Ringkasan khotbah Bp. & Ibu Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th
Minggu, 13 Maret 2022
Etimologi perempuan dari Wikipedia adalah dari kata : Per + empu + an. Per artinya makhuk dan empu artinya mulia, tuan, mahir, hormat. Perempuan bisa dimaknai sebagai mahluk yang memiliki kemuliaan atau kemampuan. Wanita secara harfiah berarti sesuatu yang diinginkan, menjadi sebuah obyek. Tema ini dibawakan agar kita semua mengerti peran perempuan, istri, ibu.
Saat ini kita berbicara tentag Maria. Maria adalah perempuan yang sangat muda, berasal dari keluarga yang miskin dan biasa saja. Sekalipun Maria sangat sederhana, biasa saja, tetapi ia istimewa di mata Tuhan – Lukas 1:28 “Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
Hidup Maria yang sederhana, berubah dengan drastis/ekstrem setelah berjumpa dengan malaikat
Lukas 1:30-33 “Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Ini adalah pesan dan pernyataan yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada Maria. Mari kita lihat bersama bagaima respon maria?
Lukas 1:34 “Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
Kekuatiran dan ketakutan melingkupi hati dan pikiran Maria. Bagaimana dengan keluarganya, bagaimana dengan calon suaminya, bagaimana dengan kehidupannya ke depan terkait dengan budaya/aturan tentang mereka yang hamil di luar nikah. Namun kekuatiran itu tidak sepenuhnya menguasai kehidupan Maria, sehingga mempengaruhi keputusannya.
Lukas 1:38 “Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Maria memutuskan untuk taat, ia sepenuhnya taat dengan segala kerendahan hati kepada Allah. Dampak dari ketaatan itu, Maria menerima hormat dari kerabatnya
Lukas 1:39-45 “………Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?………”
Ketika bertemua, Elizabeth dan Maria saling memberkati dan menguatkan.
Lukas 1:46-55 “Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,………………………….”
Maria memilih untuk memuji Tuhan – berespon benar dengan memuji dan memuliakan Allah
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Dampak dari ketaatan dan kerendahan hati maria adalah berkat bagi dunia.
4 hal yang kita dapatkan dari kehidupan Maria :
1. Perjalanan yang tidak terpikirkan/tidak terduga (unexpected journey)
- terpilih dari sekian banyak perempuan muda
- keputusan yang membawa kepedihan (dari sisi Maria)
- Ketaatan mutlak
I Korintus 1:27 “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,”
Jangan terlalu cepat menghakimi. Maria memang gadis biasa dan miskin, tetapi ia memiliki sesuatu yang luar biasa, yang tidak dimiliki gadis manapun di dunia. Hatinya yang taat dan penuh kasih pada Allah terbungkus oleh kesederhanaannya. Dunia tidak melihat itu, tetapi Allah begitu menghargai sikap hati Maria. Allah memakai kehidupan Maria dengan luar biasa, melalui Maria – Sang Mesias dihadirkan bagi dunia.
2. Kehidupan yang tidak tertulis/tanpa naskah (unscripted life)
- Diselimuti kekuatiran dan ketakutan
- Respon yang tidak biasa
- Worship (respon maria) – Lukas 1:46-55, nyanyian pujian Maria
Maria tidak tahu apa yang selanjutnya dikerjakan ketika ditinggalkan oleh malaikat Gabriel. Bagaimnaa dengan respon kita ketika menghadapi hal-hal seperti Maria? Sesulit aapun siatuasi kita, apakah kita masih bisa memuji Tuhan?
3. Jalan yang tidak biasa (unfamiliar ways)
- cara yang tidak biasa (menunggang keledai yang jalannya lambat dengan kondisi hamil besar, keletihan, kesakitan) tidak ada yang membantu – melahirkan di ruangan yang tidak steril, dll
- Ada kekuaatan yang dahsyat dari Allah
- Kehendak Allah tetap terjadi dan tergenapi
Yesaya 55:8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”
Maria melewati banyak proses dalam kehidupannya
4. Keinginan-keinginan yang tak terpenuhi dan yang terpenuhi (Unfulfilled & Fulfilled Wills)
- sadar bahwa kita hanyalah alat
- memiliki sikap selalu siap sedia
- hidup kita untuk menyatakan kehendak Allah
Ingat, Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Maria tidak tahu ke depannya seperti apa jalan hidupnya, tetapi Maria memilih untuk melakukan kehendak Tuhan.
Kesimpulan
Ke-taat-an kepada Tuhan itu MUTLAK
Allah menggunakan cara yang berbeda ketika berbicara dengan Maria dan Yusuf. Allah mengutus malaikatNya untuk langsung menemuia Maria, tetapi Allah mengutus malaikatNya menemui Yusuf melalui mimpi. Setelah Maria dan Yusuf menikah, Allah berbicara langsung kepada Yusuf, Allah menghormati hirarki ini. Maria tidak pernah membantah Yusuf, ia taat kepada suami seperti kepada Tuhan.
- Peran penting seorang perempuan ilahi adalah menghadirkan keturunan ilahi (Maleakhi 2:15) – JAGA KEKUDUSAN, Karena Tuhan mau menitipkan generasi ilahi
- Jika maria bisa demikian taat maka ini menjadi “cermin” bagi kaum laki-laki (pria/suami),
I Petrus 2:9-10 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”
Apapun masa lalu kita, kita adalah umat yang dipilih. Apapun pendapat lingkuangan sekitar kita tentang kita, seberapa buruknya pendapat itu – ingat bahwa kita DIPILIH TUHAN. Tuhan Yesus memberkati (Cy-M)