Ringkasan khotbah Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th
Minggu, 13 November 2022
Taman Eden adalah sebuah taman yang sungguh amat baik, tetapi taman ini tidak sempurna karena ternyata dosa bisa menyelinap masuk ke dalamnya. Dalam kitab Kejadian, dua pasal pertama menuliskan proses penciptaan langit bumi termasuk taman eden. Di pasal tiga, dosa mulai masuk dan merusak tatanan yang sudah Allah susun dengan indah. Pasal-pasal dan kitab -kitab selanjutnya, bahkan hingga kitab Wahyu berisi tentang Janji Pemulihan Allah atau proses Return To Eden. Jatuh dalam dosa itu mudah, namun membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk proses pemulihannya. Untuk bisa kembali ke Eden, kita memerlukan identitas yang kuat – Strong Identity.
Proses penciptaan bumi – kitab kejadian 1.
- Hari 1: Terang
- Hari 2: Cakrawala
- Hari 3: Daratan Lautan dan Tumbuh2an
- Hari 4: Matahari, Bulan, Bintang
- Hari 5: Binatang dilautan dan burung diudara
- Hari 6: Manusia pertama dan segala jenis mahkluk, hidup di darat, ternak, binatang melata dan binatang-binatang liar
Kejadian 2-3, menceritakan lebih spesifik apa yang terjadi di hari ke enam
Pasal 2
- Ayat 7 : Manusia pertama diciptakan
- Ayat 8 : Allah membuat taman eden
- Ayat 16-17 : Manusia ditempatkan du taman eden dan memberi pertintah larangan memakan buah dari pohon terlarang
- Ayat 11 : Allah berinisiatif menciptakan penolong
- Ayat 19-20 : Allah membawa semua hewan ciptaan-Nya kepada ‘Adam’ untuk melihat bagaimana ia menamai mereka. Kata Adam ditulis dalam bentuk jamak atau umum artinya adalah Manusia. Adam dari kata ‘Adamah’ artinya tanah. Di dalam Alkitab KJV (King James Version) nama ‘Adam’ muncul pertama kali di Kejadian 2:19. Sedang Terjemahan Baru memunculkan nama Adam pertama kali di Kejadian 4:25. Disinilah letak permasalahan kita dalam hal penterjemahan. Sedangkan dalam bahasa ibraninya semua kata manusia itu sejak awal adalah Adam.
- Ayat 21-22 : Allah menciptakan perempuan dari dalam diri Adam.
- Ayat 23 : Adam menyebut “Tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan disebut Perempuan (ishshah)
Pasal 3
- MANUSIA JATUH DALAM DOSA
- Ayat 20 : Adam memberi nama perempuan itu ‘Hawa’. Hawa artinya Hidup, ibu dari semua yg hidup. Adam sangat menyesal karena peristiwa kejatuhan mereka dan ia memberi nama istrinya dengan sebuah makna nubuatan yang indah.
Dosa menyelinap masuk melalui Perempuan dalam taman eden. Mengapa? Karena ketika itu Perempuan ini belum memiliki identitas. Adam memberi nama seluruh ciptaan yang ada di taman eden, tetapi ia belum memberi nama kepada Perempuan yang adalah istrinya.
- Ayat 23 : Dihalau keluar dari Taman Eden.
Hati-hati, Iblis masuk melalui celah yang namanya “Krisis identitas”
Identitas menjadi bagian yang penting karena melalui identitas seseorang akan memiliki hidup dengan kualitas terbaik.
Krisis identitas adalah kondisi ketika seseorang kerap mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan identitas dirinya, seperti kepercayaan, nilai hidup, tujuan hidup, pengalaman, dan perasaan. Krisis identitas dapat dialami oleh semua orang, tapi lebih sering terjadi pada remaja yang masih mencari jati diri :
- Tujuan hidup, bukan sekedar nama
- Passion
- Kepercayaan diri
- Ketakutan
- Frustrasi
- Stress
- Depresi
- Kehilangan arah
- Putus asa
- Kebingungan
- Merasa tidak berarti
- Merasa tidak berguna
Alkitab terjemahan Bahasa Indosesia Sehari-hari (BIS)
- Kejadian 3:1 Ular itu bertanya kepada perempuan itu: “Apakah Allah benar-benar melarang kalian makan buah-buahan dari segala pohon di taman ini?”
Semua cipataan Allah saat itu sudah memiliki nama, tetapi Perempuan itu belum diberi nama oleh Adam. Dalam Kejadian 3:15, Allah menyebut Hawa sebagai perempuan karena ketika itu ia belum diberi nama.
- Kejadian 3:4 “Ular itu menjawab, “Itu tidak benar; kalian tidak akan mati. (penghasutan – mengatakan bahwa Bapa tidak sayang)”
- Kejadian 3:5 Allah mengatakan itu karena dia tahu jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka; kalian akan menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat.”
