HomeBeritaFIRMAN TUHAN IBADAHTHE NEW COVENANT MINISTRY 2 – DAHSYATNYA PERJANJIAN BARU

THE NEW COVENANT MINISTRY 2 – DAHSYATNYA PERJANJIAN BARU

Ringkasan Khotbah – Pdt. Otniel Firmanyo Osiyo, M.Th – Minggu, 10 September 2023

Yeremia 31:31 “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,”

Perjanjian Allah dan bangsa Israel tertuang saat Allah memegang bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan. Begitu besar kash Allah pada bangsa Israel – kasihNya seperti kasih seorang suami terhadap istriNya. Tetapi bangsa Israel mengingakri perjanjian itu – mereka tidak taat dan sebagai akibatnya mereka harus menanggung atau menghadapi banyak penderitaan sejak di padang gurun. 700 th SM Nabi Yesaya sudah menubuatkan Perjanjian baru akan diberikan.

1. Perlu dimengerti

Ibrani 10:1-4 “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.”

Perjanjian Lama sebagai bayangan/gambaran. Ritual yang diadakan oleh Imam Besar keturunan suku lewi adalah bayangan/gambaran tentang apa yang kelak terjadi/digenapi. Semua korban yang dipersembahkan berkaitan penumpahan darah. Dan tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Dalam Perjanjian Baru semua bayangan itu telah digenapi oleh korban Kristus. janji-janjiNya telah digenapi. Coba bandingkan,

II Korintus 3:7-10 “Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.”

Pelayanan Perjanjian Lama membuat wajah Musa bercahaya sehingga Musa harus mengenakan selubung agar bangsa Israel bisa memandang wajahnya. Tetapi kemuliaan pelayanan Perjanjian Baru jauh lebih besar dari apa yang sudah terjadi di Perjalanan Lama.

Ibrani 9:11-14 “Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, –dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”

Yesus sekarang sudah menjadi Imam Besar, bahkan Imam Besar Agung yang membawa darah-Nya sendiri dan dipersembahkan bukan di bait Allah Salomo/Herodes, melainkan di bait Allah yang sejati. Dalam Perjanjian Lama seluruh hewan korban yang dipersembahkan adalah hewan yang sehat dan sempurna (tidak cacat). Dan dalam Perjanjian Baru, Kristus yang tanpa dosa – sempurna mempersembahkan darahNya sebagai korban. Pelayanan di era Perjanjian Baru adalah sesuatu yang nyata. PERJANJIAN BARU JAUH LEBIH MULIA DAN DAHSYAT

2. Apa yang kita butuhkan?

Efesus 1:15-23 “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”

Kita  membutuhkan Roh hikmat (pengertian) dan wahyu (hal-hal yang akan datang) untuk :

A. Mengenal Dia dengan benar

B. Menerangi mata hati

  • Mengerti makna panggilan
  • Betapa dahsyat kemuliaan yang dijanjikan bagi orang kudus (janji-janji berkatNya bagi kita selama masih di bumi)
  • Betapa hebat kuasa dalam Dia (kuasa kebangkitan)
  • Dia penguasa sorga dan bumi diberikan kepada jemaat sebagai kepala (memiliki kerinduan agar panca indera Kristus juga menjadi panca indera kita)

3. Nasihat

Ibrani 10:19-25 “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Karena Tuhan Yesus telah membuka jalan baru untuk kita datang kepada Allah Bapa, maka beribadahlah dengan :

  • Hati yang tulus
  • Hati yang teguh
  • Saling peduli
  • Rajin dan tekun

Sehingga kita bisa bertumbuh maksimal, mengalami perubahan yang terus menerus hingga sempurna di dalam Dia

4. Penutup

Roma 12:1-2 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. – Persembahkanlah tubuh yang hidup dan kudus dan berkenan dan jadi teladan bagi mereka yang belum beriman. Tuhan Yesus memberkati.