Ringkasan Khotbah – Pdt. Bindargo, M.Th.
Minggu, 18 Juni 2023
Ulangan 6:5-7 “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Mengajarkan tentang Tuhan secara berulang-ulang kepada anak, kapan saja dan dimana saja adalah praktek tentang pemuridan. Secara jelas Alkitab mengatakan bahwa PEMURIDAN ITU DIMULAI DARI RUMAH.
Pemuridan dalam Perjanjian Lama :
- Keluarga Nuh
Kejadian 7:1 “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.”
Kejadian 9:8-9 “Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: “Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,”
Keluarga Nuh dianggap keluarga gila pada zamannya karena membuat bahtera di gunung Ararat. Sekalipun menjadi bahan perbincangan dan olok-olok, Nuh dan keluarganya bisa menyelesaikan pembuatan bahtera itu bersama istri, 3 anak lelaki dan 3 menantu perempuanya. Nuh memuridkan seluruh anggota keluarganya
- Keluarga Yosua
Yosua 24:15 “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Kata-kata terakhir Yosua adalah sebuah pernyataan dan komitmen bahwa Yosua dan seisi rumahnya akan beribadah kepada Tuhan. Yosua memuridkan seisi rumahnya.
Pemuridan dalam Perjanjian Baru
- Keluarga Barnabas
Kolose 4:10 “Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas — tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu –”
Kisah Para Rasul 12:12 “Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.”
Barnabas adalah penduduk Yerusalem, dan Maria adalah kakak perempuannya. Maria adalah orang yang berpengaruh yang luar biasa. Loteng Yerusalem adalah properti miliki ibu Maria, kakak Barnabas. Pemuridan abang, adik, kemenakan : Barnabas- Maria, Yohanes Markus
- Keluarga Lidia
Kisah Para Rasul 16:14-15 “Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.”
Aleksandria – Mesir, Filipi – adalah kota bagi pensiuann bangsawan romawi. Lidia adalah seorang pedagang kain ungu (kain sutra) untuk para bangsawan romawi. Para bangsawan tidak pergi ke luar untuk berbelanja, tetapi para pedagang/pengusaha besarlah yang mendatangi kerajaan menawarkan dagangannya. Pemuridan Lidia dan seisi rumahnya
- Kelaurga Nenek Lois
II Timotius 1:5 “ Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
Rasul Paulus berkata kepada Timotius anak Eunike, cucu Lois. Pemuridan Ibu, anak, cucu : Lois, Eunike, Timotius
- Keluarga Filemon
Kolose seperti sebuah kecamatan sedangkan Efesus adalah ibu kota propoinsi Asia. Jarak antara Kolose dan Efesus adalah 180 km. Dengan tekun, keluarga Filemon setiap sabtu pergi ke Efesus untuk belajar firman Tuhan, dan kembali ke Kolose pada hari minggunya. Transportasi yang digunakan saat itu adalah dengan mengendarai kuda. Tidak hanya tekun belajar firman Tuhan, Filemon memberikan rumahnya bagi pelayanan. Pemuridan bapak, ibu, anak : Filemon, Apfia, Arkhipus
Nilai-nilai dalam menghidupi Pemuridan mulai dari rumah
1. Dasarnya Firman Allah dan di setiap musim kehidupan, di hidup bersama-sama
Ulangan 6:5-7 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Apapun yang sedang terjadi, apapun musim yang sedang dihadapi – ketika akan memuridkan anak dasarnya adalah Firman Allah. Mengajarkan dan membicarakan berulang-ulang.
2. Pemeliharaan dalam hal mendidik
Efesus 6:4 “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”
Mendidik dalam ajaran – disiplin
Mendidik dalam disiplin pada anak dibagi menurut umur yaitu Umur 0-12 tahun yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu : Batita (0-3 thn), Balita (4-5 thn), Pratama (6-8 thn), Madya (9-12 thn)
- Menata kurikulum anak dengan ajaran à untuk keutuhan fisik, mental, sosial, emosi, kerohanian
- Ilmu sosial à orang tua berperan sebagai polisi (memberi rambu-rambu), guru (memebri waktu untuk mengajar) telasa (memberi contoh), sponsor (mendanai anak)
Mendidik di dalam nasehat
Umur 13-18 tahun, tunas remaja dan remaja (usia yang bermasalah)
- Periode perubahan fisik dan psikologis
- Usia ini menentukan jadi penjahat atau jadi pengikut Kristus.
- Dari 5 bayi lahir 1 bayi punya kecenderungan jadi penjahat di mulai usia ini
- Para orang tua berperan menjadi sahabat dan sponsor
Mendidk dalam pencapaian
Umur 19-23 tahun
- Menentukan dan mewujudkan cita-cita
Umur 24-29 tahun
- Menentukan pekerjaan
- Mendapatkan pekerjaan
- Memiliki teman dekat
- Menentukan Pernikahan
Orang tua berperan menjadi sahabat dan sponsor
3. Menghidupi pernak-pernik kebersamaan
4 B – Bekerja, Belajar, Bermain, Bersyukur :
- Bekerja bersama-sama (ada aturan yang disepakati bersama-sama, mengajarkan tanggungjawab dan kedisiplinan), Amsal 20:11
- Belajar bersama-sama, Amsal 3:13, 14 (mengarahkan kegemaran/hobi, sklill, kelebihan dan kemauan – menyiapkan prasarana)
- Bermain bersama-sama, Markus 6:31 (punya waktu istirahat – rekreasi di rumah dengan keluarga – memiliki waktu bersama)
- Bersyukur bersama-sama, I Tesalonika 5:18
Mensyukuri hari-hari tertentu – hari istimewa, ulang tahun, wisuda, ulang tahun pernikahan
Bila Pemuridan dari Rumah, dihidupi dengan kesadaran dan mendasarinya dalam Firman Allah. Dampak nya Keluar Rumah, menjadi Berkat dan mempermuliakan Nama Tuhan.
Perhatikan :
Keluarga Nuh, Keturunannya, tersebar menjadi Berkat, Yafet (Eropa), Ham (Afrika), Sem (Semit, Asia)
Keluarga Yosua, Pemimpin besar yang menaklukkan tanah Kanaan – menghadirkan Mozart, tentara Israel yang ditakuti
Keluarga Barnabas Mentor, pencetak pemimpin (Paulus & Yohanes Markus)
Keluarga Lidia, Penyumbang dana dengan kekayaannya, menolong gereja di Makedonia, Yunani, Asia dan Yudea
Keluarga Nenek Lois, Menghantar Timotius menjadi gembala di Efesus dan sahabat paling setia Paulus
Keluarga Filemon, Memberikan rumahnya untuk tempat istirahat para Hamba Tuhan. Tahu posisi dan peran dalam rumah tangga
Penutup, Mazmur 1:1-3 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Beresponlah dengan benar, cari komunitas yang sehat dan membangun. Imani dan jadilah rumah kesukaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.