Hawa bisa saja mengalami kebingungan bahkan frustasi karena belum/tidak memiiki identitas. Dalam kondisinya yang sedang tidak baik-baik saja, iblis masuk dan dengan mudah mempengaruhi bahkan merubah mindsetnya tentang kasih Allah Bapa.
Adam menjadi gambaran sebagai suami yang tidak maksimal perannya. Dengan tidak memberikan identitas pada Hawa, Adam tidak menjaga/melindungi Hawa dari godaan iblis.
Iblis merusak identitas Relasi antara Allah (sebagai BAPA) dan Manusia pertama (sebagai Anak-anak-Nya)
Ada banyak anak muda yang mengalami krisis identitas. Perasaan frustasi itu mereka wujudkan dengan melukai diri. Mereka merusak diri sendiri karena merasa tidak berharga atau tidak berguna. Perjalanan hidup mereka menjadi begitu memprihatinkan karena tidak sedikit yang menjadi pecandu alkohol, pecandu narkoba, jatuh dalam seks bebas atau mengalami penyimpangan seks (LGBT atau berhubungan seks dengan binatang). Relasi anak dengan ortu rusak karena anak tidak mendapat identitas yang jelas.
Iblis merusak relasi antara manusia pertama dan Allah Bapa
Faktanya
- Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya (tselem), menurut gambar (tselem) Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Manusia diciptakan segamabra dan serupa dengan Allah)
- Kejadian 5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya (tselem), lalu memberi nama Set kepadanya.
Allah menciptakan Manusia dengan tujuan menjadikannya sebagai Anak-anak-Nya, milik kepunyaan-Nya sendiri. Kata Tselem berarti serupa atau memiliki kemiripan. Kata ini menunjukkan sebuah relasi antara seorang bapa dan puteranya, Allah Bapa dengan dan Adam, Adam dan Set. Iblis berusaha merusak identitas relasi antara Allah dan manusia, dari relasi Bapa dan Anak menjadi Raja dan budak. Iblis berusaha untuk merubah image Allah sebagai Bapa yang penuh kasih menjadi Bapa yang terlalu banyak aturan, pemimpin yang mengekang kebebasan anak-anakNya. Dan, manusia pertama memilih untuk mempercayai iblis.
Manusia pertama lupa betapa besarnya kasih, kemurahan dan perhatian Allah Bapa. Ketika manusia diciptakan, Allah sudah menyediakan taman eden sebagai tempat tinggal. Taman Eden juga menyediakan kebutuhan pangan (makan dan minum) bagi mereka. Bahkan pekerjaan dan jodoh Adam diberikan di taman eden.
12 November kemarin kita memperingati Father’s Day – hari Bapa Internasional. Seorang bapa tidak hanya memberi nama secara jasmani tetapi juga memberikan identitas diri yang jelas kepada anak-anaknya. Identitas yang jelas membuat anak-anak memahami bahwa keberadaan mereka bukanlah sebuah kebetulan, bahwa kehadiran mereka pasti memiliki maksud dan tujuan. Adam terlambat memberikan identitas kepada isterinya, sehingga isterinya tidak memiliki keyakinan yang kuat, mudah tergoda. Manusia pertama keluar dari taman eden tanpa identitas rohani atau fatherless.
Identitas yang rusak/hilang dipulihkan Allah melalui Yesus Kristus
Ibrani 1:1-3 “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,”
Yesus adalah :
- Pancaran kemuliaan ALLAH
- Gambar wujud ALLAH (character)
- Cerminan hakikat ALLAH yang nyata dan sempurna
- Gambaran yang sempurna dari sifat ALLAH
Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Yohanes 1:11-13 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”
Diciptakan dalam dalam Yesus Kristus artinya diciptakan kembali dalam keserupaan, segambar dengan Yesus Kristus, untuk menjadi anak-anak Allah.
Antikris sudah mulai memproklamirkan diri secara terbuka. Di Amerika ada proses unbaptism (pembatalan pembaptisan) dengan biaya 10 usd. Prosesi dilakukan dengan cara membentuk lambang salib terbalik pada dahi seseorang dengan menggunakan darah binatang. Iblis sedang gencar bergerak merusak generasi. Oleh karenanya mari memahami betapa amat sangat pentingnya peran identitas dalam kehidupan rohani kita. Jika kita sudah melewati proses perjalanan rohani, megalami pemulihan melalui iman dan percaya, menjadi orang tua yang kuat identitasnya sehingga bisa menurunkan identitas yang jelas ini kepada generasi selanjutnya yang dihadirkan.
