Ringkasan Khotbah – Pdt. Bindargo, M.Th – Minggu, 9 Juli 2023
From Zero To Hero – Keluarga Eunike (II Timotius 1:5, 3:15)
From zero to hero berbicara tentang hal-hal yang awalnya tidak mungkin, ketika diserahkan kepada Tuhan menjadi hal yang mungkin. Di setiap rumah pasti ada banyak perjuangan yang dihadapi setiap keluarga, dan di dalam Yesus, oleh FirmanNya selalu ada jalan keluar. Mari belajar tentang perjuangan dari keluarga Eunike.
II Timotius 1:5 “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
Nenek Lois memiliki anak yang bernama Eunike dan seorang cucu yang bernama Timotius. Ibu Eunike memiliki suami orang Yunani. Timotius, putra Eunike lebih dikenal sebagai murid kesayangan Rasul Paulus. Timoitus adalah seorang gembala di Efesus. Namun sebelum menjadi gembala, Ibu Eunike mengalami perjuangan yang panjang dan berat tentang Timotius. Sesungguhnya, Timotius bukanlah sosok yang ideal sehingga memenuhi kriteria menjadi pemimpin. Tetapi karena Ibu Eunike tidak pernah menyerah dengan keadaan, terus berjuang bersama Tuhan, Timotius perlahan-lahan dibentuk menjadi pemimpin.
Timotius lahir dengan memiliki banyak kelemahan didalam dirinya, pribadinya :
- Melankolis, perasa (baperan), sebagai seorang laki-laki, apalagi seorang pemimpin akan menyulitkan jika memiliki sifat melankolis
II Timotius 1:4 “Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku” à Timotius memiliki hati yang lembut sehingga mudah menangis
- Pemalu
II Timotius 1:8 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
II Timotius 2:15 “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
- Kurang tegas, lelet
II Timotius 3:14 “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.”à Timotius harus didorong untuk menjadi pribadi yang tegas – ia suka mengambangkan masalah
- Penakut
II Timoitus 1:7 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
I Korintus 16:10 “Jika Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku.” àPaulus menitip pesan kepada jemaat di Korintus, memberikan rekomendasi agar Timotius diterima dengan baik sehingga ia bisa melayani tanpa rasa takut.
Jangan menyerah/putus-asa jika ada anak-anak kita ada yang memiliki kelemahan seperti yang dimiliki Timotius. Indonesia ini sangat majemuk, ada begitu banyak suku yang memiliki karakter yang berbeda, oleh karenanya setiap anak harus dipersiapkan dengan etos kerja yang tinggi.
- Sakit-sakitan
I Timotius 5:23 “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.”
Timotius tidak kuat dengan udara dingin, kesehatannya segera menurun (Flu -bengek) ketika udara dingin menyerang. Paulus menyarankan agar ia minum sedikit anggur agar tubuhnya menjadi hangat. Namun ayat ini sering sekali disalah mengertikan, atau digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab sebagai pembenaran mengonsumi anggur untuk kesenangan.
- Minder (bapa kafir)
Diluar yahudi semua bangsa kafir, dan Timotius yang memiliki ayah seorang Yunani adalah bagian yang juga bisa disebut kafir. Tumbuh dan besar di desa listra, ikonuium – Timotius menyimpang memori masa kecil yang suram. Ketika Timotius kecil keluar rumah ia dibuly sejak – tidak ada yang bergaul dengannya karena ia memiliki bapa kafir, Timotius juga tidak bersunat seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi. Ketika akan melayani Timotius disarankan untuk melakukan sunat sehingga bisa memakai pakaian khusus orang Yahudi yang bersunat
Jika kita memiliki anak yang datar – memiliki kelemahan secara fisik, jangan terlalu mengasihani diri sendiri – ingat Timotius memiliki begitu banyak kelemahan. Seperti ibu Eunike, mari bangkit dari keterpurukan dan terus berjuang mengantarkan/mempersiapkan anak-anak menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik/berkualitas. Ingat, di dalam Tuhan, oleh FirmanNya selalu ada jalan keluar.
Perhatikan
1 Timotius 1:3 “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain”à Tugas pelayanan Timotius di kota Efesus
Dalam sejarah, tidak semua orang-orang yang melayani di Efesus bisa bertahan. Jemaat di sana dikenal dengan jemaat yang suka melawan gembala. Tetapi, justru Timotius yang memiliki banyak kelemahan dipakai untuk melayani di kota Efesus, dengan jemaat yang sulit. Mengapa melyani di Efesus menjadi suatu tantangan? Karena Efesus adalah kota khusus yang memerlukan penggembalaan yang ekstra.
