HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHCIRCLE CHRISTMAS 3 – LAHIRNYA TOKOH PEMULIHAN DUNIA, IMANUEL – 17 DESEMBER 2023

CIRCLE CHRISTMAS 3 – LAHIRNYA TOKOH PEMULIHAN DUNIA, IMANUEL – 17 DESEMBER 2023

Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo
Minggu 17 Desember 2023

Lukas 2:25 “Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,”

Simeon dan Hana menantikan penghiburan bagi Israel.

Dalam bahasa Inggris dituliskan “Now ther was a man in Jerusalem named Simeon who was righteous and devout, looking for the restoration of Israel.”

Kata penghiburan diterjemahkan sebagai Restoration yang artinya pemulihan. Kata pemulihan memiliki arti yang lebih holistic daripada penghiburan. Mungkin saat ini kita sedang menantikan pemulihan terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang bergumul dengan perekonomian, Kesehatan, pekerjaan maupun keluarga.

Ada seorang tokoh yang bisa memulihkan segala sesuatu, Siapa Dia?

Matius 1:23 “”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.”

Arti nama Imanuel  adalah Allah beserta kita. Sebagai pribadi yang terus menyertai maka pribadi ini adalah pribadi yang benar-benar mengasihi manusia, yang rela hadir di tengah-tengah manusia. Kerinduan untuk terus berada dekat dengan manusia sudah dinyatakan sejak penciptaan

Kejadian 2:8 “Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.”

Kejadian 3:8 “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.”

Taman berbicara hal yang personal/privat – tempat yang harus dijaga dan dirawat. Di taman inilah manusia ditempatkan, Allah ingin dekat dengan manusia. Tetapi dosa menciptakan jarak antara manusia dan Allah.

Rencana pemulihan terus bergulir, Abraham dipanggil Allah menjadi bagian dalam rancangan besar Allah memulihkan hubungan dengan manusia. Abraham – Ishak – Yakub (Israel) – hingga kehadiran Musa di tanah Mesir yang dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.

Keluaran 25:8 “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.”

Tabernakel adalah perintah Allah, divisualisasikan kepada Musa yang kemudian dibangun di padang gurun. Allah berhadirat di ruang Maha Suci (Shekinah glory) – Allah ingin terus berada di tengah-tengah umatNya. Ketika kehidupan kita dekat dengan Allah – ada shekinah glori, maka kehidupan kita akan memancarkan hadirat Allah.

Namun, karena generasi selanjutnya tidak teguh dalam menjaga hubugungan dengan Allah, maka Allah mendisiplin bangsa Israel. Mereka mengalami pembuangan di Babel. Di tempat pembuangan ini mereka tidak bisa menikmati shekinah glori. Allah yang terus ingin dekat dengan manusia, melalui nabi-nabinya terus bergerak melakukan pemulihan. Nabi Yesaya, 700 tahun SM menubuatkan kehadiran Sang Tokoh Pemulihan.

Yesaya 7:14 “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”

Penggenapan nubatan ini tertulis dalam Injil Matius 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.”

JanjiNya untuk dekat dengan kita masih sangat relevan, seperti yang tertulis dalam Injil Matius 28:18-20 “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Bagi setiap kita yang sedang menantikan penggenapan janji – maka pemulihan akan terjadi, dan itu lebih dari hal-hal yang bersifat sementara. Dalam kitab Wahyu dituliskan bahwa Tuhan akan memulihkan langit dan bumi. Jika langit bumi saja Tuhan pulihkan maka masalah kita jauh lebih kecil dari pemulihan langit dan bumi dan tentunya Allah amat sangat sanggup memulihkan kehidupan kita.

Ada 3 karakter Allah dalam Imanuel-Allah beserta kita, yaitu :

1. Dia mengerti

Mazmur 34:18-19 “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Orang yang mengerti kebutuhan kita adalah mereka yang dekat dengan kita. Allah mengerti kondisi kita karena Yesus Sang Firman mau mendekat pada manusia. Natal adalah bukti bahwa Allah mau mendekat pada manusia. Makna natal adalah ada pribadi yang mau dekat dengan manusia, yaitu Yesus. Hanya Yesus yang mengerti kita karena  Dia pernah hidup sebagai mansuia. Oleh karenanya Ia sangat memahami dan mengerti seluruh pergumulan kita. Yesus mengerti apa itu rasa sakit, penghianatan, kekecewaan, dll.

Allah membuktikan janjiNya, Ia memakai sepatu kita – menjadi seperti kita. Allah tidak hanya berjanji atau beretorika, tetapi Ia adalah Allah yang mau menggeapi janjiNya, mau berjalan bersama kita. Jika kita sedang down, jangan pegi kemana-mana, cari Allah.

2. Dia peduli

Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Allah meninggalkan sorga yang mulia karena peduli dan mencari kita, manusia yang kotor. Berkat yang terbesar adalah ketika kita  menerima janji keselamatan. Jika saat ini kita belum mengalami pemulihan, mari tetap bersyukur karena kita memiliki Allah yang peduli, kita sudah menerima keselamatan. Orang yang peduli/mengasihi tidak akan pernah meninggalkan kita.

3. Gaya Hidup

Roma 12:1-2 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Diluar sana ada banyak jiwa yang tersakiti dan kecewa, maka kita belajar mengerti dan peduli orang lain. Bangun hubungan untuk menolong memulihkan kehidupan mereka. Jangan sampai kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Allah di dalam kita membuat kita mengerti kehendak Alla, mengerti apa yang baik, apa yang berkenan dan sempurna. Gaya hidup imanuel adalah seperti Allah rela meninggalkan sorga dan mencari manusia, maka kitapun belajar meninggalkan kenyamanan pribadi untuk menolong orang lain. Allah mengijinkan kita mengalami masa-masa yang sulit di masa lalu untuk menolong mereka yang mengalami kesulitan yang sama di masa depan. Natal mengingatkan kita bahwa masih banyak jiwa-jiwa yang perlu kepedulian kita. Luangkan waktu, untuk mendengar, untuk peduli, untuk menolong mereka.

Penutup

Lukas 2:10 “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:”

Yang sedang menantikan janji pemulihan, percayalah Yesus peduli – jadi tidak ada alasan untuk bersedih tetapi bersukacita. Bawa sukacita ini keluar.  Jika hati nurani kita beres maka ada sukcita yang besar ketika kita bisa menolong orang lain. Bukan hanya waktu natal dilakukan,tetapi secara konsisten dilakukan. Selamat menjadi pembawa sukacita bagi dunia – Imanuel, Tuhan Yesus memberkati.