HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHCOVENANT KEEPER 1

COVENANT KEEPER 1

Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th

Minggu, 5 Maret 2023

Orang-orang yang bisa dipercaya akan terus berperan dan bertanggung jawab menjadi penjaga perjanjian – menjaga relasi yang kudus. Menjaga perjanjian adalah tema yang sangat jarang dibahas di tengah-tengah gereja. Banyak orang percaya  yang tidak memahami bahwa relasi kita dengan Tuhan adalah sesuatu yang berharga sehingga harus benar-benar dijaga. Dari kitab Hosea kita akan belajar bagaimana pentingnya menjaga perjanjian.

Hosea 8:1 “Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.”

Nabi Hosea dipakai Allah untuk menyatakan firman Tuhan kepada bangsa Israel yang mulai menjauh dari Tuhan. Nabi Hosea diperintahkan untuk menikahi seorang pelacur untuk menggambarkan betapa besar kasihNya kepada bangsa Israel.

Seperti bangsa Israel pada zaman nabi Hosea yang tidak menyadari siapa dirinya, pada hari-hari ini banyak orang Kristen yang belum menghidupi kehendak Tuhan dalam hidupnya. Semua terjadi karena manusia dan Allah memiliki perspektif yang  berbeda tentang relasi.

Perspektif Allah

  • Dengan Nuh (Noahic Covenant)
  • Dengan Abraham (Abrahamic Covenant)
  • Dengan Musa (Mosaic Covenant)
  • Dengan Daud (Davidic Covenant)
  • Dengan Seluruh Umat Manusia (New Covenant)

Allah memandang hubungan kita dengan Dia sebagai sebuah perjanjian. Sejak di Taman Eden – saat manusia jatuh dalam dosa Allah membuat janji pemulihan. Tanda perjanjian Allah yang sah adalah Kristus, Putra Tunggal-Nya. Allah begitu menghargai perjanjianNya dengan ciptaanNya – tetapi manusai menganggap itu sebagai sesuatu yang biasa saja, tidak perlu dijaga.

Perbedaan perjanjian dengan Kontrak

Perjanjian : “Hubungan antara dua mitra yang membuat janji yang mengikat satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.” Dalam perjanjian ada janji dan komitmen.

Dalam perjanjian, seseorang mengikatkan dirinya dengan janji kepada orang lain demi orang lain. Tujuan Allah membuat perjanjian adalah untuk kepentingan kita. Allah merelakan PutraNya yang Tunggal, agar kita yang terikat dengan dosa, bisa diselamatkan. Yesus Mempelai Pria sorga memberikan teladan dengan memberikan tubuhNya, darahNya dan hidupNya bagi kita agar kita dibebaskan dari hukuman dosa.

Dalam perspektif Tuhan, Perjanjian itu sifatnya relasional. Dan relasi yang Tuhan mau adalah bersifat personal. Iman adalah sesuatu yang bersifat pribadi, tidak bisa diwakilkan – tetapi untuk bertumbuh kita harus berjalan bersama-sama, saling menguatkan dan mengingatkan. Relasi kita dnegan Allah adalah dipersiapkan menjadi mempelai Wanita-Nya.

Kontrak : Kesepakatan yang dibuat untuk melindungi diri sendiri. Ada kontrak kerja, kontrak pembelian/cicilan bahkan kontrak pranikah. Semua kontrak itu bertujuan untuk melindungi asset perusahaan/pribadi. Tidak ada perusahaan/kreditur yang mau rugi dalam menjalankan bisnisnya, oleh karenanya sebelum kerjasama dilakukan harus ada kontrak yang disepakati bersama.

Yesus hadir di dunia membawa perjanjian baru, Ia membawa perjanjian yang bisa membuat kita dimerdekakan bahkan pembebasan itu berdampak hingga kekekalan

Perjanjian bersifat relasional dan kontrak bersifat transaksional.

Tanpa perjanjian tidak akan ada hubungan dengan Tuhan, inilah perspektif Tuhan. Hubungan dengan Allah adalah hubungan yang luar biasa karena orientasinya adalah untuk melindungi orang lain. Dan orang Israel gagal memahami hal ini, itulah sebabnya mereka disebut melangkahi perjanjian.

Hosea 8:2-6

Mereka (Israel) mengaku mengenal Allah “8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: “Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!”, tetapi

  • Israel telah menolak yang baik – 8:3 Israel telah menolak yang baik — biarlah musuh mengejar dia!
  • Memilih dan mengangkat pemimpin tanpa persetujuan dan sepengetahuan TUHAN – 8:4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
  • Membuat berhala – 8:5 Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan, 8:6 orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Sungguh, akan menjadi serpih anak lembu Samaria itu!

Mereka disebut munafik – melangkahi perjanjian, tidak menjaga perjanjian yang sudah dinyatakan melaui bapa-bapa leluhur mereka. Kita sudah ditebus, jadi tanggung jawb kita adalah mencari perkenanan Tuhan. Selalu melibatkan Tuhan, bertanya kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam membuat setiap keputusan. Kehendak bebas kita seharusnya sudah dipersembahkan kepada Tuhan, karena orientasi kita adalah untuk menyenangkan hari Tuhan

Akibatnya : Hosea 8:7-10

Menderita :

  • Rugi – “8:7 Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.”
  • Tidak disukai orang/tidak berguna – perkenanan Tuhan undur dari kehidupan mereka – 8:8 Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang.
  • Hidup semaunya sendiri –
  • Membeli persahabatan dengan bangsa-bangsa lain – 8:9 Sebab mereka telah pergi ke Asyur, bagaikan keledai hutan yang memencilkan diri; Efraim telah membagi-bagi hadiah cinta.
  • Akan dijajah dan dijarah Bangsa Asyur – 8:10 Sekalipun mereka membagi-bagi hadiah itu di antara bangsa-bangsa, sekarang ini Aku akan mengumpulkan mereka, dan sebentar lagi mereka akan berhenti mengurapi raja dan para pemuka

Ketika kita tidak menghargai relasi dengan Tuhan  maka kita yang rugi.

