Ringkasan Khotbah Pdt. Bindargo,M.Th
Minggu, 27 Februari 2022
Nama Baithani identik dengan sebuah nama desa di Israel yaitu Betania. Kehidupan di desa ini tercatat di keempat Injil. Dan kisah paling ringkas tercatat di kitab Lukas.
Matius 26:6-13 “Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,………”
Markus 14:3-9 “Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus………….”
Lukas 10:38-41 “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya…………..”
Yohanes 12:1-8 “Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati………….”
Desa Betaniaterletak 2 mil (3,2 km) sebelah timur Yerusalem, menuju ke arah Yerikho. Saat ini Yerikho masuk dalam wilyah negara palestina. Nama betania memiliki arti rumah pohon ara.
Empat puluh tujuh tahun yang lalu nama desa Betania ini dipilih oleh para pendiri gereja kita sebagai nama/identitas gereja kita. Sekalipun ada peristiwa negatif di desa Betania yang tidak patut ditiru tetapi ada lebiih banyak hal-hal yang positif dari kisah yang dicatat di Alkitab yang terjadi di desa bethania yang bisa kita terapkan dan maksimal di gereja kita.
Berikut delapan relasi Tuhan Yesus dengan keluarga Betania :
1. Tempat makan bersama
– Di rumah Simon Si Kusta
Markus 14:3 “Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.”
– Di rumah Lazarus, Maria, Marta
Lukas 10:38-39 “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,”
Yohanes 11:1 “Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.”
– Marta suka masak
Lukas 10:38-39 “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Marta Suka Masak
2. Tempat beristirahat
Bermalam
Matius 21:17 “Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.
Markus 11:19 “Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.”
Yesus melepaskan kepenatan dari padatnya pelayanan di Betania. Gereja ini juga bisa menjadi tempat untuk melepaskan beban berat. Di era pandemi ini banyak tekanan dan beban, mari berdoa bagi para pemimpon rohani sehingga tempat ini bisa menjadi tempat untuk melepaskan kepenatan melalui pemberitaan Firman Tuhan dan berbagai pelayanan rohani lainnya.
3. Tempat memperbaiki kesalahan
– Menegor Marta
Lukas 10:40-42 “sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Marta adalah pribadi yang rajin tetapi juga spontanitas. Ketika ia sibuk dan melihat hal-hal yang tidak dikerjakan ia akan menjadi gusar. Meresponi sikap Maria ini, Yesus dengan menegor dengan sopan dan elegan.
– Menegor Yudas Iskariot
Yohanes 12:4-8 “Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”……………………”
Saat Yesus diurapi oleh Maria (bukan saudara Marta) kegiatan ini dikritik Yudas dan disebut sebagai sebuah pemborosan. Yesus menegor Yudas karena sikap hatinya yang salah. Gereja bagaikan bengkel, tenpat untuk menyelesaikan kesalahan. Baithani memiliki sistem kepemimpinan kolektif – Baithani menajdi tempat untuk memperbaiki kesalahan bersama-sama.
4. Orangnya dengar-dengaran suara Tuhan
– Maria
Lukas 10:39 “Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,”
Maria memilih untuk duduk di bawah kaki Tuhan sebagai prioritas. Dalam gereja kita, ada begitu banyak bidang/sie yang menggandar pelayanan. Masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda tetapi saling mendukung karena dilandasi oleh satu visi. Salah satunya adalah pendoa. Para pendoa memang tidak terlihat, jarang terekspos tetapi memiliki peran yang sama-sama penting seperti bidang/sie lainnya. Salah satu tugas pendoa adalah berdoa agar jemaat dengar-dengaran akan suara Tuhan.
5. Tuhan Yesus menangis
Yohanes 11:33-35 “Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus.
Yesus sebagai manusia seutuhnya menunjukkan empati (memahami dan turut merasakan yang dialami orang lain) pada kesedihan Maria. Kitapun harus terus belajar untuk praktek memberikan perhatian, memberikan semangat kepada orang lain di sekitar kita.
6. Tempat Lazarus dibangkitkan dari kematian
Yohanes 11:43,44 “Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”
Ini adalah peristiwa yang luar biasa. Antropologi budaya di Yahudi mencata bahwa sekte Farisi percaya mujizat kebangkitan, bahwa orang mati jika di doakan bisa bangkit lagi. Mereka percaya bahwa roh dari orang mati itu masih berputar-putar di sekitar rumah selama tiga hari. Jika mereka berdoa denan sungguh-sungguhn dan do aitu didengarkan Tuhan maka jenazah itu bisa dibangkitkan Kembali. Jadi ketika Yesus membangkitkan putri Yairus, mujizat itu dianggapbukan sesuatu yang spektakuler karena anak Yairus baru sehari mati. Pada peristiwa kebangkitan Lazarus, Yesus membangkitkannya pada hari ke empat. Lazarus sudah dianggap benar-benar mati dan tidak mungkin bisa bangkit lagi. Alquran mencata Yesus sebagai satu-satunya nabi yang bisa membangkitkan orang mati.
7. Tempat pemimpin yahudi bermufakat jahat (sisi gelap betania)
– Mau membunuh Yesus
Yohanes 11:45-50 “……Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” –
Imam besar Kayafas tidak merencanakan pembunuhan Yesus di Yerusalem, melainkan di Betania.
– Mau membunuh Lazarus
Yohanes 12:9-11 “Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus. – mau membunuh azarus
8. Orang-orangnya peka dengan Kairos Tuhan
– Maria meminyaki Tuhan Yesus degan minyak narwastu murni
Matius 26:11-13 “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”
Markus 14:6-9 “Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
Tuhan memakai kita dengan moment yang tepat untuk hal-hal lebih besar. Maria peka dengan apa yang terjadi. Maria menangkap peluang itu dengan maksimal. Mari berdoa, sehingga apa yang kita miliki bisa menolong dengan maksimal, bisa melayani dengan maksimal, menolong dengan tepat – demi kemuliaan nama Tuhan.
Tahun ini Baithani sudah memasuki usia ke empat puluh tujuh tahun, mari terus berdoa agar Baithani bisa menjadi tempat melepaskan beban hidup, tempat memperoleh kelegaan, tempat untuk memperbaiki kesalahan, tempat dimana kita semua memiliki roh dengar-dengaran akan suara Tuhan, tempat kita untuk melatih kepekaan rohani dan sosial, tempat menerima mujizat dan tempat bertumbuh secara maksimal.
BAITHANI RUMAH KITA
Tuhan Yesus memberkati (Cy-M)