Ringkasan khotbah Pdm. Hengki Irawan Setiabudi, M.Th
Minggu 14 Agustus 2022
Kebocoran yang sederhana jika tidak segera ditangani bisa merembet ke tempat lain. Sekecil apapun kebocoran, harus segera ditangani agar kerusakan yang ditimbulkan tidak semakin meluas.
Kata sekonyong-konyong artinya adalah secara tiba-tiba, sangat mendadak sekali. Perahu yang ditumpangi Yesus dan para muridNya tentu ukurannya cukup besar sehingga Yesus bisa tidur. Situasi yang awalnya tenang berubah menjadi mencekam dan menakutkan karena amukan gelombang yang dahsyat. Air masuk dan mulai menggenangi perahu. Air yang terus menerus masuk mengganggu seluruh penumpang perahu. Para murid yang panik akhirnya membangunkan Yesus. Yesus bangun, menghardik angin ribut itu dan danaupun kembali teduh.
Kebocoran pada sebuah perahu/kapal di danau-sungai-laut pasti akan menimbulkan kepanikan. ABK (anak buah kapal)/teknisi akan terus bekerja menemukan titik dan penyebab kebocoran, sekalipun harus mempertaruhkan keselamatan mereka. Dalam kehidupan ini, ketika badai menghantam dan air mulai masuk pasti menimbulkan menakutkan. Seharusnya ketakutan itu bukan karena air (benda asing) mulai masuk melainkan ketika dalam badai itu kita mengijinkan hal-hal dunia masuk dalam kehidupan, dan ketika gagal menemukan kebocoran. Seringkali kebocoran menjadi hal yang sulit untuk ditemukan dan karena ketika rembesan awal terjadi, hal itu dianggap biasa, lama-lama menjadi kebiasaan dan dianggap normal. Apakah kita dapat menemukan kebocoran dalam kehidupan? Atau apakah kita bisa menemukan hal-hal luar yang masuk dan menggangu kehidupan kita? (perdukunan, penglaris, judi, perselingkuhan, dll).
Menurut hasil penelitian, ada dua klasifikasi kebocoran yang sering terjadi dalam kehidupan kita, yaitu materi dan non materi.
Materi :
- Keuangan – hidup itu perlu kerja keras dan kerja cerdas, iman dan perbuatan bekerja sama, berdoa dan bekerja.
- Harta – tidak stabil dalam masa sulit karena tidak bisa mengelola keuangan saat diberkati
- Boros – tidak hidup dengan bijak – tidak sesuai dengan kemampuan, konsumerisme, hedonisme
- Belalang pelahap – cek komunitas, membangun atau meruntuhkan
Non materi :
- Kemalasan – tidak produktif, jika diberi tugas sering berkata belum dikerjakan – tidak mau – tidak bisa
- Emosi – temperamen (sumbu pendek)
- Sombong
- Egois – sok menang sendiri
- dll
Untuk mengetahui kebocoran : perlu kesadaran – kepekaan. Berespon dengan benar ketika diingatkan orang lain. Jika tidak ada yang mampu mengoreksi kehidupan kita, maka kita hidup dalam bahaya
Akibat kebocoran :
- Perahu akan penuh air (air duniawi : kata-kata kotor, pertengkaran, konsumerisme). Hidup anak Tuhan harus berbeda, jangan takut ketika di cap sok suci atau sok kudus. Hidup kita adalah kita yang menentukan
- Perahu oleng dan berat – cek bagaimana kehidupan kita, ujian bukan untuk seumur hidup, selalu ada periode dalam setiap ujian.
- Apakah kehidupan terasa berat? Jika kita terus menerus berada di dalam badai yang sama, maka ada hal serius yang harus benar-benar ditemukan dan diselesaikan.
- Kapal mulai miring dan terbalik, pandangan mulai berubah. PAstikan kapal kita tidak terbalik.
- Tenggelam –
Apa yang harus kita lakukan?
- Temukan sumber kebocoran – minta bantuan orang lain, ahli.
- Kesadaran dan temukan turning point (titik balik) – contoh : jika boros ganti gaya hidup
- Buang air penyebab kebocoran
- Efesus 4:25-32 ” Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
- Yakobus 1:21 “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”
Firman Allah yang menyelamatkan hidup kita, bukan dunia ini – jadi, mari menjadi pelaku kebenaran Firman Allah.
Pengorbanan Kristus di kalvari telah memerdekakan kehidupan kita dari penjajahan dosa. Tuhan Yesus telah membebas kita dari kebocoran, oleh karenanya mari membuang air duniawi yang masuk dalam perahu kehidupan kita. Bersama Tuhan Yesus, mari menutup kebocoran yang ada. Mari menggunakan lidah untuk mengatakan hal yang berkenan di hadapan Tuhan
Roma 6:17-18 “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Mari mengenakan kuk kebenaran – tinggalkan pola hidup lama. Selama kira masih hidup pasti akan ada rintangan, tetapi jangan takut karena ada Tuhan Yesus yang menyertai. Mari hidup dalam transformasi baru, menjadi hamba kebenaran – hidup dalam kebenaran, menjadi mamnusia yang berguna – menjadi alat kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.