HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHCIRCLE CHRISTMAS 1 – SUKACITA DI DALAM PENGHARAPAN – 3 DESEMBER 2023

CIRCLE CHRISTMAS 1 – SUKACITA DI DALAM PENGHARAPAN – 3 DESEMBER 2023

Ringkasan khotbah Pdt. Yehazeil Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th
Minggu, 3 Desember 2023

Ada begitu banyak pengharpan yang sedang kita nantikan untuk terwujud. Hari ini kita belajar menikmati pengharapan dalam suasana sukacita dari dua tokoh senior yaitu Simeon dan Hana. Mereka bukan pasangan suami istri, tetapi memiliki peran yang sentral dalam kelahiran Kristus melalui pengakuan mereka seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 2:22-38.

INTEGRITAS YUSUF DAN MARIA

Ayat 22-24“……….Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati……………”

Yusuf dan Maria sedang melakukan firman Allah (taat) sesuai dengan apa yang tertulis di kitab Imamat 12, mereka membawa Yesus ke Rumah Tuhan dan memberikan persembahan. Berdasarkan Hukum Taurat Musa, Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus pada usia kurang lebih 41 hari ke rumah Tuhan untuk didoakan/diserahkan/memohon berkat disertai dengan korban ucapan syukur. Persembahan diberikan sesuai dengan kemampuan ekonomi.

Saat itu kondisi finansial Yusuf dan Maria masih sangat sederhana, mereka  membawa sepasang burung tekukur atau dua ekor burung merpati. Memang Injil mencatat bahwa Yusuf dan Maria menerima persembahan dari tiga orang majus (emas, mur dan kemenyan), tetapi hal itu tidak terjadi di kandang domba, tempat Yesus dilahirkan. Perjalanan orang Majus tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Jarak yang ditempuh sangatlah jauh dan sarana transportasi saat itu masih sangat terbatas. Orang Majus tidak menjumpai Yusuf, Maria di kandang domba. Tetapi mereka mendapati Yesus ketika Ia sudah berusia kanak-kanak. Alkitab mencatat bahwa Herodes yang merasa kesal karena orang Majus tidak menjalankan permintaannya, memerintahkan prajuritnya untuk membinasakan bayi berusia dua tahun kebawah dengan tujuan untuk membunuh Yesus. Karena perintah Herodes ini, Yusuf dan Maria membawa Yesus mengungsi ke Mesir.

Kadang banyak orang yang terkecoh dengan ilustrasi gambar yang beredar, dimana tiga orang majus datang ke kandang domba untuk memberikan persembahan kepada Yesus. Jika demikian, tentunya Yusuf dan Maria menyimpan harta yang cukup besar dan tidak mungkin mempersembahkan burung tekukur. Tetapi faktanya adalah Yusuf dan Maria benar-benar dalam kondisi perekonomian yang sederhana saat membawa Yesus ke Bait Allah.

SIMEON

Ayat 2:25-26 “Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.”

Simeon adalah anak seorang cendekiawan Yahudi – pemimpin kaum Sanhedrin. Anak Simeon sendiri adalah nabi Gamaliel. Simeon penuh dengan Roh Kudus, hal ini snagat bertentangan dengan rohaniawan Yahudi ketika itu yang tidak percaya dengan Roh Kudus.

Ayat 27-32 “Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,” ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

Roh Kudus menuntun Simeon untuk datang ke Bait Allah tepat ketika Yesus dibawa masuk oleh orang tuanya. Roh Kudus bekerja secara begitu detail, membawa Simeon pada penggenapan janji Allah – bertemu dengan Juru Selamat.

Ayat 33-35 “Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Yusuf dan Maria tidak pernah bertemu Simeon, mereka tidak saling mengenal. Jadi mereka keheranan dengan apa yang diperbuat Simeon.

Ayat 34-35 “Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri –, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Terjemahan baru menuliskan  “Dengarlah! Sesuai rencana Allah, melalui Anak ini banya orang Israel akan jatuhdan dihukum oleh Allah. Dan melalui Anak ini juga banyak orang akan dibenarkan di hadapan Allah. Walaupun Dia diutus Allah, banyak orang  akan menolak-Nya. Melalui Dia, isi hati banyak orang akan disingkapkan. Dan karena Dia juga, suatu saat nanti hatimu akan terasa sakit seperti ditusuk dengan pedang yang tajam”

Setelah mendoakan bayi Yesus, Simeon mengucapkan nubuatan tentang Yesus. Dikatakan bahwa kedepannya banyak orang Yahudi yang dihukum Allah tetapi juga banyak yang dibenarkan (contoh : Paulus). Hati Maria juga akan begitu terluka ketika melihat penderitaan Kristus di kayu salib

HANA

Ayat 36-37 “Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,- dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.”

Lukas mencatat bahwa Hana adalah seorang NABIAH. Jika Simeon dituntun oleh Roh Kudus untuk ke Bait Allah, maka Hana tinggal disana.

Ayat 38 “Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.”

Hana mengerti/mengenal Yesus – ia datang kepada Yusuf dan Maria, mengucap syukur kepada Allah. Hana adalah misionaris pertama yang dicatat Alkitab, dialah orang pertama yang memberitakan Kristus kepada orang lain.

Simeon dan Hana memiliki satu kesaaman yaitu satu tujuan, yang akhirnya dipertemukan disatu moment yang tepat. Mereka sama-sama memiliki PENGHARAPAN YANG AKTIF akan kehadiran Juru Selamat.

Berbicara tentag kelahiran Yesus maka itu sudah terjadi ribuan tahun yang lalu. Dan kini pengharapan kita adalah menatikan kedatangan Yesus yang kedua kali. Berharap adalah sesuatu yang dengan aktif dilakukan. 4 hal yang kita pelajari adalah :

1. Mendengar – Perhatikan cara kita mendengar

Lukas 1:29 “Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.”

