HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHFEAR NOT 2 (IBADAH SORE) – TIDAK ADA YESUS DALAM KEHIDUPAN

FEAR NOT 2 (IBADAH SORE) – TIDAK ADA YESUS DALAM KEHIDUPAN

Ringkasan khotbah Pdm. Hengki Irawan Setiabudi, M.Th

Minggu 14 Agustus 2022

               Matius 8:23-27, “Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Sinopsis buku yang berjudul “Tuhan Tidak Tidur”. Judul buku ini melambangkan bertapa bersyukurnya kita atas segala curahan hati yang senantiasa didengarkan oleh-Nya. Setiap kami memohon maka saat itulah kami dapat merasakan bahwa kuasa -Nya sangat dekat untuk setiap skenario kejadian yang ada pada hidup kami dan mungkin juga orang-orang yang di sekitar kami. Ketika kita memohon agar hati ini senantiasa didekatkan kepada-Nya, maka kehendak-Nya mempertemukan kita dengan segala kisah yang dapat dipetik hikmahya. Terlalu banyak kejadian sehari-hari yang mengingatkan kita bahwa Dia ada untuk hamba-hamba-Nya, Dia ada untuk setiap jerih payah yang dilakukan makhluknya dengan sungguh-sungguh, Dia Maha merencanakan setiap nasib hamba-hamba-Nya dan Dia hadir untuk mengabulkan segala permohonan dengan cara yang Dia sukai dan terbaik dari-Nya.”

Badai pasti menakutkan, tetapi ketakutan seharusnya : ketika mengalami badai, tidak ada Yesus dalam kehidupan

Mengapa Yesus tidak ada dalam kehidupan kita?

  • Tidak percaya bahwa Yesus sanggup – tidak memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan
  • Tidak mengijinkan Yesus masuk
  • Tidak mencari perkenananNYA – tidak mencari hadiratNya, tidak bersimpuh di kaki-Nya. Kita harus terus mencari perkenananNya agar hidup kita terus berkenan kepadaNya. Seringkali kita ini terus memohon pertolonganNya tetapi lupa menyiapkan diri untuk menjadi layak menerima pertolonganNya.
  • Menduakan Allah – masih percaya hal-hal yang di luar Tuhan.
  • Larut dalam keduniawian – godaan dunia itu mempesona, waspadai agar kita tidak terpikat.
  • Menganggap sepele hukuman Allah – hukuman di dunia masih bisa dinego, tetapi tidak dengan hukuman Allah, seperti kasihNya yang pasti – maka hukumanNya juga PASTI!
  • Allah tidak kenal – Apakah Allah mengenal kita?

Apa yang harus kita lakukan?

Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. Menjadi berkat dalam segala aspek kehidupan.

Bertobat – berputar arah, waspadai jika kompas kehidupan sudah mulai melenceng.

  • Kisah Para Rasul 11:21 “Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.”
  • Kisah Para Rasul 14:15 “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.”
  • Kisah Para Rasul 26:20 “Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.”

Kita semua harus mengenal Yesus sepenuh hati dan jiwa, memiliki pengalaman bersama Kristus. Kita semua butuh Tuhan. Presiden dalam pidatonya beberapa minggu lalu mengatakan bahwa tahun ini adalah masa yang sulit dan tahun depan adalah gelap. Ini adalah fakta, tetapi apakah ini akan melemahkan kita? Responi dengan benar dan teruskan bekerja keras, bekerja cerdas dan tentunya bekerja bersama Tuhan.

  • Matius 14:31-33 “Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Angin sakal menimbulkan gelombang besar yang mengombang-ambingkan perahu murid-murid Yesus. Dengan berjalan di atas air, Yesus mendatangi mereka. Para murid begitu ketakutan, mereka mengira sedang melihat hantu. Tetapi Yesus menenangkan mereka dengan berkata “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Petrus merespon perkataan Yesus dengan sebuah kalimat tantangan, “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Petrus berjalan di atas air – ini adalah sebuah tindakan yang melawan hukum alam, sebuah mujizat!. Ketika ia fokus kepada Yesus, ia bisa terus berjalan di atas air – bukan air yang tenang, tetapi air yang bergelombang karena angin sakal yang kuat. Tetapi ketika fokusnya mulai terganggu dengan tiupan angin, ketakutan mulai mencengkeram hatinya, ia tidak lagi fokus pada Yesus dan akhirnya tenggelam.

Akan ada banyak angil sakal yang bisa menciptakan gelombang dalam kehidupan kita sehingga perahu kita mulai terombang-ambing. Di situasi yang seperti ini, masih percayakah kita pada kuasaNya?  

  • Matius 7:23 “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Pastikan Allah mengenal kita! Jangan sampai semua jerih lelah – pengorbanan – pelayanan kita tidak berkenan di hadapan Allah. Jangan sampai hidup kita menjadi sia-sia karena Allah tidak mengenal kita.

Kehadiran Yesus di dunia ini adalah untuk menebus dosa dan kita bisa tinggal di dalam Dia.  Pastikan Yesus hadir dalam kehidupan kita, karena Dia sudah hadir di dunia untuk menebus dosa kita.

Yohanes 15:4  “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Yohanes  15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

I Yohanes 2:28 “Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

Mari menyatu dengan Yesus – hidup di dalam Yesus

Galatia 5:1 “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

Roma 6:17-18 “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Kita sungguh-sungguh sudah merdeka karena pengorbanan Kristus. Dari hamba dosa – menjadi hamba kebenaran. Mari hidup dalam transformasi yang dari Allah, menjadi  hamba yang hati, perasaan, pikiran dan perbuatannya, benar! Sehingga orang melihat ada Kristus dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.