Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th
Minggu, 29 Oktober 2023
Ada banyak anak-anak Tuhan yang gagal move on ketika menghdapai masalah, terjebak dengan masa lalu dan tidak bisa bergerak.
Filipi 3:8 “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,”
Filipi 3:11 “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,”
Masa lalu rasu Paulus adalah sesuatu yang mentereng, ia adalah seorang Israel sejati, kaum Farisi, pelaku hukum taurat – tetapi kini Rasul Paulus menganggap semua itu sebagai suatu kerugian. Kehormatan yang dulu didapat kini dianggap sebagai sampah.
Menganggap dalam bahasa Yunani disebut sebagai “hegeomai” – kata dasanya adalah ago/ego yang artinya leader/pemimpin. Menganggap dapat diartikan sebagai “pikiran utama” dalam pikiran seseorang – “the leading thought” in one’s mind. Apa dan siapa yang menjadi pemimpin dalam pikiran kita akan sangat menentukan bagaimana kita bersikap, mengambil keputusan dan bertindak. Seseorang tidak bisa memimpin orang lain jika ia tidak bisa memimpin pikirannya sendiri. Jadi menganggap adalah sesuatu yang memberi makna atau memaknai. Rasul Paulus memaknai masa lalunya sebagai sebuah kerugian/sampah, sehingga ia melepaskan semuanya itu. Kristus yang menguasai pikiran Rasul Paulus sehingga ia begitu memaknai keselamatan yang ia terima. Banyak orang Kristen yang belum bisa memaknai keselamatan yang diterima sehingga selalu berkompromi dengan tabiat masa lalu (merokok, mabuk, dll). Pemikiran utama inilah yang akan memimpin setiap orang untuk meresponi apa yang terjadi saat ini.
Tuhan menciptakan otak manusia dengan luar biasa. Paul McCartney, seorang peneiliti otak menemukan tiga bagian otak dalam otak manusia, yaitu :
- Reptilian level – otak reptil/brain stem – 5% (otak primitf) – perilaku binatang reptil yang sering dilakukan manusia. Bagian otak ini bersifat otomatis (otonomus), tugasnya adalah mengatur detak jantung dan pernafasan. Bagian ini mulai bekerja saat pembentukan janin dalam kandungan. Apapun yang dialami janin dalam kandungan tersimpan dalam bagian otak ini. Bagian ini akan terus bekerja sekalipun kita sedang tidur dengan lelap. Selanjutnya otak ini bekerja untuk bagaimana bertahan hidup (bertahan atau menyerang).
- Mamalian level – otak mamalia /limbic – 15%, pusat emosi manusia. Dari sini suasana hati diatur, bagian ini berkembang sempurna ketika manusia berumur 4 tahun. Bagian ini yang menyaring apa saja untuk disimpan di batang otak. Apa yang dialami sejak dalam kandungan hingga usia 4 tahun akan menentukan keyakinan, self esteem manusia.
- Primate level – neocortex/modern – 80%, nalar, pengertian, analisa, observasi. Inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan yang lain. Tujuan neocortex adalah tempat untuk diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, obeservasi keputusan, dll. Bagian otak ini terdiri dari dua bagian, kanan dan kiri. Dalam susunan Tabernakel, otak adalah ruang maha suci, karena disinilah Allah bertahta. Otak berperan sebagai manager, jika neocortex tidak dipenuhi firman Tuhan maka kita tidak bisa berpikir dan mengambil keputusan bahwa Kristus adalah sesuatu yang amat sangat berharga, dan apapun itu yang diluar Kristus (prestasi, finansial, kebanggaan profesi, dll) adalah sampah. Jika kita tidak bisa memanage neocortex otak kita, maka otak mamalia yang akan menguasai. Dan jika kita tidak bisa menguasai otak mamalia/limbic maka otak reptile yang akan menguasai – menyimpan kepahitan, membalas dendam, putus asa, bunuh diri.
Manusia yang sudah berjumpa dengan Kristus dan masuk dalam pengenalan yang benar, maka neocortexnya akan bekerja. Kebenaran Firman dan janji-janji Allah yang akan menguasai sehingga segala sesuatu diobservasi berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Rasul Petrus bisa memaknai masa lalunya sebagai sampah karena neocortexnya dipenuhi oleh firman Allah. Kita tidak bisa menerima yang baru dengan tetap mempertahankan yang lama. Jadi, ketika kita menerima Kristus, maka kita harus meninggalkan dan menanggalkan manusia lama kita dengan segala karakter dan gaya hidupya.
Beresponlah benar ketika masalah datang, jangan mudah sekali menyalahkan iblis atas segala penderitaan yang terjadi. Yang mengusai tubuh kita adalah kita sendiri. You are the master of your own body. Sekalipun godaan iblis datang terus menerus, jika kita memutuskan untuk tidak mendengar maka kita tidak akan tergoda. Otak manusia berkembang sempurna hingga usia 26 tahun. Itulah sebabnya banyak anak remaja yang terjerumus dalam hal-hal yang tidak sehat karena neocortexnya beum terbentuk dengan sempurna. Otaka nak remaja belum mencapai kemampuan observasi yang matang. Remaja identik dengan Baper, Mager dan Laper. Namun faktanya banyak juga orang dewasa yang berperilaku seperti anak remaja, tidak bisa mengambil Keputusan dengan benar.
Demikian pentingnya fungsi otak, mari menjaganya dengan penuh tanggungjawab. Di beri asupan yang bergizi baik jasmani (makanan sehat) maupun rohani (firman Tuhan, bersyukur, berdoa/menyembah). Tugas orang tua adalah menjaga anak-anak agar tidak kecanduan gadget, games dan pornografi. Hal-hal ini akan membuat otak menyusut sehingga tidak bisa berkembang dengan sempurna.
