HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHCOVENANT KEEPER 4 – SETIA PADA IKATAN JANJI

COVENANT KEEPER 4 – SETIA PADA IKATAN JANJI

Ringkasan khotbah Pdt. Bindargo, M.Th

Minggu 26 Maret 2023

Ada filosofi suku jawa yang mengatakan Tepo Seliro (tenggang rasa) dan Nrimo (sabar, berbesar hati, bisa menerima orang lain). Sikap nerimo jika tidak diresponi dengan bijak membuat seseorang tidak siap bersaing.  Nerimo begitu erat dikaitkan dengan takdir, contohnya pekerjaan anak tidak akan lebih dari pekerjaan orangtuanya. Pemahaman nerimo yang seperti ini membuat orang yang mempercayainya menjadi tidak gigih menaklukan situasi.

Didalam Kristus, tidak ada takdir yang buruk karena semua rencanaNya adalah yang terbaik – ikut Tuhan pasti lebih baik. Jika orangtua bekerja sebagai buruh, dll – anaknya tidak akan ditakdirkan menjadi buruh juga. Di dalam Kristus akan terjadi terobosan demi terobosan, sehingga kehidupan spiritual dan finansial akan bertumbuh. Namun jika seseorang menjadi pengikut Kristus dan memiliki kehidupan yang macet, perekonomiannya tidak menjadi lebih baik, maka ia harus mengintropeksi diri.

Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” – Tuhan sudah menyediakan pekerjaan baik (segala sesuatu yang baik) bagi setiap orang yang lahir baru di dalam Dia. Tuhan mau kita hidup di dalamnya – kalimat ini seolah-olah memaksa kita untuk terus berada dalam rangkulan KasihNya. Tetapi jika kita memilih untuk keluar dari rangkulan kasihNya, Allah tetap setia menunggu kita kembali. Resiko besar menunggu diujung kehidupan ketika seseorang memutuskan untuk keluar dari rangkulan kasihNya. Kita percaya bahwa tidak ada istilah keselamatan permanen – sekali selamat tetap selamat. Keselamatan itu harus dikerjakan dengan takut dan gentar, sikap hati dan perilaku hidup yang tidak berkenan di hadapan Tuhan bisa menghapuskan hak keselamatan yang kita miliki.

Kesetiaan Tuhan itu sudah amat sangat teruji. Tuhan-lah yang lebih dahulu mendekati manusia, menjadi manusia dan memberikan yang terbaik bagi manusia. Sekalipun kita berkali-kali gagal, Allah tetap setia dan kita diberi kesempatan untuk menikmati berkatNya. Ini adalah kemurahan Tuhan.

Tuhan memberi kesempatan kepada bangsa Israel untuk menikmati PerjanjianNya. Dalam Perjanjian Lama kita belajar dalam Imamat 26:1-13, dan dalam Perjanjian Baru dalam Roma 8:15-17

Kitab Imamat ditulis 1.400 SM, sekalipun sudah  berusia lebih dari 3.400 tahun – hingga kini apa yang tercatat didalamnya masih sangat relevan bagi kehidupan kita sekarang. Hal-hal yang bersifat berkat, sudah Tuhan persiapkan. Sekalipun bangsa Isarel berkali-kali gagal, Tuhan tetap mengasihi bangsa mereka. Ini adalah kedauluatan Tuhan (alangkah dalamnya pikiran Tuhan, tidak dapat diselami). Ikatan janji kesetiaan kita kepada Tuhan ditunjukkan dengan “BERTOBAT”. Dalam PL orang Yahudi yang ingin menikmati berkat mereka harus : (Imamat 26:1-13)

  • Menyembah kepada Tuhan

Ayat 1 “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya,”

Menyembah kepada Tuhan – tidak menyembah kepada ilah yang lain pada saat yang bersamaan (berzinah/selingkuh rohani) – tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bangsa Israel diapit bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal dan menyembah Tuhan. Mereka beribadah kepada ilah-ilah lain, percaya dengan klenik – perdukunan. Jika ingin hidup kita diberkati – putuskan hubungan dengan perdukunan. Mereka yang masih menyimpan jimat-jimat, percaya hari baik, harus bertobat.Penyembahan berhala harus diputuskan. Tanggalkan seluruh kelemahan-kelemahan yang menghalangi kita untuk meneruma berkat.

  • Memelihara sabatnya Tuhan

Ayat 2 “Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.”

Sabat Yahudi jatuh pada hari sabtu. Pada hari ini bangsa Israel berhenti dari seluruh pekerjaan (beristirahat) dan beribadah. Menjelang sabat,Pkl. 5:30 sangkakala dibunyikan menandakan Sabat segera dimulai. Sabtu pagi, mereka akan berjalan ke rumah Tuhan untuk beribadah. Mereka membawa bekal makanan yang diolah khusus, tawar – tanpa rasa

Peristiwa Camp David adalah sebuah peristiwa besar yang terjadi pada tahun 1978. Ini adalah moment Perdamaian Mesir (masa kepemimpinan Presiden Mesir Muḥammad Anwar Sādāt) dan Israel (masa kepemimpinan perdana menteri Menachem Begin)  yang diinisiai oleh Presiden Amerika Serikat (Presiden Jimmy Carter). Perdamaian dilakukan di dataran gunung Sinai, namun hari itu jatuh pada hari sabat. Pada hari sabat, orang Yahudi dilarang untuk melakukan aktifitas, termasuk bepergian dalam jarak jauh. Oleh karenanya dengan menggunakan helicopter, perdana menteri Israel menuju lokasi untuk menginap di sana. Kemudian esok harinya dengan mengenakan pakaian khas yahudi ia berjalan sejauh 300 meter menuju lokasi. Perdana menteri Menachem Begin begitu menghargai hari sabat, ketika semua sudah selesai, ia berjalan mundur untuk kembali ke campnya.