Mari belajar kepada Yesus Kristus, teladan sempurna kita. Kita akan melihat bagaimana Yesus menunjukkan identitas diriNya sebagai Anak Allah ketia Dia dicobai di padang gurun setelah melewati puasa 40 hari 40 malam.
Strong identity in Christ, Matius 4:1-11
- Iblis adalah musuh terbesar anak-anak ALLAH
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya. Secara rohani kenali siapa kawan dan lawan. Iblis adalah pemutar fakta, musuh terbesar kita
- Firman ALLAH HARUS menjadi fondasi Identitas kita.
Jika Engkau Anak Allah – iblis menyerang identitas. Yesus menjawab, ada tertulis. Yesus selalu kembali kepada kebenaran Firman Allah. Mari setiap kita Tekun membaca Firman Tuhan, sehingga semakin mengenal Tuhan dan semakin kuat identitas rohani kita, semakin mengerti siapa lawan dan cara menghadapinya. Orangtua yang memahami dengan benar tentang pribadi dan karakter Allah, akan menjadi anak-anak Allah yang identitas rohaninya kuat dan jelas, sehingga bisa membangun identitas anak-anaknya dengan sebagai anak-anak Allah juga. Menjadi anak-anak Allah yang tidak kuatir tentang hari depan, tentang apa yang akan dimakan, minum – pakai, karena mengenal bahwa Allah Bapa pasti mencukupi/memenuhi kebutuhan anak-anakNya. Generasi yang seperti ini tidak akan bisa dihancurkan iblis.
Yohanes 8:44 “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Inilah karakter musuh kita. Semkain kita mengenal dengan dalam dan tajam tentang identitas rohani kita, maka kitapun akan semkain mengenal identitas iblis yang adalah pencuri, pembunuh dan pembinasa.
Layani Tuhan dengan maksimal dengan identias yang benar. . Kesibukan, adalah sesuatu yang harus kita waspadai karena kesibukan cenderung membuat seseorang tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri (hubungan pribadi dengan Tuhan), keluarga dan komunitas rohani. Ini adalah celah yang dipakai iblis untuk merusak identitas kita.
- Jadikan Firman Allah sebagai Otoritas tertinggi dalam hidup kita.
Menolak taat pada iblis, tetapi terus taat pada Firman Allah sekalipun berat. Hawa terperdaya, ia percaya bahwa ketika ia memakan buah itu ia tidak mati, tetapi menjadi seperti Allah, tahu yang baik dan jahat. Iblis suka memutarbalikkan fakta atau kenyataan.
- Kita adalah Penyembah-penyembah Allah yang Benar (True Worshiper)
Setelah dua kali gagal mencobai Yesus, iblis mencoba lebih dalam lagi. Yesus menolak menyembah iblis, Yesus Menempatkan Allah Bapa sebagai yang terutama dalam kehidupanNya. Anak-anak Allah adalah pribadi yang suka menyembah, jadi mari memiliki gaya hidup penyembahan yang benar – yang menyembah Tuhan dalam Roh dan kebenaran. Pengetahuan kita akan kebenaran Firman Allah harus diimbangi dengan tuntunan Roh Kudus – penyerahan diri kepada Roh Kudus.
Strong identity – identitas yang kuat memberikan dampak :
- Dignity – memiliki rasa berharga karena diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dalam Yesus Kristus. Syukuri hal ini dan jangan turunkan level kita dengan melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah.
- Value – Rasa bernilai, menerima nilai tambah karena diciptakan baru dalam Kristus, menerima nilai-nilai kerajaan sorga, bisa mengasihi, bisa mengampuni, bisa melayani
- Hope – punya pengharapan dalam Tuhan, tidak memiliki kekuatiran akan masa depan, akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Favor – perkenanan, tetap rendah hati – karena semua hanya kasih kemurahan Tuhan.
Penutup
- Wahyu 21:7-8 “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
Penakut menempati urutan pertama dari daftar orang-orang yang dibuang kedalam lautan api. Orang yang krisis identitas akan mudah takut, seperti yang dialami Adam dan Hawa di taman Eden setelah mereka jatuh dalam dosa.
- Ibrani 4:16 “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
- II Timotius 1:7 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
Seorang pemberani bukanlah orang yang tidak memiliki Ketakutan. Seorang pemberani adalah seseorang yang memiliki Identitas yang lebih kuat dari Ketakutannya. Jika identitas kita lebih rendah maka hidup kita dikuasai ketakutan, pencapaian hanya sebatas medioker – semua pada level biasa saja. JADI JANGAN TAKUT TAPI MARI TERUS MEMBANGUN IDENTITAS ROHANI DENGAN BENAR SEHINGGA KITA BISA MENERIMA MUJIZAT DAN KARYANYA YANG LUAR BIASA. Tuhan Yesus memberkati.