Usaha bangsa Israel – Hosea 8:11-13

  • Membangun Mezbah untuk menghapus dosa tapi semakin gemar berbuat dosa – “8:11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa. Motivasi membangun mezbah yang salah
  • Menolak pengajaran TUHAN karena menganggap diri mereka SUCI – 8:12 Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.
  • Suka memberi persembahan tapi TIDAK BERKENAN DIHATI TUHAN – 8:13 Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!

Tetapi seluruh usaha mereka SIA-SIA, semua karena sikap hati mereka yang salah. Doa terhalang – langit menjadi seperti besi

Mengapa?

Hosea 8:14 “Israel telah melupakan Pembuatnya.”

Melupakan yang dimaksud bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan memori di otak, mulapakan di yang dilakukan bangsa Isarel adalah menelantarkan relasi dengan Tuhan. Dan ini juga banyak dilakukan orang Kristen saat ini. Tahu ada Tuhan, menyadari sudah lahir baru, rajin ibadah dan memberi persembahan tetapi menelantarkan relasi dengan Tuhan.  Semua dilakukan hanya untuk rutinitas tanpa didasari motivasi yang benar. Dan segala sesuatu yang ditelantarkan kualitasnya akan menurun. Salah satu tanda kita mengasisi seseorang adalah mengingat segala sesuatu tentang dia, dan menyiapkan waktu khusus baginya.

Berbicara tentang waktu, semua manusia – apapun status sosial dan usianya diberikan waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam. Dari jumlah waktu yang diberikan, bagaimana kita mengelolanya? berapa banyak waktu yang kita siapkan untuk membangun relasi dengan Tuhan? Berapa persen waktu yang kita berikan untuk menjaga relasi dengan Tuhan?

Hasil riset tahun 2019 – 2022, Indonesia menduduki peringkat tertinggi sebagai pengguna hape. Rata-rata penggunaan hape adalah 6 jam per hari, ini adalah seperempat hari. Dan dari data yang ada, kegiatan tertinggi adalah untuk menonton entertaintmen. Jika untuk istirahat malam diperlukan waktu 8 jam, untuk bekerja 8 jam, dan digunakan untuk bermain hape 6 jam, lalu dimanakah jam untuk membangun relasi dengan Tuhan? Fakta menyatakan bahwa saat ini kita begitu tergantung dengan hape/gadget. Kita beralasan bahwa hape digunakan untuk kerja, belajar, dll. Padahal data membuktikan bahwa tingkat penggunaan hape untuk meeting/kerja, belajar, sangat sedikit. Dengan bahasa lain, gadget/hape sudah menjadi berhala yang mengikat kehidupan kita, menyita waktu kita.

INGAT

Keluaran 20:3 “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”

Keluaran 23:13 “Dalam segala hal yang Kufirmankan kepadamu haruslah kamu berawas-awas; nama allah lain janganlah kamu panggil, janganlah nama itu kedengaran dari mulutmu.”

Keluaran 34:14 “Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.”

Allah kita adalah Allah yang cemburu (tidak mau disamakan dengan apapun), jika ada yang merebut perhatian kita maka itu tidak berkenan di hadapan Allah.

Penting

Matius 6:24 “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Kita tidak bisa mendua hati, tidak bisa mengabdi kepada dua tuan.

Matius 23:23 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”

Jangan abaikan hukum-hukum Tuhan yang terutama – taat secara holistik, semua harus dikerjakan sepanjang hidup.

Penutup

Wahyu 2:4 “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Efesus adalah  jemaat yang dilayani oleh Timotius. Jemaat Efesus begitu giat bekerja bagi Tuhan. Namun semua pekerjaan itu tidak didasari dengan kasih.

Wahyu 2:5 “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”

Kehilangan kasih mula-mula pada Allah adalah sebuah kejatuhan yang besar.

Jika seseorang tidak segera menyadari dan bangkit dari kejatuhan besar ini, maka Tuhan akan megambil kaki dian. Ia tidak lagi bisa memuji dan menyembah Tuhan.

I Korintus 13:1 “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”  

Sebagai Allah yang relasional, kasih harus menjadi dasar dari segala sesuatu yang dilakukan. Apapun yang dilakukan dengan berdasarkan kasih pasti akan memiliki nilai. Perbuatan atas dasar kasih, sekalipun kecil/sangat sederhana akan jauh bernilai daripada perbuatan spektakuler namun tanpa kasih.

Tanpa kasih semua sia-sia – kembalilah ke kasih kita yang mula-mula. Mari berjuang untuk kembali menikmati, memiliki dan hidup dalam kasih mula-mula. Mari memiliki perspektif yang sama tentang relasi Sisihkan waktu buat Tuhan, bukan sisakan waktu dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.