Bangsa Yahudi begitu taat dan tekun melakukan semua hukum Taurat untuk bisa menerima penggenapan janji-janji berkat Allah. Namun karena ketegaran hatinya menolak Mesias, hati Bapa membuka pintu kemurahanNya bagi bangsa-bangsa lain. Kita, yang adalah bangsa kafir – non Yahudi, adalah Tunas liar Tunas liar yang dicangkokkan pada pohon zaitun. Kita adalah tunas-tunas yang tumbuh di sembarang tempat, tidak terawat dan kotor. Namun Kasih Allah yang begitu besar mengangkat kita dari lumpur dosa, membersihkan dan melayakkan kita untuk dicangkokkan pada pohon zaitun yang benar. Kita diberi hak untuk bisa menikmati perjanjian karena percaya kepada Tuhan Yesus. Bangsa Yahudi harus benar-benar menunjukkan pertobatannya. Mereka harus melakukan semua semua perintah Allah dengan sepenuh hati. Bagaimana dengan kita, tunas liar yang dicangkokkan??? Apakah kita sudah menghormati Sabat Tuhan? Serius dalam beribadah?? Sudahkah kita menghargai hak waris dari Tuhan??

BERKAT DARI PERTOBATAN

  1. Ayat 4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.”

Diberkati pekerjaan kita. Bisnis orang Yahudi adalah perkebunan.

  • Ayat 5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.”

Makan dengan penuh syukur. Orang yang benar-benar bertobat, Tuhan peduli dengan urusan makan (perut – kampung tengah). Makan dengan bersyukur adalah sebuah berkat yang luar biasa, bisa menikmati rasa daru berbagai macam makanan adalah berkat.

  • Ayat 6 “Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.”

Tidur dengan tenang dalam perlindungan-Nya. Bisa tidur nyenyak pada waktunya, bisa tidur tanpa ketergantungan pada obat-obat tertentu.

  • Ayat 7-8 “Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.  Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.”

Menikmati pembelaan Tuhan. (I Yohans 4:4, 5:18) Jika ada yang menghadang perjalanan hidup dan iman kita, Tuhan akan mengirimkan malaikatNya untuk memnolong kita.

  • Ayat 9 “Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.”

Diberkati keturunan kita. Apa yang kita lakukan saat ini sangat berdampak dengan keturunan kita. Jika kita sungguh-sungguh maka keturunan kita akan menerima pemeliharaan Ilahi. Jika kemudian generasi ada yang bermasalah (menjadi kriminalitas, dll) – itu adalah pilihan hidupnya.

  • Ayat 10 “Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.”

Mengalami kestabilan ekonomi. Panen anggur, ara, zaitun – dananya masih cukup untuk panen selanjutnya. Gaji sepertinya kecil tetapi Tuhan mencukupkan, mengirimkan berkat tepat pada waktunya, bahkan ketika gaji selanjutnya kita terima, masih ada saldo dari gaji yang lama  – Jika perekonomian terus ganti lobang tuutp lubang, koreksi – apakah kita sudah mengalami proses salib? Jika belum – Bertobatlah.

  • Ayat 11-13 “Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu. Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.  Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak.”

Kuasa kasihNya melingkupi kita – mental budak dihilangkan, jadi percaya diri – Tuhan yang penuh kuasa dan kasih menyertai

Dalam Perjanjian Baru :

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Roma 8:15-17 “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”

Ikatan janji kesetiaan kita kepada Tuhan ditunjukkan : Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat

Yang kita terima :

  • Roh Kudus yang penuh kuasa, membebaskan kita dari perbudakan dosa lepas dari kuasa dosa – diperbudak oleh dosa – Roma 8:15a
  • Roh Kudus yang penuh Kuasa, menjadikan kita Anak-anak Allah dan kita memanggil Ya Abba, Ya Bapa. Semua yang dimiliki Bapa di surga menjadi milik anak-anakNya (semua orang yang percaya kepadaNya) – Roma 8:15b-16
  • Roh Kudus yang penuh kuasa, sebagai garansi kita mewarisi hidup kekal di surga – Roma 8:17

Ketika kita benar-benar setia dan berkomitmen mengasihi Tuhan, kita tidak hanya lepas dari kuasa dosa, menerima berkat materi, tetapi kita menerima pertolongan Roh Kudus untuk terus bangkit dan bertumbuh hingga menikmati hak sebagai warga kerajaan sorga. Ada jaminan hidup, baik saat hidup di bumi maupun hidup dalam kekekalan – mewarisi kerajaan surga.

Kasih setiaNya begitu luar biasa, sekalipun kita menjauh Allah dengan setia tetap menunggu anak-anakNya untuk kembali. Mari bangkitkan semangat untuk terus mengobarkan api pertobatan. Ingat, kita sudah berada di penghujung jaman akhir. Mari memaksimalkan kesempatan dengan sungguh-sungguh hidup dalam rangkulan kasih Allah. Tinggalkan manusia lama yang menghambat pertumbuhan iman kita. Tinggalkan dan tanggalkan dosa, kepahitan, kemarahan, perselingkuhan, perdukunan, kemabukan, dll. Waktu yang ada amat sangat singkat, mari menghidupinya dengan terus menjaga perjanjianNya. Tuhan Yesus memberkati.