Lukas 2:19 “Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.”

Menjadi orang yang pertama kali mendengar belum tentu menjadi orang yang pertama kali mengerti. Mendengar adalah untuk mengerti dan melakukan. Maria adalah orang yang pertama kali mendengar dari malaikat tentang Yesus, tetapi ia belum megerti. Simeon dan Hana mengerti siapa Yesus, oleh sebab itu mereka mengucap syukur dan mengatakan nubuatan. Kelahiran Yesus adalah sesuatu yang begitu ditunggu oleh Simeon dan Hana

Tindakan kasih  yang paling tinggi adalah mendengar, dan ada banyak suara di sekitar kita. Jadilah bijak dengan memilih mana yang layak didengar dan tidak. Mari memilih untuk mendengar firman Tuhan.

2. Pelajari dengan tekun kitab suci

Simeon dan Hana mempelajari kitab suci, oleh karena itu mereka menanti kehadiran Kristus

Kejadian 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” à Sang Juru Selamat pertama kali dinubuatkan

Mikha 5:1 “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” à Akan dilahirkan di Bethlehem

Yesaya 7:14 “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” à Dari seorang perawan

Kehadiran Yesus menggenapi tidak kurang dari 3.000 nubuatan dari Perjanjian Lama. KedatanganNya yang keduakali juga sudah dinubuatkan, dan jika kita mengetahui bagaimana kedatanganNya yang kedua kali, maka kita akan bisa berespon benar dengan situasi yang terjadi.

3. Beribadah dengan benar

Lukas 2:25 “Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,”

Simeon hidup benar, hidup saleh dan Roh Kudus ada di atasnya. Ketika ibadah kita benar, maka kita akan fokus pada suara dari Tuhan. Pertanyaannya adalah jika kita beribadah, kepada siapa fokus kita? Jika ibadah hanya liturgi atau tradisi maka seseorang tidak akan memperoleh apapun dalam ibadah. Ibadah yang dijadikan pelengkap hanya menjadi sekedar kata-kata motivasi. Ibadah yang fokus pada Tuhan membawa dampak positif dalam kehidupan, yaitu kita memiliki hidup yang benar – hidup saleh dan dipenuhi Roh Kudus. Jika kita tidak fokus dengan suara Tuhan, maka perhatian kita akan teralihkan kepada suara-suara lain yang cenderung mendatangkan kegelisahan/ketakutan/kebimbangan.

Red car theory – jika seseorang diinstruksikan untuk mencatat berapa banyak mobil warna merah yang ditemui dan setiap jumlah yang dicatat akan mendapatkan reward tertentu maka ia akan fokus mencari mobil warna merah. Demikianlah yang terjadi dalam kehidupan kita, seringkali kita tidak fokus sehingga kehilangan begitu banyak kesempatan. Mari membangun budaya – dengan sengaja melatih diri untuk fokus dengan suara Tuhan, sehingga pikiran kita dipenuhi dengan kebenaran firman Tuhan. Ketika kita fokus dengan suara Tuhan maka suara-suara lain akan turun volumenya. Sekalipun berita-berita diluar sana menakutkan, prediksi perekonomian yang semakin sulit, peperangan yang tidak berakhir, kita tidak goyah karena kita percaya bahwa Allah menjamin kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Jika kita fokus pada Tuhan maka pengharapan kita kepadaNya akan terus aktif, kita bisa menangkap kesempatan/peluang dengan maksimal.

Simeon dan Hana hidup tertanam dalam firman, fokus kepada Tuhan dan berjalan bersama Roh Kudus.

4. Tidak pernah berhenti percaya

Hana dan Simeon terus berharap, mereka tidak pernah berhenti untuk percaya. Kita tidak tahu sejak usia berapa Hana dan Simeon menantikan penggenapan nubuat tentang kedatangan Juru Selamat Dunia – Tuhan Yesus Kristus. Kita tidak tahu berapa lama mereka menanti, tetapi dengan jelas kita tahu bahwa mereka tidak berhenti percaya. Mereka terus berharap dan menatikan kedatanganNya.

Saat ini tidak ada seorangpun yang tahu dengan pasti kapan Tuhan Yesus akan datang kembali, tetapi Ia pasti akan kembali. Mari menjadi seperti Hana dan Simeon yang tidak pernah berhenti percaya.

Ibrani 10:23 “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.”

Tetap percaya pada janji Tuhan. Carut marut permasalahan kehidupan yang ada jangan sampai memadamkan iman pengharapan pada Tuhan.

Ke depan, kita juga akan membangun ulang gereja kita. Baithani adalah rumah kita, mari memaksimalkan kesempatan untuk membangun bersama-sama. Gereja kita akan terus melaksanakan Amanat Agung, dan janjiNya adalah Ia akan menyertai kita. Jika sudah tiba waktunya, rencana Pembangunan ini pasti akan terlaksana, sesuai dengan janji Tuhan, Ia akan menyertai kita sampai akhir jaman.

Penting, mari kita cek diri kita masing-masing

  1. Perhatikan car akita mendengar
  2. Pelajari dengan tekun kitab suci
  3. Beribadah dengan benar
  4. Tidak pernah berhenti percaya

Sudahkan hal-hal ini kita lakukan?

Penutup

Lukas 21:36 “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Berjaga-jaga dan berdoalah senantiasa

Tema kita tahun 2024 adalah PUSH- Pray until something happen. Mari PUSH/dorong diri kita untuk lebih serius. Tuhan Yesus memberkati.