INGAT! Peperangan manusia adalah di dalam otak.
Matius 16:24 “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Lukas 9:23 “Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Orang yang mengikut Yesus, harus sangkal diri dan memikul salib
- Mengikut Yesus
Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Ketika kita mengikut Yesus, kita menjadi manusia baru – diberi identitas baru dengan visi dan tujuan hidup yang baru. Yangbertahta di pikiran kita adalah Kristus, dan kita tunduk dengan semua kehendak Kristus. Neocortex kita akan mengobservasi Keputusan, akan meneladani Kristus, memiliki cara pikir seperti Kristus.
- Menyangkal diri
Memaknai ulang masa lalu sebagai hal-hal yang mendukung kerohanian (proses kehidupan, kepahitan menjadi kekuatan, kebencian menjadi kasih, dll) atau hal-hal yang tidak berguna (kebanggaan jasmani). berespon yang benar saat ini untuk masa depan bersama Kristus.
- Pikul salib
Filipi 2:12-13 “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”
Kerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Working out your salvation – bekerja bukan untuk selamat. Melayani semua yang Tuhan mau
Keberhasilan seseorang salah satunya ditentukan oleh bagaimana ia akan memaknai setiap proses yang terjadi di dalam kehidupannya. Tergantung dengan siapa yang menguasai neocortex kita.Rasul Paulus menasehatkan untuk memikirkan perkara yang diatas
Selembar uang, nilainya tidak akan berubah sekalipun fisiknya rusak (kucel, basah, sobek, bau, dll). Fisik kita bisa berubah, tetapi nilai kehidupan kita masih tetap sama di hadapan Allah. Banyak hal bisa berubah, proses kehidupan memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mempengaruhi kehidupan kita. Ingat, uang yang rusak sekalipun, masih memiliki nilai yang sama seperti uang yang baru. Jika kita menjaga pola pikir kita tetap di arah yang benar, mengisi neocortex kita dengan kebenaran firman Allah dan janji-janjiNya maka apapun yang terjadi, kita akan tetap merasa berharga/bernilai di hadapan Allah. Semua orang percaya telah ditebus dengan Darah sang sama – Darah Kristus di kayu salib, jadi apapun latar belakangnya, status sosialnya, akan memiliki nilai yang sama di hadapan Allah. Jangan minder dan jangan sombong.
Yusuf memiliki masa lalu yang luar biasa, sangat dikasihi oleh ayahnya, menerima jubah yang maha indah. Namun ia begitu dibenci oleh saudara-saudaranya. Ia mengalami perlakuan buruk dari saudara-saudaranya, dari seseorang yang sangat berkecukupan Yusuf berubah menjadi seorang budak. Masih banyak peristiwa memilukan yang ia alami di negeri Mesir, tetapi ia tetap berespon benar menghadapi setiap proses dalam kehidupannya. Allah menganggkatnya menjadi orang kedua dalam pemerintahan di negeri Mesir. Ketika kelaparan besar terjadi dan saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk membeli bahan makanan, Yusuf tidak menggunakan kesempatan ini untuk membalas perlakuan buruk saudara-saudaranya di masa lalu.
Kejadian 50:20 “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Yusuf memilih mengambil Keputusan memaknai masa lalunya sebagai bagian dari rencana Tuhan. Ia menolak otak mamalia/reptile untuk menguasai pikirannya. Dengan posisi saat itu, Yusuf tidak semena-mena dengan sausara-saudaranya. Yusuf memaknai masa lalu dan masa kini dengan benar, sehingga ia bisa melihat masa depan (dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar – nubuatan menjadi bangsa yang besar). Ketika kita hidup dalam pengenalan yang benar pada Tuhan, maka Tuhan akan membukakan dan memampukan kita memaknai masa lalu, dan masa kini sehingga bisa melihat masa depan. Yusuf bisa melihat keberhargaan dirinya di hadapan Tuhan, menyangkal dirinya (tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan), sehingga bisa melihat bahwa hidupnya dipakai Allah untuk memelihara bangsa yang besar. Keputusan ada di tangan kita, jika mau dipakai Tuhan? Sangkal diri.
40 tahun di padang gurun, bangsa Israel menikmati pemeliharan yang luar biasa. Mereka menikmati mujizat 24 jam sehari. Tiang awan tiang api, roti manna, burung puyuh, air minum yang segar. Bukankah ini semua hal yang luar biasa??? Namun seringkali kita memaknai padang gurun sebagai sesuatu yang negative. Jangan pernah salah memaknai apapun. Jika Tuhan masih mengijinkan kita melewati padang gurun, mari tetap bersyukur dan terus mencari makna yang benar didalamnya.
Hanya Yosua dan Kaleb yang bisa memaknai dengan benar, sehingga diijinkan Tuhan menikmati negeri perjanjian. Keluhan dan omelan bangsa Israel membuat mereka tidak menghargai mujizat yang setiap hari sudah diterima. Mari memaknai segala sesuatu dengan benar.
Sehubungan dengan Hari Sumpah Pemuda, bagaimana kita memaknai kemerdekaan kita? Para pahlawan sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Bagaimana dengan para pemuda? Apakah kalian sudah bangga sebagai bangsa Indonesia. Sudahkah melakukan sesuatu untuk bangsa ini? Mari menumbuh kembangkan rasa cinta kepada bangsa kita ini. Mari kita rawat kebhinekaan bangsa kita ini. Ingat, bagi Indonesia kita adalah ahli waris. Mari kita wariskan kecintaan pada bangsa Indonesia ini pada generasi mendatang. I Love Indonesia, Tuhan Yesus memberkati.