HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHKEKUATAN CINTA KASIH 5 – 4 DIMENSI KASIH AGAPE

KEKUATAN CINTA KASIH 5 – 4 DIMENSI KASIH AGAPE

Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnathan Osiyo, M.Th

Minggu, 23 April 2023

Dalam fisika dan matematika, dimensi dari suatu ruang atau objek secara informal diartikan sebagai jumlah minimal koordinat yang dibutuhkan untuk menentukan titik-titik yang ada di dalamnya. Satu dimensi adalah satu garis lurus/Panjang. Dua  dimensi adalah bentuk yang terdiri dari panjang dan lebar. Tiga  dimensi adalah bentuk yang tidak hanya terdiri dari  Panjang dan, lebar tetapi ada tingginya. Semakin besar dimensi, semakin banyak pula sisi-sisinya.

Kasih agape adalah kasih yang tanpa batas, tanpa syarat. Dasar Perjanjian adalah kasih agape. Seharusnya orang Kristen menjadi orang yang paling tepat janji. Sekalipun menjadi dasar perjanjian, namun mengapa kasih agape sulit dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari? Keegoisan, kejahatan, penghianatan, saling sikut – menjatuhkan, masih terjadi hingga saat ini. Ps. Andreas Rahardjo mengatakan. Orang yang mengkhianati teman seperjanjian adalah orang yang kehilangan kasih

Kekristenan mellihat bahwa kasih itu adalah dasar hidup orang percaya. Hal ini sesuai dengan hukum dalam Perjanjian Baru. Dasar Amanat Agung adalah kasih kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Kasih Kristus adalah dasar hidup suami istri (Efesus 5). Rasul Paulus mengeaskan bahwa orang percaya harus mempraktekkan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Kasih adalah pertintah, bukan alternatif. Kasih adalah sesuatu yang harus dikerjakan.

Hikmat tentang kasih ada di I Korintus 13:1-3

Ayat 1 “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.” – SI PALING PINTER BICARA – sekalipun emiliki kemampuan berbicara yang lar biasa tetapi tanpa kasih – TIDAK BERGUNA

Ayat 2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  SI PALING PANDAI DAN HEBAT – sekalipun tahu banyak hal, tetapi tanpa kasih TIDAK BERGUNA

Ayat 3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. SI PALING BERJASA – tetapi tanpa kasih menjadi TIDAK BERFAEDAH

Ayat 4-6 Kasih itu :

  1. Sabar
  2. Murah Hati;
  3. Tidak Cemburu.
  4. Tidak Memegahkan Diri
  5. Tidak Sombong. 
  6. Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan
  7. Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri. 
  8. Tidak Pemarah 
  9. Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain. 
  10. Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Tetapi Karena Kebenaran

Dimensi Kasih :

Dimensi 1 – KEAMANAN “Ia menutupi segala sesuatu”

Ayat 7 “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”

Menutupi dalam bahsaa Yunani di sebut stego yang artinya MEMBERI PERLINDUNGAN. Fungsinya : untuk menutup rapat (sehingga mencegah air keluar), untuk bertahan di bawah, sabar.

Kematian dan kebangkitan Kristus adalah wujud kasih Agape dan ini menjadi satu perlindungan bagi kita. Kematian dan kebangkitanNya membuat kita bisa datang kepada-Nya, mengakui dosa dan memohon pengampunan. Bagi umat perjanjian pasangan suami istri akan mendapatkan rasa aman karena tidak mengekspos kesalahan masing-masing.

Doa Kristus, Yohanes 17:12 “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”

Kristus dengan 12 muridNya. Kristus sangat mengenal semua murid-muridNya, Ia menyediakan rasa aman bagi mereka. Ia tidak mengumbar kekurangan para muridNya

Yohanes 8:3-11, Yesus mengampuni perempuan yang berdosa

“…….Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa la”gi mulai dari sekarang.”

KASIH ITU AKAN BERKONFRONTASI DENGAN DOSA.Perempuan yang berdosa pulang membawa pengampunan dan pemulihan. Tetapi para pendakwa (yang merasa paling berjasa) pulang seperti saat pergi.

Kejadian 4:9 – peristiwa Kain dan Habel

“Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”

LAWAN DARI MENJAGA ADALAH MEMBUNUH. Kain kehilangan kasih Agape dan ia membunuh Habel. Jemaat korintus mengalami banyak perpecahan karena kehilangan kasih agape.

