HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHTHE GODLY RELATION

THE GODLY RELATION

Ringkasan khotbah Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo, M.Th

Minggu, 19 Februari 2023

1. Perkembangan karya-Nya

Ibrani 1:1-2 “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.”

Allah menyatakan firmanNya dengan berbagai cara.

A. Nabi-nabi diutus utuk menjembatani adanya hubungan manusia dengan Allah

Nabi Musa adalah perantara Perjanjian Lama.  Melalui nabi Musa bangsa Israel diberi hukum Taurat. Selanjutnya nabi-nabi lain diutus untuk menjabarkan maksud Allah. Dalam peta zaman ada 4 kelompok zaman, yaitu zaman Bapa (2.000 thn), zaman Anak (2.000 thn), zaman Roh (2.000 thn) dan zaman 1.000 tahun damai (1.000 thn). Dalam peta zaman, nabi-nabi yang diutus masuk dalam kelompok zaman Bapa dan zaman Anak.

B. Putra Tunggal-Nya diutus di akhir zaman untuk memulihkan hubungan antara Allah dengan manusia (Relasi)

Kristus menjadi pengantara Perjanjian Baru. Sejak awal Perjanjian Baru para rasul sudah memberitakan tentang akhir zaman. Dan hari-hari ini kita berada di penghujung zaman akhir. Tanda-tanda zaman satu persatu sudah mulai bermunculan, oleh karenanya kita harus semakin berjaga-jaga.  

Ibrani 9:15-16 “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

Yesus menjadi pengantara perjanjian yang baru, yang mengesahkan perjanjian tersebut melalui kematianNya

  • KehadiranNya mengadakan “Penebusan Kekal”
  • Dosa harus diselesaikan

Sesuai dengan tata cara ibadah dalam hukum Taurat, maka permohonan pengampunan dosa oleh Imam Besar dilakukan dalam ruangan maha kudus dengan mempersembahkan darah  domba. Setelah  tujuh kali dipercikan pada Tabut Perjanjian  cahaya kemuliaan Allah akan hadir. Hal ini menandakan bahwa pengampunan Allah telah turun. Namun korban darah binatang hanya berkuasa satu tahun, jadi setiap tahun Imam Besar akan mengulangi persembahan korban pengampuan dosa.

Yesus sebagai Imam Besar Agung membawa darahNya sendiri masuk dalam ruangan maha kudus. Darah Yesus dikorbankan sekali untuk selamanya. Melalui pegorbanannNya, pelanggaran-pelanggaran masa lalu kita diselesaikan. Darah Kristus digunakan untuk mengesahkan perjanjian yang baru.

Matius 27:51 “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,” – peristiwa ini terjadi saat Kristus mempersembahkan darahNya sendiri. Gelap gulita, gempa bumi, kubur-kubur terbelah adalah serentetan peristiwa yang mengejutkan dan mengerikan. Jika kita hadir pada saat itu, ini adalah situasi yang sangat mencekam. Alkitab tidak mencatat berapa besar kekuatan gempa itu, tetapi bisa diprediksi tentu amat sangat besar sehingga bukit-bukit batu terbelah.

2. Mengapa dosa harus diselesaikan?

Yesaya 59:1-3 “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.”

Dosa menjadi penyebab Allah seperti menyembunyikan diri. Sepertinya Tuhan tidak melihat, tidak menolong. Dosa adalah perusak sebuah relasi (hubungan). Dosa mengunci/menghalangi/memutus hubungan manusia dengan Sang Pencipta

Ingat : Kejadian 3:23-24 “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

  • Manusia terusir dari Taman Eden – dihalau
  • Relasi/hubungan Allah dan manusi terputus karena dosa
  • Manusia merobek perjanjian sulung di taman eden – manusia mengorbankan jaminan kekekalan bersama Allah karena terobesi menjadi seperti Allah karena bujuk rayu iblis. Kekekalan bersama manusia dianggap tidak penting – prioritas saat itu adalah menjadi sama seperti Allah, tahu mana yang baik dan jahat.

3. Kebijakan Allah    

Yeremia 31:32 “bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.”