Kota Efesus :
- Propinsi Asia, Asia kecil – saat ini dikenal dengan Turki
- Kota perdangan Alexandria, Athiokhia, Efesus (kota pengsiunan pejabat Romawi, selain di Filipi)
- Terkenal dengan kuil Diana (Arthemis/bahasa Yunani) dewi keberuntungan. Kuil dengan 1.000 perempuan cantik yang siap untuk diajak “berkencan” sebagai syarat penglaris usahanya. Seribu perempuan cantik ini diberi kebebasan untuk memperdagangkan diri, dan berbusana minim. Itulah sebabnya jemaat Efesus diperingatkan agar tidak bersolek seperti perempuan-perempuan ini dengan tujuan melindungi mereka dari para pengunjung yang ingin mengajak berkencan. Berdiam diri (tidak banyak bicara dalam perjalanan), berkerudung saat dalam perjalanan menuju rumah ibadah.
- Kota pariwisata dan perdagangan souvenir dewi arthemis – patung dengan busana minim (Kisah Para Rasul 19:24-29), pertobatan membuat penjualan souvenir menurun sehingga terjadi huru-hara yang mengancam nyawa Paulus
Apa rahasia kehebatan Timotius? (From Zero to Hero)
- Dari kecil dididik dalam takut akan Tuhan
II Timotius 3:15 “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”
Bersyukur jika anak-anak sejak kecil sudah diajak bergabung di Sekolah Minggu, karena besar pengaruhnya untuk pertumbuhan iman anak. Dengan banyak kelemahannya, Timotius sejak kecil tetap mendapat porsi yang besar untuk belajar tentang Tuhan
- Dari rumah dihidupi orangtuanya secara utuh dalam kebutuhnan : jasmani, psikologinya, finansial dan sosialnya
Kisah Para Rasul 16:2 “Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,”
Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Menjadi berkat di luar rumahnya. Sejak kecil dididik dengan baik oleh ibu dan neneknya. Jangan pernah meremehkan pelayanan anak. Eunike tidak menyerah, sekalipun anaknya memiliki kelemahan.
Kaitannya dengan umur tunas remaja dan remaja (13-17 tahun)
Peran Orangtua – menyadari anak mengalami masa kegoncangan
- Perubahan fisik dan psikologis
- Usia bermasalah
- Usia yang menimbulkan ketakutan
- Orangtua mengalami perasaan cemas, sering tidak mengerti keingingan remaja, sedangkan remaja tidak mau mengikuti keingingan oangtua
Peran Orangtua dan gereja – bersinergi
- Usia ini menentukan jadi penjahat atau pengikut Kristus
- Harus diarahkan terima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
- Firman Allah bertemakan pengekangan moral (hukum Torat)
- Pemimpin gereja dan ortu menjadi teladan dan sahabat (Teladan baik, penuh kasih sayang, pengertian dan penuh kesabaran)
- Mengajarkan aspek sosial (Menolong orang lain, beretika dengan orang lain, mengarahkan masukan, kritikan yang membangun, mengantisipasi kenakalan)
- Pribadinya diarahkan untuk kegiatan positif dan mengembangkan prestasi
Gereja dan orangtua harus bersinergi untuk pertumbuhan kerohanian, psikologi dan jasmani anak-anak kita.
Jika rumah kita dalam situasi perjuangan seperti Eunike
- Dasarnya Firman Allah disetiap musim kehidupan, dihidupi bersama-sama
Ulangan 6:5-7 “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
- Tuhan Yesus, jawaban dari rumah perjuangan kita
Matius 4:23-24 “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
- Ora et labora (berdoa dan bekerja)
Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
II Tesalonika 3:10 “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”
- Senantiasa bersyukur dan menyembah Tuhan dalam Roh dan kebenaran
I Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Yohanes 4:24 “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Tuhan maha hadir – memuji Tuhan bisa dimana saja
Timotius yang memiliki banyak kelemahan, bisa menjadi pemimpin yang kuat karena ia bertumbuh dengan didampingi oleh orang-orang yang mengasihinya dan mengasihi Tuhan. Ibu Eunike dan nenek Louise tidak menyerah dengan keadaan, mereka dengan tekun dan penuh kasih terus mendukung, menguatkan dan mengarahkan Timotius untuk bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan kuat di dalam Tuhan. Rumah perjuangan ibu Eunike telah membuktikan bahwa hal-hal yang awalnya tidak mungkin, ketika diserahkan kepada Tuhan menjadi hal yang mungkin. Jangan pernah menyerah, jangan berputusasa, di dalam Tuhan – oleh FirmanNya selalu ada jalan keluar. Tuhan Yesus memberkati.