Ringkasan khotbah Ps. Ryan Gidor (Filipina)
Minggu, 18 Desember 2022
Dengan memahami gambaran besar dari sesuatu/seseorang maka kita akan lebih menghargai sesuatu/orang itu. Banyak orang tidak bisa menyembah Tuhan karena tidak mengenal Tuhan. Semakin mengenal Tuhan -mengetahui gambaran besar tentang Tuhan, maka kita akan semakin mengasihiNya. Banyak orang percaya yang tidak mengenal siapa dirinya di dalam Kristus sehigga mereka tidak bisa menghargai kasihNya yang besar. Jika kita mengetahui bahwa Yesus telah menggenapi 324 nubatan tentang Mesias, maka kita akan semakin kagum dan mengasihiNya. Pemahaman/pengenalan akan Injil akanmembuat kita menjadi lebih menghargai-lebih mengasihi Kristus. Mesias berbicara tentang penyelamatan, dan natal tidak hanya tentang pesta, sukacita, tetapi tentang Kristus Yesus – Sang Mesias, yang datang untuk menyelamatkan yang terhilang.
- Kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Sebelum manusia jatuh dalam dosa, Allah sudah memiliki rencana bagi manusia, yaitu agar manusia menjadi penguasa atas ciptaan lainnya, berkuasa atas seluruh bumi. Namun dosa merusak dan mencoba menggagalkan rencana ini. Allah merancangkan penebusan untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran. Berbicara tentang keselamatan, itu tidak han ya mengacu pada ke empat Injil. Namun sebenarnya Injil dimulai dari kitab kejadian. Kisah penyemelamatan dimulai dari Kitab Kejadian, bukan ketika Kristus mati tersalib. Ada banyak nubuatan tentang Kristus/keselamatan, dan itu dimulai dari kitab Kejadian.
Manusia diciptakan menurut gambar dan serupa dengan Allah, kata menurut menunjukkan identitas. Harusnya manusia terkoneksi dengan Allah. Kisah Injil dimulai dari Allah menciptakan manusia berdasarkan gambar dan rupa Allah, sehingga identitas manusia segambar dengan Allah. Hal yang penting ketika kita datang pada Yesus, yaitu Ia akan bekerja mulai dari identitas. Karena jika kita tidak tahu identitas kita dalam Tuhan kita akan terus berada dalam dosa. Di Taman Eden, identitas manusia terkoneksi dengan identitas Allah, itu sebabnya seluruh ciptaan Allah sempurna.
- Kejadian 1:28 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Tuhan berbicara dengan manusia bahwa identitas mereka terkoneksi dengan Allah dan Allah memberkati mereka. Jadi Injil dimulai saat manusia terkoneksi dengan Tuhan dan Tuhan memberkati manusia dengan pemeliharaaan dan penyediaan. Namun kita tahu bahwa kemudian hari ada ujian/godaan yang dihadapi oleh manusia.
- Kejadian 3:1 “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
Dosa diawali dengan sebuah kebohongan. Iblis dengan cerdik memutar balikkan firman/perintah Allah. Kebohongan yang disampaikan oleh ular, itulah yang didengar dan dipercayai manusia. Akhirnya timbul keraguan dalam hati mereka, apakah Allah sungguh-sungguh berkata demikian?.
Jika kita tidak mengenal Allah maka kita akan dengan mudah dibohongi. Kita tidak akan jatuh dalam cobaan/percaya apapun ucapan iblis jika mengenal Allah. Pengenalan akan Allah adalah hal yang sangat penting. Ditengah situasi yang tidak menyenangkan, ditengah pandemic, masalah, sakit penyakit, luka hati, iblis datang dan memperdengarkan kebohongan-kebohongannya. Ia menebarkan dusta bahwa hidup kita tidak ditebus, bahwa kita tidak akan bangkit, tidak akan dipulihkan, tidak akan disembuhkan. Tetapi jika kita memahami gambar besar dari Injil, maka kita akan mengerti bahwa setiap cobaan adalah sebuah persiapan bagi kita untuk naik level, untuk menerima berkat. Setiap ujian yang berat akan mendatangkan berkat, sebuah situasi yang tidak menyenangkan adalah sebuah pesan bahwa kita memiliki Allah yang hebat yang akan menolong kita. Jika kita belum berhasil menaklukan situasi, maka Allah tetap sabar menunggu kita menyelesaikan semuanya. Jadi…..berhentilah mendengarkan kebohongan yang diperdengarkan oleh iblis.
- Kejadian 3:6 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”
Manusia berdosa terhadap Allah karena mendengarkan sebuah kebohongan. Jika kita tidak mengenal seseorang dengan baik – tidak ada relasi dengannya, maka akan sangat mudah bagi kita untuk dipengaruhi dengan berita-berita bohong tentang dia. Setiap kebohongan berasal dari musuh. Itulah alasannya mengapa Firman Tuhan sangat jelas, ketika manusia jatuh dalam dosa ia menjadi egois. Yohanes 8:32 “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Hanya kebenaran yang bisa memerdekakan kita dari kebohongan. Oleh sebab itu mari kita memenuhi hidup kita dengan kebenaran Firman Tuhan, karena dengan hidup dalam kebenaran maka kita tahu bahwa Allah akan memberkati dan memulihkan.
Seseorang bisa saja diberkati – hidupnya penuh dengan berkat tanpa mengenal Allah. Dan ketika berbicara berkat, kita cenderung berpikir bahwa itu adalah uang, rumah, mobil, dan segala sesuatu yang dimiliki dan yang ingin dimiliki. Sesungguhnya memiliki Yesus adalah berkat yang terbesar, karena Yesus adalah segalanya. Itulah sebabnya kita semua ada disni merayakan natal. Karena manusia jatuh dalam dosa, Allah hadir dalam diri Yesus, dan ini adalah anugerah yang menyelamatakan.
- Kejadian 3:7 “ Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.”
Ketika Adam dan Hawa berdosa- mata mereka terbuka, mereka kehilangan identitas, sadar jika telanjang (menyemat daun ara dan membuat cawat) dan hidup dalam tuduhan dosa
- Kejadian 3:8-9 “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Dimanakah engkau? Ini bukanlah pertanyaan retotika Allah karena Allah tahu dimana manusia berada. Dimanakah engkau? Adalah sebuah pertanyaan relasional. Dimanakah engkau? Diartikan sebagai apakah kamu sedang berelasi dengan Aku?. Dan pertanyaan ini Allah tanyakan setiap hari pada kita. Apakah pandemi ini mendekatkan kita dengan Allah? Ketika manusia berdosa melawan Allah, fokus Allah bukan pada dosanya melainkan bertanya tentang bagaimana relasai Allah dengan manusia, dan manusia dengan Allah.
- Kejadian 3:12-13 “Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
Namun manusia tidak bertobat karena pertanyaan Allah itu. Pertanyaan Allah membutuhkan jawaban pertobatan tetapi manusia itu menyalahkan perempuan dan perempuan menyalahkan ular. Bukan respon pertobatan yang diberikan tetapi mereka saling meyalahkan. Dalam perjalanan kita dengan Allah seringkali kita meyalahkan orang-orang disekitar kita (orang tua, keluarga, bos/pimpinan, teman/sahabat, dll). Sudah waktunya untuk berhenti menyalahkan dan bertanya pada diri sendiri dimana posisi relasi kita dengan Tuhan.
Allah sedang mengerjakan sesuatu dalam diri kita. Berhenti sibuk melihat kehidupan orang lain. Medsos seringkali menampilkan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna. Makan di restoran, memiliki rumah,mobil baru, dan kemewahan/keberhasilan lainnya. Jika sibuk melihat kehidupan orang lain, maka informasi/fakta itu akan menekan kehidupan kita. Kemudian kita mendengar suara iblis yang mengatakan berbagai kebohongan tentang hidup kita dan kita mulai percaya dengan kebohongan itu.
Pertanyaan yang sama Allah tujukan pada kita, dimanakah engkau?. Apakah kita sedang membangun relasi dengan Allah? Dan hanya kita sendiri yang bisa menjawab dimana posisi relasi kita dengan Allah.
- Kejadian 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Injil yang pertama. Pesan ini berbicara bahwa Allah akan mengutus seseorang untuk menghancurkan kepala ular. Itu sebabnya mengapa Injil tidak dimulai dari Perjanjian Baru. Ini adalah latar belakang kisah cinta Allah, yaitu dengan mengutus Yesus. Sekalipun manusia berdosa – respon Allah tidak melawan manusia, tetapi justru menyelamatkan manusia sejak mulanya. Nubuatan/janji diberikan.
Yesaya 7:14 “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
Gambaran besar tentang Injil begitu indah, bahwa walaupun manusia berdosa melawan Allah, jajni dan nubuatan diberikan untuk menyelamatkan manusia. Allah ingin meyelamatkan manusia melalui Yesus. Immanuel – Allah ingin beserta kita, berada di tengah-tengah kita.
Pekerjaan utama Allah adalah mengasihi ciptaanNya dalam sebuah relasi, dengan tujuan/rencana yang jelas. Seperti seorang lelaki single yang membangun relasi dengan seorang perempuan single dekat sebuah rencana yang pasti, yaitu menuju pernikahan. Rencana yang pasti itu adalah buah dari cinta lelaki itu kepada perempuan yang dikasihinya.
Allah sangat mengasihi kita, kisah cintanya dimulai dari kitab kejadian. Allah begitu bersemangat setiap kita bangun pagi, bersemangay untuk mengasihi kita. Lebih dari pemulihan dan berkat yang diberikan – Allah sedang memulihkan semua kembali. Hubungan/relasi kita dengan-Nya kembali intim. Berkat terbesar adalah janji bahwa Dia akan berserta kita, Dia sudah membayar hutang dosa kita, Dia sudah menyelesaikan masalah kita.
