HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHFEAR NOT 4 – SIAPA TAKUT

FEAR NOT 4 – SIAPA TAKUT

Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th

Minggu, 28 Agustus 2022

Yesaya 41:9-10 “engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau”; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan Adam dan Hawa ketika mendengar suara Allah memanggilnya di Taman Eden. Mereka takut dan bersembunyi dari hadirat Allah. Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, manusia terus dicengkeram ketakutan. Sejak saat itu peperangan rohani terus terjadi hingga saat ini.

 Apa yang menjadi ketakutan kita? Masa lalu? Masa depan? Finansial? Kesehatan? Bagaimana car akita untuk menang melawan ketakutan? Dari II timotius 2:1-13 kita akan belajar 6 cara untuk menaklukan ketakutan, yaitu :

1. Rela menerima keadaan

Ayat 2 “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”

  • Timotius yang masih muda memiliki banyak ketakutan ketika di ladang pelayanan. Tuhan sudah memilih kita sebagai anak-anakNya, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita adalah dibawah kedaulatan Tuhan. Ketika rela menerima keadaaan, kita memilki kesadaran bahwa semua yang terjadi tidak ada yang di luar ijin Tuhan.

Matius 10:30-31 “Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Ayub 12:9-10 “Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?

  • Apapun kondisi saat ini, apapun latar belakang  keluarga, pekerjaan, dll – mari menyadari bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam kehidupan kita. Tidak ada kehidupan manusia yang sempurna, semua memilki kelebihan dan kekurangan. Namun trend oplas (operasi plastic) untuk kebutuhan penampilan sedang marak terjadi. Banyak orang yang  tidak menerima keadaan fisik mereka, ini adalah bukti bahwa mereka tidak bersyukur atas apa yang telah Tuhan  berikan . Kekuatiran akan hal-hal yan belum dimiliki membuat lupa bersyukur untuk hal-hal yang sudah dimiliki. (I Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.)

Ayub 1:21-22 “katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

  • Kedewasaan sikap hati Ayub, menyadari bahwa semua yang dimiliki adalah sepenuhnya milik Allah. Diberi Allah bersyukur, ketika Allah mengambil juga tetap mengucap syukur.

Yesaya 30:15 “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,”

Sikap tenang, bisa menerima, sadar bahwa semua atas ijin Tuhan, maka 75% KEMENANGAN ADA DI TANGAN KITA (Ev. Jacob Nahuway). Kecenderungan kita adalah reaktif tetapi yang dibutuhkan adalah responsive – berespon benar.

2. Rela menderita

Ayat 3-6 “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

  • Proses kematian adalah proses yang tidak menyenangkan, sangat menderita tapi kita harus siap menghadapi segala resiko.

Ibrani 11:23 “Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.”

Resiko, besar peperangan, besar kemenangan. Mempertahankan Musa adalah keputusan yang beresiko sangat besar. Namun keluarga Musa berani menghadapi resiko itu dan Musa kedepannya menjadi seorang pemimpin besar yang luar biasa.

Daniel 3:17-18 “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”

Apapun resikonya Sadrakh-Mesakh-Abednego berani bayar harga, rela menderita. Mereka berkomitmen akan tetap memuji  Allah apapun keadaannya. Ini adalah iman yang benar.

  • Penderitaan adalah teladan Kristus

I Petrus 2:21 “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”

Rela menderita – kesannya pasif, kalah, tidak ada perlawanan. Namun dengan rela menderita, iman kita akan menjadi lebih aktif. MENGALAH BUKAN BERARTI KALAH. Ada waktunya Tuhan memproses kehidupan kita.

3. Disiplinkan diri sendiri

Ayat 4-6 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.”

  • Disiplin olahragawan: Istirahat yang cukup, makan yang cukup, Latihan yang cukup
  • Disiplin petani : Tekun ulet, kerja keras, sabar
  • Disiplin prajurti : Taat, tidak memikirkan nyawa sendiri, menyenangkan komandan, tujuan utamanya

4. Jadikan Yesus sebagai tujuan hidup

Ayat 8-9 “Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.

  • Apapun yang dilakukan hanya untuk meninggikan nama Yesus

Sering takut karena buka Yesus yang menjadi tujuan hidup. Kekayaan, popularitas,yang menjadi tujuan. Jika menjadi tujuan, fokusnya untuk meninggikan Yesus.

Roma 14:7-8 “Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”

Paulus menderita untuk Yesus dan karena Yesus.

  • Kalaupun mengalami penderitaan biarlah semua karena Yesus

Matius 10:22 “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

  • Tempat teratas dan terutama di hati kita seharusnya adalah bagi Kristus

Matius 10:37 ” Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.”

DIALAH ALASAN MENGAPA KITA HIDUP

5. Kerjakan bagian kita maka Dia akan mengerjakan bagian-Nya

Ayat 11-13 “Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”

  • Rela mati bersama Dia (ay.11a) – rela menjaga iman sampai akhir hidup
  • Tetap Tabah didalam Dia (ay.12a) – tetap tekun
  • Tidak menyangkal Dia (ay.12) – dalam setiap tantangan dan proses tetap menjaga iman
  • Tetap Setia (ay.13)

DO OUR BEST AND HE WILL DO THE REST

6. Imani kuasa Tuhan untuk menolong kita

ayat 7 “Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.”

  • HE will Fight for you – berperang ganti kita

Keluaran 14:14 “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”  

  • HE will Fight with you – berperang bersama kita

Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

  • HE will Fight through you – berperang didalam/melalui kita

2 Timotius 1:7 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

  • Lebih dari pada Pemenang

Roma 8:37 “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

WE ARE CREATED TO BE MORE THAN CONQUERORS – Kita diciptakan untuk jadi lebih dari pemenang. Tuhan tidak menciptakan kita untuk jadi takut, gelisah dan kuatir. Tuhan tahu bahwa ketika kitaberkomitmen untuk terus percaya dan hidup dalam Di akita akan menghadapi banyak tantangan, oleh karenanya Ia memberikan DIRI-NYA bagi kita. Memberikan perlindungan, pemeliharaan, pertolongan dan masa depan yang pasti.  Menjadi ciptaan bru di dalam Kristus artinya kita bertransformasi menjadi pribadi yang kuat dan berkualitas

                 Ketika kita : rela menerima keadaan, rela menderita, disiplin keinginan daging, menjadikan Yesus sebagai tujuan hidup, mengerjakan bagian kita maka Dia akan mengerjakan bagian-Nya, mengimani kuasa Tuhan untuk menolong kita. Maka siapa takut dengan tantangan???? Ada Tuhan yang menyertai, membela, dan melindungi kita. Tuhan Yesus memberkati (Cy-M)