Dimensi 2 – KEPERCAYAAN “Ia percaya segala sesuatu”

Percaya dalam bahasa Yunani disebut pisteuo yang artinya percaya yaitu hal-hal yang diyakini terbukti dari pengalaman sebelumnya. Kata dasar pistis yang artinya IMAN. Berkomitmen untuk percaya

Segala sesuatu yang sedang kita alami saat ini,  kita percaya bahwa semua ada dalam kendali Tuhan. Percaya  bahwa semua akan indah pada waktunya.

Abraham : percaya bahwa Allah akan menggenapi perjanjianNya untuk menjadikan keturunannya sebagai bangsa yang besar. Sekalipun ia hanya memiliki Ishak, ketika Allah memintanya untuk mengorbankan Ishak, Abraham tidak membantah. Ketika ujian Tuhan ijinkan terjadi, mengapa kita tidak lulus uji? Karena kita tidak percaya

Matius 8:26 – Yesus menenangkan badai

“Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.”

LAWAN DARI KEPERCAYAAN ADALAH KETAKUTAN. Ketika kasih agape hilang dalam kehidupan kita, maka ketakutan akan menguasai hati dan pikiran kita. Para murid tahu bahwa ada Yesus dalam perahu mereka, tetapi mereka masih takut. Jika kita mengundang Yesus menjadi nahkoda dalam kehidupan kita – tetapi masih takut menghadapi badai tantangan dan ujian, maka sebenarnya kita sedang meniadakan Yesus dalam bahtera kehidupan kita.

Matius 13:58 – Yesus ditolak di Nazaret

“Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Ketika Yesus pulang ke kampungNya dan melayani di sana, banyak penduduk yang menolakNya. Mereka tidak percaya dengan Yesus dengan alas an sangat mengenal siapa Yesus dan semua keluargaNya.

Ketakutan menghalangi mujizat Tuhan dalam hidup kita. Jangan takut, semua ada dalam kendali Tuhan

Dimensi 3 – OPTIMISME “Ia mengharapkan segala sesuatu”

Dalam bahasa Yunani disebut Elpis. Pengharapan artinya adalah secara aktif menunggu penggenapan Allah tentang iman yang telah ia lahirkan melalui kasih-Nya. Harapan akan sesuatu yang pasti.

Kita adalah orang-orang yang paling percaya diri – karena paling optimis. Tetapi mengapa faktanya berbeda? Karena tidak memiliki kasih agape. Kita berhak mengharapkan sesuatu yang pasti.

Roma 4:18 “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” 

Tetap berharap walaupun tanpa dasar untuk berharap. Kita yang sering gagal untuk bertahan dalam berharap.

Kejadian 18:14a “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?”

Lukas 1:37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Tidak ada yang mustahil bagi Allah  

Kisah Para Rasul 2:25-26 “Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,” Hati, jiwa dan tubuh kita terpelihara sempurna

Dimensi 4 – KEGIGIHAN “Ia sabar menanggung segala sesuatu”

Dalam bahasa Yunani disebut hupomeno, yang artinya tetap di belakang, menunggu, bertahan. Aplikasinya bagi kita adalah tetap bertahan dan percaya, mengerjakan bagian kita. Kenapa kita harus gigih?

Matius 10:22 “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Matius 24:12-13 “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” – tanda akhir zaman – kehilangan kasih, jadi tidak gigih

Matius 25:21 “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”– talenta, bukan bicara tentang besar kecil, banyak dikit nya tetapi berbicara tentang  TANGGUNGJAWAB

FINISHING WELL

Orang percaya adalah orang mengerjakan tugasnya sampai selesai. Yesus adalah teladan kita semua. Ia taat sampai mati – finishing well. Tokoh-tokoh Alkitab yang finishing well tidak sampai 30% – bagaimana dengan kita?

Mari terus tinggal dan memelihara kasih agape. 4 dimensi kasih agape memberikan kita  keamanan untuk datang, untuk terus percaya –  optimis dan menjadi gigih untuk mencapai garis akhir – finishing well.

Jadikan rumah kita menjadi rumah yang aman. Jadikan baithani menjadi tempat yang aman, menerima semua jiwa-jiwa yang berdatangan. Mari terus mempraktekkan kasih agape dalam kehidupan kita sehigga kita terus bertumbuh di dalam Kristus. Tuhan Yesus memberkati