HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHCOME BACK HOME 8 – RUMAH MUJIZAT

COME BACK HOME 8 – RUMAH MUJIZAT

Ringkasan Khotbah – Pdt. Sugeng Budi Susanto (Gembala GPT. Petra Manado) – Minggu 30 Juli 2023

Kejadian 28:17 “Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.”

Gereja/Rumah Tuhan adalah Public meeting place/tempat pertemuan umum yang disebut sebagai pintu gerbang untuk memasuki rumah/wilayah/daerah tertentu. Pintu gerbang bisa diibaratkan sebagai kedutaan untuk mengurus ijin memasuki sebuah negara. Secara hukum kedutaan memiliki aturan sendiri – secara independent (bebas) kedutaan berhak mengijinkan atau menolak permohonan ijin masuk.

Gereja adalah kedutaan besar sorga yang ada di bumi, Baithani salah satu gerbang di Bali. Yang masuk dibimbing supaya diijinkan masuk ke dalam Kerjaan Sorga. Kehidupan kita juga merupakan pintu gerbang surga

Matius 21:12-14 “Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpatidan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.”

Rumah Allah sudah berubah fungsi, menjadi tempat perdagangan dan Yesus memulihkan fungsinya. Sebelum Yesus masuk ke Bait Allah, Ia mengusir semua orang yang mencemarkan Bait Allah.

Lukas 19:41 “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,”

Yesus dicatat menangisi Yerusalem – apa yang menyebabkan kesedihan yang mendalam?

3 hal baik orang Yerusalem:

  • Pengorbanan

Lukas 19:33-34 “19:33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: “Mengapa kamu melepaskan keledai itu?” Kata mereka: “Tuhan memerlukannya.” à  mengorbankan keledainya untuk menjadi alat transportasi

  • Penyambutan (red carpet)

Lukas 19:36 “Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.” à bentuk penghormatan

  • Pujian & Penyembahan

Lukas 19:37-38 “Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Kata mereka: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”

Mengapa 3 hal baik ini tidak membuat Yesus tersenyum tetapi menangis?

1. Mereka tidak memiliki damai sejahtera 

Lukas 19:38,42 “19:38 Kata mereka: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” 19:42 kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.”

Mereka mengucapkan shalom (damai Sejahtera) tetapi tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya.

2. Rumah Tuhan menjadi rumah dosa

Lukas 19:46 “kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Dosa menciptakan tembok perseteruan dengan Tuhan, dan perdamaian dengan Tuhan merobohkan tembok itu. Perdamaian/pertobatanan hanya melalui Yesus Kristus. Pertobatan adalah mengakui semua pelanggaran. Pujian dan penyembahan harus disertai dengan pertobatan. Penyembah yang benar yang dicari adalah penyembah yang hidup dalam pertobatan (pertobatan yang benar). Berdamai dengan Tuhan mendatangkan damai sejahtera. Orang yang bertobat akan mengalami pengudusan.

RUMAH MUJIZAT, Matius 21:12-14

  • “21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati à Rumah kekudusan
  • 21:13 dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”à  Rumah Doa
  • 21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. à Rumah mujizat

Rumah kekudusan akan menjadi rumah doa kemudian berkembang menjadi rumah mujizat. Tanpa pertobatan yang benar tidak ada perdamaian/tidak ada damai sejahtera. Cermin kita damai dengan Tuhan akan nampak dalam relasi kita dengan sesama.

Pertobatan yang benar diawali dengan kesadaran – perumpamaan anak yang hilang. Anak bungsu berpikir hidup lebih baik saat memiliki banyak uang. (Uang ditangan orang yang tidak takut Tuhan hanya membuatnya semakin jauh dengan Tuhan, tetapi uang di tangan orang yang takut akan Tuhan pasti bermafaat bagi kerajaan surga). Setelah kemiskinan melanda – di kandang babi, ia menyadari keadaannya. Ia bergerak pulang menuju rumah bapanya dan mengadakan pengakuan dalam kerendahan hati.

Jaga Rumah Tuhan

kita harus jaga rumah Tuhan hidup kita/ hati kita tetap bersih agar layak jadi rumah doa dan rumah mujizat.

Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Jangan menyimpan sampah kepahitan, kebencian, permusuhan dalam hati kita karena  Roh Kudus hanya akan tinggal di tempat yang bersih

  • Hati Kain panas, Kain membunuh Habel karena tidak bisa menjaga hatinya yang dipenuhi dengan kecemburuan à Kejadian 4:4-6
  • Hati Haman panas, Haman sakit hati karena merasa tidak dihormati oleh Mordekhai, sehingga dia ingin membunuh semua orang Yahudi à Ester 3:5-6
  • Hati Saul cemburu, Saul cemburu terhadap Daud akibatnya dia berusaha untuk membunuh Daud à I Samuel 18:6-9. Saul menganggap generasi dibawahnya sebagai kompetiter, ia tidak bersyukur memiliki tentara yang  berprestasi. Ia tidak mengapresiasi kesuksesan Daud. Terjadi peperangan antara keluarga Saul dan Daud. Jika melihat orang lain dipakai bersyukurlah  karena kita mampu menciptakan generasi/pemimpin-pemimpin baru yang lebih berhasil.
  • Hati Uzia sombong  Karena kesombongan hatinya Raja Uzia harus kehilangan takhta dan keluarga àII Tawarikh 26:16-20. Menjadi besar dan terkenl karena Tuhan yang menolong, kerajaan yang dipimpin maju. Tetapi semua pencapaian itu membuatnya sombong, setelah sukses ia melakukan hal yang merusak dengan mengambil alih pekerjaan Imam. Imam yang melayani saat itu bertindak tegas, Uzia ditegor. Diasingkan karena kusta, Uzia kehilangan tahta, terpisah dengan keluarga, kehilangan kesempatan untuk masuk Rumah Tuhan

JAGALAH HATIMU – Amsal 4:24-27

  • “4:24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. à mempengaruhi mulut, yang ada di hati keluar melalui mulut
  • 4:25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. à mempengaruhi mata, apa yang menjadi titik fokus dari yang kita pandang? Hal yang negatif atau positif.

Titus 1:15 “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.”

Orang yang hatinya bersih selalu melihat kebaikan sekalipun sedang mengalami keburukan – Yusuf, melihat kejahatan saudaranya sebagai jalan/proses untuk menjadikannya perdana Menteri di Mesir. Bisakah kita berterimakasih kepada orang yang menjahati kita?

  • 4:26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. 4:27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan. à mempengaruhi kaki, Mempengaruhi kaki- Tindakan, apa yang di hati mempengaruhi keputusan – Tindakan. Penyimpangan terjadi ketika hati tidak bersih. Salomo – finishing wrong, ia terjerat dalam penyembahan berhala

KOMITMEN

  • Jangan membuat Tuhan Yesus menangis. JAdikan hidup kita menjadi rumah doa bukan rumah dosa
  • Mari kita jaga hati agar perkataa, cara pandang kita dan Langkah-langkah kaki kita mendatangkan kehidupan bagi banyak orang

Mari menjadikan kehidupan kita sebagai pintu gerbang kerajaan surga, rumah mujizat yang membuat banyak orang akan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Tuhan Yesus memberkati.