Nabi Yeremia hidup 700thn SM, dan saat itu nubuat tentang Perjanjian Baru sudah dinyatakan. Allah menghadirkan perjanjian Taurat – itupun mereka ingkari, sekalipun kasihNya seperti seorang suami mengasihi istrinya. Kasih Allah yang begitu besar ditolak oleh bangsa Israel. Sudah sedemikian besar kasih Allah, namun bangsa Israel menolak kasih itu. PembelaanNya yang dahsyat, tanda-tanda ajaib (tulah) di Mesir. 40 tahun sepatu tidak rusak, setiap hari dikirim roti dari surga, daging burung puyuh disediakan, minum dari mata air gunung (bukit batu yang terbelah). Mereka terpelihara 40 tahun di padang gurun. Tetapi semua itu dianggap tidak bernilai.

Dampaknya, Israel terbuang – menyebar (diaspora), hingga tahun 1948 bangsa Israel baru memproklamasikan sebagai bangsa yang merdeka. Suku-suku lain satu persatu mulai kembali ke Isarel, ini merupakan salah satu penggenapan tanda-tanda jaman.  Dari total penduduk Yerusaalem, hanya 10% yang percaya kepada Yesus. Sebagian besar masih menunggu kedatangan Mesias.

Allah merencanakan Perjanjian Baru

Yeremia 31:31 “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,”

Yeremian 31:33 “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Allah akan menuliskan hukum di batin/loh hati- Dianoya.

4. Apa isi hati manusia?

Markus 7:21-22 “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.”

Hati manusia dipenuhi dengan segala jenis kejahatan, dari segala pikiran jahat hingga kebebalan. Roh Kudus tidak bisa masuk jika hati masih dipenuhi dengan keinginan dosa. Hati manusia harus dibersihkan, dosa harus diselesaikan, sehingga hukum baru – Roh Kudus bisa masuk dalam hati.

II Timotius 3:1-5 “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Manusia akhir zaman menolak kuasa ibadah karena ibadah hanya bersifat rutinitas. Kebenaran Firman tidak mendarah daging karena  manusia lama masih dipertahankan.

5. Bagaimana cara menerima perjanjian yang baru?

II Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Manusia lama harus dibaharui (bertobat). Dalam Tabernakel, api mezbah korban bakaran tidak boleh padam. Mezbah korban bakaran ini berada di pelataran, secara rohani artinya adalah pertobatan, jadi pertobatan adalah sumber api.  

Jika seseorang melayani tanpa pertobatan maka dalam Perjanjian Lama akan disebut membawa api asing

Imamat  10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

Matius 9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

Bilangan 3:4 “Tetapi Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan TUHAN di padang gurun Sinai, ketika mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan TUHAN. Mereka tidak mempunyai anak. Jadi ketika Harun, ayah mereka, masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.”

Dan dalam Perjian Baru disebut sebagai pembuat kejahatan

Matius  7:23Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Anggur yang baru, harus diisikan pada kantong kulit yang baru, Matius 9:17 “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

Kirbat adalah kulit binatang yang dijahit sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah wadah yang bisa digunakan untuk menyimpan sesuatu yang bersifat cair, salah satunya adalah untuk menyimpan perasan anggur/air anggur. Air anggur baru beraksi ketika bersentuhan dnegan dengan kantong kulit. semakain lama semakin mengikis kantong kulit lama, sehingga jika anggur baru dipaksakan masuk kirbat lama, kirbat itu akan rusak dan angggur akan terbuang.

Manusia lama tidak mampu menampung  kehadiran Roh Kudus dalam hatinya. Hati yang sudah dibaharui – bersih, namun tidak segera diisi Roh Kudus maka roh jahat yang keluar akan kembali membawa 7 roh jahat sehingga orang itu menjadi lebih jahat. Orang yang sudah bertobat harus segera mengisi hati dengan firman Allah. Manusia baru akan diisi dengan hukum yang baru

Secara rohani, anggur baru ialah :

  • FIRMAN ALLAHYeremia 31:31 “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,”
  • ROH ALLAHYejezkiel 36:26 -27 “ Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Dengan hadirnya Firman Allah dan Roh Allah di batin kita, maka kita dapat membangun relasi dengan Tuhan dan sesame,maka terealisasilah The Godly relationship. Jika hati/hidup kita belum diperbaharui – maka pengetahuan akan firman tidak akan bertumbuh. Dan pengetahuan yang tidak dipraktekkan hanya menjadi sebuah kesombongan. The Godly relationship dimulai ketika kita mau menyerahkan hati untuk diperbaharui oleh karya Firman Allah dan Roh Kudus. Tuhan Yesus memberkati.