HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHABBA LOVE 2 – SIGNIFICANT HUSBAND – 12 NOVEMBER 2023

ABBA LOVE 2 – SIGNIFICANT HUSBAND – 12 NOVEMBER 2023

Ringkasan Khotbah Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo, M.Th

Minggu, 12 November 2023

1. KASIH BAPA ATAS ISRAEL

Yesaya 54:5-10 “Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu…………………….Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau”

Nubuatan ini bergulir sangat panjang, sekalipun nabi Yesaya menubuatkan hanya sesaat. Nabi Yesaya hidup 700 th SM, perbudakan bangsa Israel mengalami perbudakan di Mesir pada 1.500 tahun SM. 340 thn maleakhi – matius, bangsa Israel mengalami diaspora usai bait Allah dihancurkan oleh kekaisaran Roma. Sejak 1950, bahwa orang Yahudi dari manapun bisa kembali ke negeri Perjanjian – Israel.

Peperangan yang saat ini terjadi adalah peperangan antara Israel dan Hamas, bukan Israel dan Palestina. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang unik, sekalipun bangsa-bangsa berjuang untuk memusnahkan mereka, namun mereka terus menikmati pertolongan dan perlindungan Allah. Sebelum rezim Nazi melakukan holocaust – pembunuhan besar-besaran, pada era Perjanjian Lama tercatat bahwa pada pemerintahan raja Ahsyweros, Haman sudah menjadwalkan rencana pemusnahan bangsa Israel.

Kasih Bapa terhadap Israel begitu dahsyat. Sang Pencipta (Bapa) mengadakan penebusan Israel dari perbudakan di Mesir melalui pengorbanan Domba Paskah (Keluaran 12).

DIA BERTINDAK BAGAIKAN SUAMI YANG MENGASIHI ISTRINYA

Setelah bangkit Firaun yang tidak mengenak Yusuf, bangsa Israel mengalami perbudakan di Mesir. Bangsa ini mengalami pertolongan Allah yang luar biasa saat keluar dari perbudakan. Mujizat demi mujizat dinyatakan. Puncak mujizat di Mesir adalah ketika bangsa ini mengoleskan darah Domba Paskah di ambang pintu, melindungi seluruh penghuni rumah dari kematian anak sulung. Perjalanan di padang gurun juga dipenuhi dengan mujizat yang luar biasa, laut yang terbelah, kehadiran tiang awan dan tiang api,air minum, roti dan daging. Kaki mereka tidak bengkak, sepatu tidak rusak sekalipun 40 tahun berjalan di padang gurun. Demikian besar kasih dan pemeliharaan Allah bagi bangsa Israel, namun sekalipun banyak mujizat yang telah diterima tidak membuat bangs aini loyal pada Allah. Mereka tegar tengkuk dan sering memberontak.

Jika melihat diri sendiri, seringkali kita juga seperti bangsa Israel. Sudah menerima begitu banyak mujizat dan kebaikan, pemeliharaan dan perlindungan, tetapi kita masih enggan untuk sungguh-sungguh mengasihiNya

2. DI ERA PERJANJIAN BARU

Efesus 1:19-23 “dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”

Bapa memberikan Kristus Yesus kepada jemaat sebagai KEPALA.  KEPALA ADALAH POSISI SUAMI DALAM PERKAWINAN (Efesus 5:23)

Inilah landasan awal mengapa kita belajar tentang ajaran kabar mempelai. Sejak di era Perjanjian Lama, Allah sudah memposisikan relasi dengan umatNya bagaikan Suami yang mengasihi istriNya.

3. PERTANYAAN, MENGAPA JEMAAT?

Yeremia 31:31-32 “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.”

Nubuatan Yeremia – Allah akan mengadakan Perjanjian yang Baru. Di padang gurun, bangsa Israel membuat anak lembu emas, jaman hakim-hakim dan raja-raja siklus rohani bangsa israel adalah murtad, mengalami kesulitan, di tolong, murtad kembali. Bangsa Israel begitu cepat melupakan perbuatan-perbuatan ajaib, supranatural yang telah mereka alami. Tulah-tulah di Mesir, laut yang terbelah, api yang turun dari langit, semua itu tidak membuat hati mereka terpaut melekat pada Allah. Sehingga ketika kesulitan datang, mereka segera kembali pada gaya hidup lama. Mereka menuntut kehadiran Allah yang nyata, yang bisa dilihat secara kasat mata. Ini adalah sebuah kemunduran rohani. Israel mengingkari Perjanjian Bapa sebagai suaminya, Yohanes 1:11 “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”

Kebijakan Allah, Efesus 2:13-16 “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.”

Melalui salib, tembok pemisah (perseteruan) antara Yahudi dan Non Yahudi dirubuhkan untuk menghasilkan manusia baru, yaitu JEMAAT Tuhan menuju kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.

Karya kalvari membuka jalan bagi Non Yahudi untuk menikmati lawatan Allah. Ini adalah sebuah anugerah yang besar.

INGAT!

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Kasih Bapa yang menghadirkan Domba Paskah yang sejati itu sifatnya mendunia – menerobosi suku bangsa, kaum, ras dan menghadirkan kumpulan orang beriman yang disebut jemaat Tuhan. Siapa saja yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, apapun latar belakangnya, akan memperoleh hidup yang kekal dan menjadi bagian dari Tubuh Kristus.

5. BAGAIMANA SELANJUTNYA?

Efesus 4:15-16 “tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”

Jemaat bertumbuh dengan mentaati Firman Tuhan – rapi tersusun menyongsong kedatangan Mempelai Pria Sorga. Seperti tubuh yang memiliki banyak anggota, demikianlah jemaat Kristus. Masing-masing memiliki fungsi dan karunia yang berbeda, tetapi semua tersusun rapi.

6. SARAN/PENUTUP

Efesus 5:23 “karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”

Mempelai Pria Sorga telah memberikan reladan sehingga tidak ada alas an kita sebagai anggiota tubuh Kristus, calon Mempelai Perempuan-Nya untuk tidak tunduk dan loyal kepadaNya

Roma 21:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Inilah persembahan Mempelai Perempuan bagi Mempelai Pria Sorga. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati