HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHJUBAH KEMULIAAN 1 – ROBE OF GLORY

JUBAH KEMULIAAN 1 – ROBE OF GLORY

Ringkasan khotbah Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo, M.Th

Minggu, 2 Oktober 2022

Dosa memisahkan hubungan antara manusia dengan Allah. Akibat ketidaktaatan terhadap tatanan/aturan/firman Allah – banyak hal yang hilang. Salah satu yang hilang adalah jubah kemuliaan. Namun, semua yang hilang akibat dosa akan dipulihkan kembali oleh Allah

1. PERLU DISIMAK

Kejadian 2:25 “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” Mereka berdua telanjang tapi tidak merasa malu. Mengapa? Karena mereka kudus (diselubungi kemuliaan Allah).

2. BANDINGKAN

Kejadian 3:7 “Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.”

Manusia kehilangan kekudusan/kemuliaan Allah. Mereka merasa malu dan berusaha menutupi ketelanjangannya. Inilah dampak dari pelanggaran Firman Allah. Manusia malu dan takut dengan kondisi mereka saat itu.

Allah yang maha tahu tentu mengetahui dengan detail tentang apa yang telah terjadi di taman Eden.  Allah sangat mengetahui bagaimana Hawa berbincang-bincang dengan iblis, sampai akhirnya Adam dan Hawa menikmati buah pengetahuan yang baik dan jahat itu. Tetapi Allah dengan penuh kasih tetap mengunjungi manusia di taman Eden. Adam dan Hawa dulu memiliki relasi yang dekat/harmonis dengan Allah. Tapi kali ini kedatangan Allah bukanlah sesuatu yang mereka inginkan. Rasa malu dan takut membuat mereka lari – menyembunyikan diri dari Allah.

Namun Allah tidak berhenti disini, Allah terus berinisiatif untuk mendekat pada manusia. Konseling pertama terjadi di Taman Eden. Allah mengawali percakapan dengan manusia dengan mengajukan pertanyaan. Tetapi bukan jawaban jujur yang keluar dari bibir Adam dan Hawa. Mereka justru saling menyalahkan.

3. SOLUSI SEMENTARA

  • Kejadian 3:21 “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.”

Ketelanjangan manusia ditutupi sementara dengan kulit binatang (ada korban binatang). Daun pohon ara tentu sangat rapuh, mudah layu dan mudah sobek. Untuk menutupi ketelanjangan manusia, Allah mengorbankan ciptaan lainnya. Allah menguliti binatang, membuat pakaian dari kulit binatang itu dan mengenakannya kepada manusia. Ada sentuhan tangan Allah pada tubuh manusia yang berdosa. Ini adalah tindakan kasih Allah untuk memulihkan manusia

  • Kejadian 3:23-24 “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.”

Manusia diusir/dihalau keluar dari taman Eden dengan beban dosa. Istilah dihalau biasanya lebih tepat digunakan untuk binatang. Manusia yang dulu kudus dan penuh kemuliaan Allah, kini mengenakan pakaian dari binatang. Kini di hadapan Allah manusia bagaikan binatang karena manusia mengalami  kematian secara spiritual. Allah menempatkan kerub dengan pedang yang bernyala-nyala untuk menjaga  pintu timur taman Eden. Manusia harus keluar dari taman Eden, ini adalah bentuk kasih Allah agar manusia tidak memakan buah pohon kehidupan sehingga hidup kekal dalam dosa.

Adam dan Hawa dijauhkan ke sebelah timur dari taman Eden. Kain menetap lebih ke timur lagi, sehingga jarak dengan taman Eden semakin jauh. Tabernakel Musa  menghadap ke timur, ini merupakan gambaran bagaimana Allah mengundang manusia untuk kembali menikmati suasana di taman Eden. Secara rohani,  ketika Kristus membuka jalan (peristiwa salib) untuk kembali ke taman Eden, pedang kerub penjaga itu telah mengenai tubuh Kristus sehingga pedang itu berhenti menyambar-nyambar, dan kita bisa masuk ke taman Eden.

4. ALUR PERTOLONGAN-NYA

Kejadian 12:1-3 “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” – Allah memanggil Abraham. Dari keturunan Abraham lahirlah bangsa Israel dengan 12 suku. Abraham – Ishak – Yakub/Israel .

Keluaran 12- Perayaan paskah di Mesir  

“…….Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya…….”

Penggenapan janji Allah kepada Abraham melalui  perjalanan yang panjang. Israel tinggal di Mesir kurang lebih selama 430 tahun, dari masa Yusuf memboyong seluruh keluarganya ke Mesir sampai masa perbudakan. Di Mesir mereka menempati lahan terbaik. Awalnya mereka menjadi tamu kehormatan tetapi kemudian setelah muncul Firaun baru yang tidak mengenal sejarah, bangsa Israel menjadi ancaman bagi bangsa Mesir. Kekuatiran Firaun terhadap pertumbuhan bangsa Israel yang pesat menghadirkan kebijakan yang ekstrim. Pertumbuhan penduduk ditekan dengan cara perbudakan, pembunuhan terhadap bayi laki-laki israel.

