangkat ke Yerusalem, ibu kota Israel. Segala apa yang telah dilakukan oleh Orang Majus ini adalah respon yang benar, dan respon seperti inilah yang dikehendaki Allah.
Bandingkan dengan respon yang lain
Ayat 3-7 “Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.”
Secara geografis Orang Majus tahu di daerah mana Raja Agung itu lahir, tetapi mereka tidak mengetahui lokasinya secara detail. Oleh sebab itu dikatakan bahwa: mereka “bertanya-tanya:” Mendengar pertanyaan itu, Herodes dan seluruh Yerusalem sangat terkejut. Ia segera mengumpulkan semua Imam Kepala dan Ahli Taurat. Ketika info sudah didapat , Herodes merasa “insecure”, karena ia adalah pribadi yang egois, yang takut kehilangan tahta. Ia juga munafik, dan berjiwa pembunuh. Dengan diam-diam ia memanggil orang majus dengan tujuan mendapatkan informasi lebih sehingga bisa mengetahui secara mendetail untuk bisa membunuh Bayi Raja Agung itu.
Lalu bagaimana respon Imam-Imam – Pelayan Tuhan di Bait Allah dan Ahli Taurat? Sebagai imam-imam, tentunya sangat menguasai hal-hal yang bersifat rohani. Sedangkan sebagai Ahli Taurat yang bertugas menyalin Nas Kitab Suci, seharusnya sangat memahami apa yang akan terjadi. Tetapi faktanya kedua golongan ini tidak mengetahui apa-apa, sehingga mereka harus kembali mempelajari kitab-kitab nubuatan dan menemukan apa yang dicari oleh orang-orang majus dalam kitab Mikha 5:1. Kedua golongan ini bertugas mengajarkan dan menerapkan Hukum Perjanjian Lama, tetapi tidak peka rohani. Mereka hanya berteori tentang tema-tema teologis, studi dengan teliti dan bergelar tinggi, tahu banyak hal, tapi tidak mampu mensinkronkan dengan apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tuhan mengingatkan bagaimana respon kita dengan kelahiran/kehadiran Yesus Juru Selamat? Dan apa yang sudah kita persembahkan pada Tuhan?
3. Sifat/karakter mereka?
Ayat 8-10 “2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
- Taat – Perjalanan dari Timur ke Yerusalem adalah babak pertama. Menurut pemahaman mereka tentulah Raja yang Agung ini lahir di istana, tetapi ternyata tidak.
- Rendah Hati – Ketika tahu bahwa nubuatan ini akan terjadi di Betlehem – merekapun pergi ke sana. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang terpandang, tetapi mereka mau turun mencari sendiri.
- Murah Hati – memberi persembahan yang luar biasa mahal.
- ( Gigih, Gagah Berani, Pantang Menyerah, Fokus ) – beberapa penafsiran menyebutkan bahwa mereka membawa pasukan juga, itulah sebabnya Herodes tidak berani bertindak keras pada mereka sekalipun hatinya dipenuhi kegeraman
TUNTUNAN TUHAN BERLAKU HANYA DALAM KETAATAN, KETEKUNAN DAN KESETIAAN
4. Puncak penyembahan mereka
Ayat 11 “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”
- Emas : Lambang Kekudusan, Kemuliaan, Kejayaan, dipersembahkan kepada raja-raja
- Di dalam Tabernakel, Ruang Suci dan Ruang Maha Suci disalut oleh emas murni, dan seluruh perabotan yang ada di dalamnya, terbuat dari emas murni
- Jadi, Orang-orang Majus mengakui bahwa Yesus adalah Raja yang Kudus, yang patut disembah, dihormati, diberi penghargaan yang tertinggi
- Kemenyan : Dipakai untuk berbagai macam upacara keagamaan / ritual-ritual tertentu dari berbagai macam suku bangsa
- Di dalam Tabernakel, hanya Imam-imam yang diperbolehkan membubuhkan ukupan kemenyan murni di Mezbah Dupa Emas, dan di atas roti sajian dalam Ruang Suci
- Jadi, Orang-orang Majus mengakui bahwa Yesus adalah seorang Imam Besar Yang Agung
- Mur : Wewangian murni yang digunakan untuk mentahbiskan, mengurapi seorang pemimpin agama yang dihormati dan dikagumi serta menjadi teladan
- Sebagai campuran rempah-rempah untuk mengafani mayat (Yoh 19:39)
- Sebagai campuran untuk mengurangi rasa nyeri yang hebat (Mar 15:23)
- Di dalam Tabernakel, Mur digunakan untuk minyak urapan yang kudus
- Jadi, Orang-orang Majus mengakui bahwa Yesus adalah MESIAS yang Diurapi dengan Urapan yang Kudus
5. Nasihat/Penutup
Ayat 12 “Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.”
- Ketika Yesus lahir di hati kita, bertahta dalam hidup kita, maka perjalanan hidup kita yang lama, yaitu : segala kejahatan, kesalahan, dosa-dosa, semuanya harus ditanggalkan, ditinggalkan dan masuk ke dalam hidup baru, menjadi ciptaan baru, menjadi manusia baru di dalam Kristus Yesus
- 2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Natal tidak bicara tentang hal yang hingar bingar dan berlalu begitu saja. Mari kita renungkan, dengan kelahiranNya apa yang sudah kita persembahkan/lakukan bagiNya? Melalui pernikahan, keluarga, pekerjaan, jabatan kita, apakah yang sudah kita lakukan. Seperti apa Yesus hadir dalam kehidupan kita? Apakah hanya sebagai tabib saat kita sakit, atau sebagai ATM ketika kita perlu dana? Mari membawa hati kita dan mempersembahkannya pada Tuhan. Berkomitmenlah mempersembahkan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada. Tuhan Yesus memberkati (Cy-M)