HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHSUARA GEMBALA – PESAN TUTUP TAHUN 2022 DAN BUKA TAHUN 2023

SUARA GEMBALA – PESAN TUTUP TAHUN 2022 DAN BUKA TAHUN 2023

Pdt. Yehaziel Silvanus Elnatan Osiyo, M.Th

Sabtu, 31 Januari 2022

Kita patut bersyukur bisa berada di penghujung tahuan 2022, karena Tuhan sudah menolong kita  melewati banyak hal, tantangan, dan badai pandemi. Saya mengajak untuk kita mempersiapkan diri memasuki dan berjalan di tahun 2023. Apa yang kita butuhkan, gaya hidup apa yang harus kita hidupi?

Tahun 2023 sering disebut sebagai tahun yang gelap, ditandai dengan banyak hal yang simpang siur, ada banyak hal yang tidak menentu. Tahun depan akan diwarnai dengan persaingan global yang semakin ketat, terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan belum pernah kita alamai.

Apa yang kita butuhkan dan menjadi landasan untuk memasuki tahun 2023?

1. Mencintai dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam

Mazmur 119:105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Jadikan Firman Tuhan sebagai navigator (penunjuk yang mengarahkan) utama dalam kehidupan kita. Semua yang di hadapan kita adalah sesuatu yang baru, pengetahuan dan kekayaan tidak bisa menolong/diandalkan. Di hadapan kita disebut gelap, dan untuk menaklukan kegelapan yang adalah terang. Firman Tuhan adalah pelita dan terang dalam kehidupan kita.

Mazmur 119:97 “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.”

Bentuk kita menempatkan Firman Tuhan menjadi navigator utama adalah mencintai dan merenungkan Firman Tuhan itu siang dan malam. Perintah/hukum akan menjadi panduan di masa yang penuh kegelapan/serba tidak menentu.

Cintai Firman Tuhan dan renungkan sepanjang hari. Raja Daud mempraktekan hal ini sejak masa mudanya. Mengapa harus demikian? Salah satu cara mengenali pribadi seseorang adalah dari perintah-perintahnya. Kita akan mengenal pribadi Allah dengan mempelajari dan merenungkan perintah-perintahNya. Ada rahasia-rahasia luar biasa yang keluar dari hukum-hukum Allah ketika kita merenungkannya.

Mazmur 119:98 “Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.”

Berdasarkan pengalaman raja Daud, perenungan Firman Tuhan, hukum/perintah Tuhan menjadikannya lebih bijaksana. Ketika kita rutin merenungkan Firman Tuhan kita memiliki hikmat yang terus berkembang/progressive wisdom – menikmati hikmat yang akan terus berkembang. Hikmat yang kita terima akan terus up to date/diperbaharui sesuai dengan perkembangan jaman. Melalui hikmat ini kita menjadi pribadi yang lebih menonjol dari orang-orang di sekitar kita, seperti yang dialami Daud. Secara fisik, penampilan Daud biasa saja, kakak-kakaknya lebih gagah dan berwibawa. Tetapi karena relasi yang intim dan kecintaannya pada Firman Tuhan, Tuhan membuat daud menonjol/berprestasi. Di dalam Alkitab masih ada banyak tokoh-tokoh yang berprestasi karena mereka mencintai Firman Tuhan. Ada Yusuf, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, dll. Mereka semua memiliki hikmat dan kebijaksanaan yang diatas rata-rata. Hal yang sama akan kita terima, jika kita mencintai perintah-perintahNya dan bergaul karib dengan Tuhan.

2023 disebut gelap, kita akan diperhadapkan dengan bermacam-macam situasi yang belum pernah kita alami. Perubahan yang begtiu cepat akan menjadi sesuatu yang normal. Kita membutuhkan progressive wisdom – dan itu diperoleh dengan mencitai Firman Tuhan.

2. Unlimited Insight – Wawasan tidak terbatas

Mazmur 119:99 “Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.”

Tuhan akan memberikan kita insight yang tidak terbatas. Insight bisa diartikan sebagai wawasan, yang artinya suatu kapasitas untuk mendapatkan suatu pemahaman intuitif yang akurat dan mendalam tentang seeorang atau sesuatu. Tuhan akan memberikan kita wawasan terhadap sesuatu yang sifatnya insidentil/ on the spot – ketika kita menghadapisituasi yang belum pernah kita hadapi. Tuhan akan memberikan suatu wawasan yang tak terbatas, sehingga kita terhindar dari jebakan iblis/orang-orang yang berniat jahat dalam bisnis/pergaulan bahkan pelayanan. Orang-orang tersebut bisa digunakan iblis untuk menjebak kita.

