Ringkasan Khotbah – Pdt. Bindargo, M.Th – Minggu, 23 Juli 2023
Filemon 1:12,17 “Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku –. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.”
Onesimus adalah budak (pembantu/ART) Filemon yang melarikan diri dari rumah. Ia lari ke kota Roma dan secara tidak sengaja bertemu dengan Paulus. Pada jaman itu hamba/budak selalu diberi tanda (stempel) nama pemilik/majikan di dahi atau lengan. Oleh karenanya, Paulus dengan mudah bisa mengenali siapa tuan Onesimus. Setelah dilayani oleh Paulus dan menjadi orang yang berguna Paulus ingin mengembalikan Onesimus ke Filemon yang tinggal di kota Kolose.
Seringkali ketika berbicara tentang rumah, topik pembahasan berada di seputar rumah tangga/keluarga. Tetapi saat ini kita akan berbicara tentang hubungan majikan/pimpinan dan pembantu/karyawan/bawahan. Rumah Filemon disebut sebagai rumah kesaksian karena sudah mempraktekan hal yang begitu memberkati.
Pemeran cerita : Rasul Paulus, Filemon, Apfia, Arkhipus, Epafras, Onesimus, Tikhikus
Keluarga Filemon :
1. Melayani Tuhan bersama keluarganya
Filemon 1:1-2 “Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: à Filemon, Apfia, Arkhipus adalah suami, istri, dan anak
2. Rumahnya menjadi tempat ibadah
Filemon 1:2b “dan kepada jemaat di rumahmu” à abad 1 belum ada bangunan gedung gereja, jadi komunitas orang percaya beribadah di rumah. Salah satu rumah yang dipakai ibadah adalah rumah Filemon
3. Keluarga kaya yang melayani Tuhan
Filemon 1:10, 4-5 “mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus’
“Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.”
Zaman Abraham hingga Musa barometer kekayaan adalah memiliki ternak, tetapi di zaman rasul Paulus – gereja mula-mula, barometer kekayaan adalah memiliki banyak budak. Pasar pada jaman Paulus adalah tempat perdagangan budak, jadi disana tidak menjual bahan makanan/kebutuhan sehari-hari. Istilah doulos/hamba/budak saat itu dianggap sesuatu yang keren. Surat-surat penggembalaan Rasul Paulus juga banyak diwarnai dengan kalimat hamba dosa dan hamba kebenaran.
4. Bersemangat, rajin dan rela Berkorban dalam melayani Tuhan
Kisah Para Rasul 19:10 “Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani. “
Gembala Eprafas, melayani di rumah Filemon. Ia bersama dengan keluarga Filemon setiap minggu melakukan perjalanan 160 km dari kota kolose ke kota Efesus untuk belajar tentang Firman Tuhan. Hal ini dilakukan selama dua tahun.
5. Rendah hati dan murah hati dalam hubungannya dengan gembala Epafras. Jemaatnya kecil tetapi ada bidat/ajaran palsu yang bicara tentang ajaran turun temurun dan roh-roh dunia.
Kolose 2:8 “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Filemon ketika mendengar ada bidat di Kolose, mengutus gembalanya Epafras mengahadap Rasul Paulus di Roma. Mengadakan penggalangan dana untuk menyokong perjalanan Epafras ke Roma untuk bertanya kepada Rasul Paulus tentang bidat palsu ini. Ada kerjasama yang baik antara jemaat dan gembala. Sekalipun gembala Eprafas tinggal di rumahnya, namun Filemon tetap rendah hati dan mengupayakan apapun agar penggembalaan/pembinaan iman jemaat terus berjalan dengan benar.
Kolose 4:12-13 “Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis.”
Ini adalah isi surat yang dibawa Epafras untuk Filemon dan seluruh jemaat Kolose. Rasul Paulus mengungkapkan pribadi Epafras kepada Filemon.
6. Memuridkan anaknya menjadi pelayan Tuhan
Kolose 4:17 “Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.”
Epafras memuridkan Arkhipus untuk melayani pekerjaan Tuhan.
7. Ketika menghadapi permasalahan, praktekkan Firman Allah.
Pada abad 1 dan 2, jika budak melarikan diri dari rumah dan ditemukan maka majikan memiliki kebebasan melakukan apa saja untuk menghukum budaknya.
