HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHJUBAH KEMULIAAN 5 – WHITE ROBE

JUBAH KEMULIAAN 5 – WHITE ROBE

Ringkasan Khotbah Pdm. Peripin

Minggu, 30 Oktober 2022

PENDAHULUAN

Jubah putih/White robe adalah jubah ilahi yang putih bersih. Jubah adalah pakaian luar, menurut KBBI jubah adalah baju Panjang sampau bawah lutut, berlengan Panjang.

Keluaran 22:26-27 “Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya — pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.”

Ketika Allah mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, kehidupan mereka di tata oleh peraturan-peraturan. Salah satu yang diatur adalah tentang bagaimana bersikap dengan orang yang kurang mampu. Jika orang yang kurang mampu menggadaikan jubahnya, maka sebelum matahari terbit jubah itu harus dikembalikan sekalipun hutangnya belum lunas. Mengapa jubah begitu penting? Karena :

  • Jubah merupakan hak milik yang sangat penting
  • Sebagai lambang status/identtas : Jubah imam, jubah pengemis, jubah penderita kusta, dll
  • Jaman Perjanjian Baru : sebagai orang percaya, sebagai anak Tuhan, sebagai pengikut Kristus

SIAPA YANG LAYAK MEMAKAINYA?

1. Malaikat Tuhan

Markus 16:5-6 “Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.

Siapa seorang muda yang dimaksud dalam ayat di atas?

Matius 28:2-3 “Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.”

Dia adalah malaikat Tuhan

2. Para Martir

Wahyu 6:11 “Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Menurut KKBI, martir adalah : orang yang mati teraniaya karena agama. Dahulu dan sekarang sudah ada banyak martir yang mati syahid karena imannya pada Kristus. Tetapi martir-martir akan terus bertambah hingga genap jumlah yang telah Tuhan tetapkan.

Contoh : Kisah Para Rasul 7:58-60 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Ledakan penginjilan terus terjadi sejak peristiwa loteng Yerusalem/Pencurahan Roh Kudus. Dari 120 orang yang berdoa menantikan Roh Kudus, berkembang menjadi ribuan orang percaya. Pelayanan para rasul menjadi begitu padat sehingga ada beberapa pelayanan yang tidak terkordinir. Stefanus salah satu dari tujuh orang yang dipilih oleh para rasul menjadi team diakonia untuk membantu pelayanan. Orang Farisi menyimpan perasaan iri pada Stefanus, dibuatlah berita dusta bahwa stefanus menghujat Allah. Karena fitnah ini, maka Stefanus dibawa ke pengadilan. Saat pembelaannya, Stefanus melihat Yesus berdiri – ini adalah sebuah bentuk penghormatan. Setelah Stefanus menyampaikan penglihatan ini, orang-orang yang mengadilinya menjadi semakin garang mengadili Stefanus. Mereka menyeret Stefanus keluar kota dan melemparinya dengan batu sampai mati. Lemparan demi lemparan itu tentu sangat menyakitkan, tetapi hati Stefanus yang dipenuhi kasih Allah tetap berdoa bagi orang-orang yang melemparinya.

Adakah penderitaan kita saat ini lebih berat dari apa yang dialami Stefanus? Kita harus menyadari dan siap bahwa  ada harga yang diharus di bayar sebagai konsekuensi sebagai anak Tuhan.  Jika kita mau mengenakan jubah putih yang Tuhan sediakan, maka kita harus siap menderita karena nama Kristus.

3. Orang yang keluar dari kesusahan besar

Wahyu 7:9 “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.”

Ini adalah penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos yang terjadi pada tahun 90 . Kumpulan besar orang banyak – dari segala suku, bangsa dan bahasa. Siapa mereka?

Wahyu 7:13-14a “Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar;

Mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar. Apakah kita berani berkomitmen keluar dari kesusahan besar? Bagaimana respon ketika dihadapkan dengan kesusahan?

Apa yang telah mereka lakukan?

  • Wahyu 22:14a “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.” àMembasuh jubah

Yesus membasuh kaki para murid, ini adalah sebuah teladan yang luar biasa. Yesus melakukan dengan standard/kualitas yang sama kepada semua murid, bahkan kepada Yudas yang akan menghianatinya Yesus tetap melakukan dengan excellent service. Rasul Petrus awalnya menolak– minta dibasuh seluruh tubuhnya

  • Wahyu 7:14c “dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba”

Mencuci jubah mereka dengan darah Anak Domba. Mencuci adalah proses membersihkan/membebaskan dari noda-noda/kotoran, ini proses yang menyakitkan.  

Keluar dari masalah besar adalah melakukan pemberesan. Berani menyelesaikan, berani memulihkan keadaan, berani Berkorban, berani menyerahkan diri untuk dibentuk dalam Tuhan.  

HASILNYA

Wahyu 22:14b “Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.”

  • Menikmati pohon kehidupan (ayat 2)
  • Free pass ke kota Yerusalem Baru – Wahyu 21:2, 11-27

Wahyu 7:15-17 “Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

  • Nonstop melayani Allah di Bait Suci-Nya
  • Tiada lapar dan dahaga
  • Tidak tertimpa terik matahari lagi
  • Digembalakan langsung oleh Gembala Agung
  • Dituntun ke mata air kehidupan
  • Tidak ada air mata

KESIMPULAN/NASEHAT

I Petrus 1:19 “melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

I Yohanes 1:7 “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”

Ibrani 13:12 “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.”

Hanya darah Kristus yang sanggup menebus, menyucikan, menguduskan manusia dari dosa. Tetap pegang teguh identitas/status kita sebagai pengikut Kristus sampai akhir nafas hidup kita, sehingga kita kedapatan tidak bercela di hadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.