Musa lahir dalam situasi yang sulit, mempertahankan kehidupannya penuh dengan resiko yang tinggi. Dan oleh perlindungan Allah, Musa tidak hanya bisa tumbuh dewasa tetapi juga menjadi pemimpin yang mengantar bangsanya keluar dari perbudakan Mesir menuju Tanah Perjanjian. Penyembelihan domba paskah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, menuju negeri perjanjian – Kanaan (limpah air susu dan madu). Tanda darah pada pintu rumah menyelamatkan semua yang sulung, baik manusia maupun binatang.

5. KEGENAPANNYA

Taurat hadir untuk kembali menata tatanan hubungan dengan Allah. Hukum Taurat sebagai sebuah panduan untuk menata kerohanian bangsa Israel rupanya telah menjadi kuk yang begitu berat. Hukum ini dengan detail mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena bangsa ini tidak sungguh-sungguh mengasihi Allah, maka  mereka gagal memenuhi/menjalankan hukum taurat. Hidup mereka menjadi sama dengan bangsa lain. Kitab Maleakhi menuliskan bagaimana merosotnya kehidupan rohani bangsa Israel. Ini merupakan masa yang begitu gelap, karena Allah tidak lagi mengutus nabiNya kepada bangsa ini selama 400 tahun.

Taurat adalah gambaran untuk menuju yang sesungguhnya.

  1. Domba paskah diperkenalkan

Yohanes 1:35-36 “Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah!”

Lihatlah Anak Domba Allah

  • Tujuan karya-Nya

Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”

Menghapus dosa dunia, menanggung beban dosa manusia

  • Pelaksanaannya

Yohanes 19:23-24 “Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian — dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.  

Pakaian dan jubahNya dilucuti (bagaikan domba dikuliti)

II Korintus 11:24 “Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,”

Disesah (hukum cambuk 40 kali kurang 1)

Perhatikan nubuatan ini

Yesaya 53:7 “53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Seperti anak domba dibawa ke pembantaian, Ia tidak membuka mulutnya. Nubuatan ini ditulis700 tahun sebelum peristiwa salib.

Mazmur 22:19 “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”

mereka membagi-bagi pakaianku dan membuang undi atas jubahKu. Mazmur ditulis  1.000 tahun sebelum masehi.

  • Dia disalib mati

Yohanes 19:30  “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.”

Sudah selesai

  • Dia Bangkit

Matius 28:5-6, Markus 16:6, Lukas 24:5-6 Yohanes 20:6-7 “Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.”

Bangkit dalam kemuliaan, Yesus bangkit tanpa menggunakan atribut dari bumi – kain kafan, kain peluh ditinggalkan. Ia bangkit dengan mengenakan pakaian surgawi – jubah kemuliaan

Korban domba paskah di Mesir yang membebaskan bangsa Israel dari kematian  anak sulung, yang membukakan pintu bagi bangsa Israel menuju kebebasan menikmati tanah perjanjian merupakan sebuah gambaran bagaimana Yesus Kristus mengorbankan diriNya sebagai domba paskah yang membebaskan seluruh manusia yang percaya kepada-Nya dari kematian kekal dalam dosa, dan membuka jalan menuju pemulihan, menuju langit baru, bumi baru, Yerusalem baru.

6. APLIKASI

Yesaya 61:10 “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.”

Manusia yang dulu kehilangan jubah kemuliaan Allah, kini mengalami pemulihan. Allah mengaruniakan pakaian keselamatan dan menyelubungi dengan jubah kebenaran.

Dampak dari kayu salib :

  • Pakaian keselamatan

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Efesus 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

  • Jubah kebenaran/kekudusan

Yohanes 17:17 “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.”

  • Jubah kemuliaan!

Wahyu 19:8 “Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Perbuatan yang benar dari orang-orng kudus, itulah jubah kemuliaan!

7. PENUTUP

Yesaya 53:1-7 “Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”

Pengorbanan Kristus untuk memulihkan kita begitu luar biasa beratnya. Ia merelakan diriNya menanggung semua hukuman yang seharusnya kita terima. KasihNya begitu besar. Manusia yang sudah semakin menjauh dari Allah,  rusak, kini dipulihkan, diselamatkan dan berpengharapan. Kristus mengorbankan diriNya agar kita bisa kembali ke Eden, kembali menikmati kasih dan kemurahan Allah. Hidup manusia kembali memiliki arti dan tujuan. PemulihanNya membuka jalan bagi manusia untuk berjuang semakin berkenan dan mendekat kepada Allah Bapa, Sang Pencipta.

JADILAH PELAKU FIRMAN ALLAH UNTUK MENERIMA JUBAH KEMULIAAN-NYA MASUK YERUSALEM BARU