Jika kita memiliki gaya hidup yang benar/intim, maka Roh Kudus mengingatkan dan bekerja dengan cara yang ajaib dengan memberikan pengertian. Kita bisa berpikir lebih dalam terhadap suatu situasi dan bisa menghadapinya dengan benar.

3. Discernment Spirit- Roh Kearifan/Roh Penimbang

Mazmur 119:100 “ Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.”

Mazmur 119: 104 “Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.”

Tuhan akan memberikan kita discernment (kearifan/pengertian)spirit – Roh penimbang dan pengertian ketika merenungkan Firman Tuhan. Melalui pengertian yang benar bisa mengambil keputusan yang tepat. Dicernment : suatu kemampuan untuk menilai atau menganalisan dengan baik. Diberikan kemampuan untuk menimbang/menilai sesuatu sehingga tidak dalah mengambil keputusan. Dengan Roh Kearifan/Penimbang kita menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat. Kita diberi kemampuan menilai segala sesuatu dengan lebih dalam/intens – menilai orang-perkembangan/potensi yang terjadi. Kemampuan ini adalah buah dari karya Roh Kudus dalam kehidupan kita.

4. Absolute Obedience – Ketaatan mutlak

Mazmur 119:101-102 “erhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.”

Ketika keadaan menjadi gelap, banyak orang akan mengalami gelap mata sehingga cenderung menghalalkan segala cara. Karena kompetisi yang tidak menentu keuntungan sulit didapatkan. Akhirnya banyak orang akan menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan peraturan.

Orang jawa mengatakan “Bumine we sedan, lek ora edan ora keduman” – yang artinya dunia ini sudah gila, jika tidak ikut gila tidak mendapat bagian. Dan sebagai orang percaya ini tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh larut dalam gaya hidup dunia.

Ketika kita serius merenungkan Firman Tuhan ada ketaatan mutlak yang terbentuk sehingga kita tidak mudah terpengaruh – kita bisa berkata TIDAK dengan kejahatan. Kita bisa mengambil keputusan untuk tidak berkompromi dengan kejahatan – karena memiliki ketaatan mutlak pada perintah Allah.

5. Merenungkan Firman Tuhan adalah gaya hidup yang menjadi kesukaan

Mazmur 119:103 “ Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.”

Kita menjadi pribadi yang suka merenungkan Firman Tuhan – dan adalah gaya hidup yang menjadi kesukaan. Jika tidak dilakukan merasa ada sesuatu yang kurang.

Dalam budaya ibrani, ketika orangtua mendidik dan mengajarkan Taurat kepada anak-anak, mereka memberikan jajanan/permen manis pada mereka. Moment ini dibuat menjadi moment yang menyenangkan, dengan harapan anak-anak akan antusias dan mengingat setiap ajaran yang diberikan. Duduk mendengarkan sembari menikmati kudapan yang manis adalah sesuatu yang dinanti anak-anak, sehingga ketika anak-anak menerima didikan mereka merasakan manis dan belajar menjadi kesukaan.

Bagi kita, ketika kita merenungkan/membaca perintah Tuhan tidak menjadi beban tetapi menjadi suatu hal yang ditunggu, seperti halnya anak-anak kecil ibrani yang menunggu pelajran tentang Firman Tuhan. Kita menjadi pribadi yang antusias menunggu perintah Tuhan dan menjadi begitu tergantung dengan Firman Tuhan.

Penutup, seorang penulis memanjatkan doa memohon Roh Penimbang. Demikianlah bunyi doa itu (Dicernment Prayer) “Tuhan berilah kami rahmat untuk menerima dengan tenang hal-hal yang tidak dapat diubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang harus diubah, dan hikmat kebijaksanaan untuk membedakan yang satu dari yang lain.”

Kedepan ada hal-hal yang harus dirubah dan juga ada yang tidak dirubah, kita perlu hikmat untuk bisa menerima dan melakukan semua itu. Oleh karenanya mari membuka hati seluas-luasnya bagi Tuhan sehingga Roh KudusNya yang menuntun dan menerangi kita. Mari membangun/memiliki gaya hidup yang sehat secara rohani, mencintai Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam.

SELAMAT MENYONGSONG  TAHUN 2023 DAN TUHAN PASTI MEMBERKATI.