Onesimus merugikan Filemon (Filemon 1:18 – penafsiran, mencuri hak milik Filemon) kemudian ia lari ke Roma yang saat itu memiliki delapan ratus ribu penduduk. Dengan jumlah penduduk yang padat ini, Onesimus berpikir bahwa kemungkinan ia ditemukan sangat kecil. Namun, ia bertemu dengan RASul Paulus, setelah dibina dan menjadi orang yang berguna ia akan dikembalikan kepada Filemon. Karena saat itu hukum Roma mengijinkan majikan melakukan apa saja kepada budaknya yang melarikan diri maka Rasul Paulus bernegosiasi agar Filemon mau mengampuni kesalahan Onesimus. Kisah ini membuktikan bahwa Alkitab begitu lengkap berbicara tentang hubungan. Alkitab tidak hanya membahas tentang relasi suami dan istri, anak dan orangtua, tetapi juga pemimpn dengan bawahan (majikan dengan karyawan) Permintaan Rasul Paulus :
- Filemon disuruh mengampuni Onesimus, karena kesalahannya
Ayat 10-11 “mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus — dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.”
- Filemon disuruh menerima kembali Onesimus di rumahnya
Ayat 17 “Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.”
- Filemon disuruh memperlakukan Onesimus seperti saudara
Ayat 16 “bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.”
Respon Filemon :
- Onesimus diterima kembali oleh Filemon
- Didampingi Tikikhus
Kolose 4:7-9 “Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini.”
Permasalahan diselesaikan dengan tuntas (Karena begitu kuatnya hukum romawi tentang budak yang melarikan diri dan ditemukan, Rasul Paulus mengirim Tikikhus untuk mendampingi Onesimus). Pekerjaan Tikikhus sangat berat, ia membawa misi perdamaian antara Onesimus dan Filemon. Filemon mempraktekkan Firman Tuhan, ia mengampuni Onesimus dan menerimanya sebagai saudara. Mengangkat derajat Onesimus
Referensi tentang Tikhikus :
- Membawa surat Kolose dan surat Laodikia (Kolose 4:16) – surat Laodikia hilang dalam perjalanan
- Membawa surat Efesus (Efesus 6:21)
- Membawa surat Filemon (Kolose 4:7-9)
Come Back Home – Onesimus kembali ke rumah Filemon, majikannya.
8. Mengajarkan tentang hubungan majikan dan karyawan
Bagi Majikan
- perintah negatif – Efesus 6:9, “Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.”
Jauhkanlah ancaman artinya jangan semena-mena dengan bawahan kita, karena di atas majikan dunia ada majikan manusia yang sempurna, itulah Allah
- Perintah positif, Kolose 4:1 “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.”
Adil dan jujur artinya memberi upah yangn adil dan pantas. Karena diatas majikan dunia ada majikan manusia yang adil dan penuh kasih, itulah Allah
Bagi Karyawan
Efesus 6:5 “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,”
Kolose 3:22-23 “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
- Takut dan gentar, tidak mengecewakan dalam melakukan kewajiban kerja dan dilakukan sama seperti kepada Tuhan. (Memberi yang terbaik)
- Tulus hati, keinginan untuk memberikan pelayanan penuh dan menyenangkan dan dilakukan sama seperti kepada Tuhan.
I Timotius 6:2a “Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.”
- Jadi karyawan saudara seiman, tunduk mengerjakan kewajiban dengan lebih baik agar menjadi kesaksian bagi karyawan yang tidak percaya.
- Jika majikan kita seiman, dilayani lebih baik lagi agar nama Tuhan dimuliakan dan menjadi kesaksian bagi orang lain/dunia.
Jika kita tahu bagaimana memperlakukan karyawan dengan baik dan melakukannya maka hal itu mendatangkan kemurahan dan kebaikan dalam keluarga kita. Ada banyak kesaksian dari jemaat kita yang memiliki pembantu RT (ART) dengan masa kerja puluhan tahun. Mereka diperlakukan dengan sangat baik sehingga merasa sudah menjadi bagian keluarga tersebut.
Filemon mengampuni onesimus, ia melakukan hal yang besar. Mari menjadi pelaku kebenaran Firman Tuhan, seperti apa yang telah dilakukan Filemon atau jemaat-jemaat kita yang karyawannya atau ARTnya begitu nyaman bekerja hingga puluhan tahun tetap setia bekerja. COME BACK HOME – mari memiliki hubungan yang baik antara majikan dengan karyawan dengan didasari kebenaran Firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.