HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHTHE NEW COVENANT MINISTRY 1 – Pelayan Perjanjian Baru Dalam Marketplace

THE NEW COVENANT MINISTRY 1 – Pelayan Perjanjian Baru Dalam Marketplace

Ringkasan Khotbah – Pdm. Hengki Irawan Setiabudi, M.Th – Minggu, 3 September 2023

Dari II Korintus 3:1-6  ada4 hal yang kita dapatkan, yaitu:

1.  Surat pujian yang dibaca orang lain 

“Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.

Kehidupan kita begitu terbuka. Bagaimana perilaku, pola pikir, karakter kita bisa dengan mudah dilihat dan dinilai oranglain.

2. Dahulu ditulis dalam loh batu, sekarang di loh hati

“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia”

Firman Tuhan adalah tulisan yang menghidupkan. Melalui Firman Tuhan kita bisa tahu mana yang benar dan mana yang salah. Firman Tuhan itu hidup bagi yang membacanya.

3. Melakukan pekerjaan Allah

Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Pekerjaan Allah tidak hanya hal yang dilakukan di mimbar, melainkan dalam keseharian. Ladang pelayanan itu begitu luas. Dimanapun kita ditempatkan disitulah ladang pekerjaan Allah bagi kita.

4. Pelayan yang digerakkan oleh Roh

“Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.”

Pekerjaan Allah yang sedemikian besar dan luas itu bisa kita kerjakan dengan maksimal jika dalam kehidupan kita ada Roh Kudus.  Roh yang memberikan pengertian dan pengetahuan.

Melakukan pekerjaan Allah dalam marketplace

Pekerjaan Allah dan marketplace adalah sesuatu yang cenderung bertentangan. Pelayanan adalah pekerjaan Allah yang menuntut fokus, setia, taat, produktifitas. Jika kita mampu bertanggungjawab dalam pekerjaan yang sederhana maka akan ditambahkan pekerjaan yang lebih besar. Ada nilai ketulusan dan kesetiaan dalam pelayanan, dan bersifat GRATIS. Tetapi dunia marketplace cenderung bersifat money oriented, semua berdasarkan HAK dan KEWAJIBAN.

Pelayanan dan marketplace seringkali bertolak belakang.  Lalu bagaimana caranya supaya kita yang adalah pelayan dalam Perjanjian Baru bisa maksimal dalam melakukan pekerjaan Allah di marketplace? Melayani gratis di dunia yang cenderung money oriented?

Robert K Greenleaf, dalam bukunya yang berjudul The Power of Servant Leadership  mengatakan bahwa “Good leader must first become good servant” – Pemimpin yang baik harus terlebih dahulu menjadi pelayan yang baik”. Mari kita bandingkan dalam Matius 20:26-27 “Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;”

Buku ini banyak ditolak oleh gereja, namun dipelajari oleh para pemimpin dunia bisnis. Pelayanan itu bersifat dua arah, yang memimpin dan dipimpin harus saling melayani. Pemimpin membesarkan yang dipimpin dan yang dipimpin juga membesarkan yang memimpin. Pengikut yang baik memberikan kontribusi bagi pemimpinnya. Pemimpin yang terlalu menjaga jarak – menolak kritik, bukanlah tipe pemimpin yang melayani. Suka duka dalam team harus dirasakan bersama, ada personal approach. Dan ingat bahwa melayani orang lain itu terbangun dalam kepercayaan dan relasi yang dekat

DUA HAL YANG HARUS DIMUNCULKAN DALAM PELAYANAN :

1. Kepercayaan

I Timotius 1:12-14 “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku –aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.”

Melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati akan memberikan hasil yang maksimal.

2. Alkitab dan Kristus

Kolose 3:23 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Pekerjaan harus dilakukan dengan totalitas. Sekecil apapun posisi seorang karyawan, ia tetap harus mendapatkan penghargaan dari pemimpin karena ia telah berkontribusi.

Melayani dalam marketplace

  • Bekerja sebagai ucapan Syukur.
  • Bekerja adalah bagian dari pelayanan (konsumen, pelanggan, siswa, jemaat, dll). Karena ini bagian dari pelayanan maka harus dilakukan dengan ucapan Syukur

Kualitas yang dimunculkan : memberi buah, integritas (sesuai dengan fakta), Kasih dan SDM

II Petrus 1:10-11 “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Sebagai kesimpulan, pelayanan di era Perjanjian Baru merupakan wujud kasih nyata Kasih Krstus yang besar atas diri manusia, sehingga manusia memberikan kesaksian hidupnya yang mencerminkan karakter Kristus, khususnya dalam marketplace. Tuhan Yesus memberkati.