HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHKEKUATAN CINTA KASIH 1 – YOHANES 3:16

KEKUATAN CINTA KASIH 1 – YOHANES 3:16

Ringkasan khotbah Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo, M.Th

Minggu, 2 April 2023

Kidung Agung 8:6………karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!”

Cinta kuat seperti maut, demikianlah raja Salomo menggambarkan kekuatan cinta. Karena cinta, seseorang akan melakukan apa saja, dengan kekuatan penuh untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Namun, cinta manusia yang demikian kuat ini ternyata bisa terkikis seiring berjalannya waktu. Kekecewaan, kepahitan, bisa memadamkan kekuatan cinta.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Inilah cinta kasih yang kekuatannya tidak pernah tergoyahkan. Sekalipun waktu terus bergulir, manusia berkali-kali menujukkan ketidaksetiaan, cinta kasih Allah tetap kuat kepada seluruh umat manusia. Kasih Allah tidak berubah, dulu sekarang dan selamanya.

1. Sebuah tragedi terjadi

Kejadian 3:6-7 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.”

Manusia melanggar perintah Allah dengan memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat. Suasana di taman eden saat penciptaan manusia begitu berbeda. Ada sentuhan Allah ketika manusia diciptakan – Allah menghembusan nafas hidup ke dalam hidung Adam, ada bagian dari Allah yang diberikan pada manusia. Ada kedekatan yang begitu luar biasa antara manusia dengan Allah – Sang Pencipta. Tetapi hubungan dengan sang pencipta terputus karena dosa. Manusia menghancurkan sebuah perjanjian

 Tujuan penciptaan Hawa adalah untuk mendampingi Adam. Namun tujuan yang baik ini menjadi tidak baik karena ada roh pemberontakan, roh ketidaktaatan akan Firman Allah. Untuk bisa kembali kepada Allah manusia memerlukan roh ketaatan. Kristus adalah Adam akhir yang hidup dalam ketaatan, bahkan taat sampai mati. Derap roh ketidaktaatan hanya bisa dihentikan oleh Kristus.

Dampaknya dari pelanggaran – roh ketidaktaatan :

  • Kegelisahan
  • Kepanikan
  • Perasaan malu
  • Ketakutan
  • Kehilangan damai sejahtera

2. Apa tindakan Allah?

Dia hadir dalam kasih yang mengejutkan

  • 2.1 ayat 8 “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.” – Manusia dikunjungi, namun Respon manusia : sembunyi (sikap yang tidak menghargai – kurang ajar)

Renungkan Ayub 7:17-18 “Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?

Manusia begitu diperhatikan oleh Allah – Sang Pencipta

  • 2.2 Ayat 9 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” dicari dan dipanggil – manusia tetap sembunyi

Ingat: Lukas 19:10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

  • 2.3 ayat 11-12 “Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”– Yang pertama memakan buah larangan adalah Hawa, tetapi kenapa adam yang ditanya dulu? Karena Tuhan menempatkan suami sebagai kepala/pemimpin dalam keluarga. Suami ditanya tetapi dia lempar tanggung jawab (sembunyi dari dosa) menyalahkan perempuan dan Tuhan. Hingga kini karakter ini masih terus bergulir.

Efesus 5:25 “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya– Kristus mempelai pria surga, bertanggung jawab bagi mempelai perempuannya

  • 2.4 ayat 13 “Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Istri/perempuan ditanya- dia cari kambing hitam. Istri tidak bersikap sebagai penolong (Kejadian 2:18) sebaliknya jadi perongrong.

1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” – Allah rindu manusia jujur, oleh karenanya manusia dikunjungi -dicari – di konselingi. Manusia menolak jujur karena sudah terkontaminasi karakter iblis yang adalah bapa segala pendusta (Yohanes 8:44)

  • 2.5 ayat 15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Menghadirkan :

  • Kabar baik yang membuahkan harapan (proto evangelium )
  • Keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular. Perempuan – diberikan kemampuan (intuisi) yang dipertajam oleh relasi yg intim dengan Tuhan.

Peran perempuan sudah begitu jelas di kitab kejadian. Peran perempuan begitu luar biasa – menghadirkan keturunan ilahi. Betapa mulianya rahim ibu-ibu karena dipakai untuk menghadirkan sosok-sosok hamba Tuhan yang  melawan keturunan ular. Betapa bahagianya ibu-ibu yang menghadirkan hamba Tuhan seperti ini. Keluarga adalah sebuah lembaga pertama yang diciptakan Tuhan untuk menghadirkan generasi-generasi Ilahi, itulah sebabnya Allah membenci perceraian karena perzinahan.

Matius 28:5-6 “Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.” Dia bangkit dari kematian

  • 2.6 Ayat 21 “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.” Suami dan istri dibuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakan kepada mereka. Allah rela menyembelih ciptaanNya sendiri bagi manusia, ini wujud kasiNya

Ingat Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Dia sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

  • 2.7 Ayat 23-24 “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Manusia diusir keluar dari Taman Eden supaya manusia tidak mengalami penderitaan kekal dalam dosa
  • Ada solusinya : Yesus sebagai pintu keselamatan terbuka untuk mereka yang mau kembali kepada Bapa (Yohanes 10:9)

Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Penutup

Yesaya 53 “Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah…………………”

Kekuatan kasih-Nya sudah menjadi kenyataan. Mari kita meresponinya dengan siap menjadi pelaku FirmanNya. Tuhan Yesus memberkati