Kini kita tahu bahwa Allah mengasihi dan memberikan keamanan, bahwa Allah mennyertai – tidak meninggalkan kita, bahwa kasihNya dimulai dari kitab Kejadian dan berakhir di kitab Wahyu. Injil datang dengan sebuah janji dan rencana. Itulah sebabnya injil adalah kabar baik bahwa Allah datang menjadi manusia di dalam Yesus Kritus. Dia menghidupi hidup yang seharusnya kita milki dan hidupi dan mati dalam ditenpat seharusnya kita mati. Dan tiga hari kemudian bangkit dari kematian, membuktikan bahwa dia adalah Anak Allah dan menawarkan hadiah keselamatan kepada mereka yang bertobat dan percaya kepadaNya.
Jika kita tidak mengingat pesan Injil ini, rangkumannya adalah bahwa Yesus ada di tempat saya. Kasih saya kepada Tuhan adalah sebuah produk dari pengertian dari gambar besar Allah bahwa sejak dahulu Allah sudah punya rencana untuk menyelamatkan manusia. Dalam setiap langkahNya Allah, Allah mau menyelamatkan manusia. Dalam setiap langkahNya, Allah ingin memberikan pesan bahwa Allah mangasihi manusia. Itulah sebabnya natal diberikan. Allah menggunakan warna-warna natal untuk menyatakan kasihNya. Merah berbicara tentang darah Yesus, ini menggambarkan tentang pengampunan. Putih adalah kekudusan, setelah diampuni dan dikuduskan kita bertumbuh bersama Allah, dan pertumbuhan adalah warna hijau. Emas adalah warna pemulihan/penebusan. Suatu hari nanti, kita – orang percaya akan berjalan di atas jalan emas. Semakin kita mengasihi Allah, semakin kita menyadari betapa dalam dan besar kasihNya. Kesadaran inilah yang akan terus mendorong kita untuk menyembahNya. Penyembahan itu tidak lagi karena kita orang Kristen, bukan karena dalam ibadah, tetapi sesuatu yang secara alami bergerak dalam kehidupan kita karena kita menyadari betapa besar kasih Allah, betapa kita bersyukur menerima semua karuniaNya. Inilah titik awal kita bisa bersyukur dengan segala sesuatu yang kita miliki, yang Allah berikan. Kita tidak lagi menuntut, tetapi bersyukur.
- Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Alasan mengatakan mengapa Allah memilih adalah ingin berkomunikasi – mebangun koneksi, pilihan Allah akan mempengaruhi pemulihan indtetitas kita. Manusia kehilangan identitas di taman eden, Allah memilih untuk memulihkannya.
Roma 5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Allah ingin kita mengerti, seberapapun susahnya keadaan kita, Allah sudah memilih kita secara pribadi. Seklipun kita adalah satu-satunya pendosa di bumi ini, Allah akan tetap mati bagi kita. Bukan kita yang berpegang pada Alah tetapi Allah yang memegang kita, sehingga sekalipun kita melepaskan tangan, Allah tetap berada dekat kita karena Allah memegang kita
II Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”
Allah begitu sabar kepada manusia, karena Allah menghendaki semua manusia diselamatkan, tidak ada yang binasa. Jika kita mengerti gambar besar Allah menyelamatkan manusia kita bisa memanfaatkan musim natal dengan baik dengan membawa keluarga dan teman lain ke gereja. Memperkenalkan mereka dengan Yesus sehingga mereka juga menerima anugerah keselamatan. Hidup ditentukan oleh pengertian Injil yang jeas. Itulah sebabnya sangat penting supaya kita tidak familiar pada Yohanes 3:16 saja, ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa Alah sudah punya rencana bagi manusia sejak mulanya, sejak manusia jatuh dalam dosa Allah sudah bekerja menyelamatkan manusia.
Allah memilih kita untuk pergi dan menghasilkan buah. Mengapa kita ingin diberkati? Ingin ditebus dan dipulihkan? Alasan Allah menebus, memulihkan dan memberkati kita adalah supaya kita menjadi berkat bagi yang lain. Kita dipulihkan untuk menjadi bukti hasil kerja Allah.
Yohanes 15:16 juga berbicara tentang penyediaan. Tuhan berjanji bahwa ketika kita tinggal dalam Dia – Dia akan menyediakan. ”supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”
Allah mau menebus dan memberkati kita untuk melimpahkan/mencurahkan berkatNya kepada yang lain, sehingga akan ada lebih banyak manusia yang diselamatkan. Berkat bukan hanya uang -berkat yang terbesar adalah merasakan Allah dalam situasi yang tidak baik.
Gambar besar Injil sangat indah karena sejak mula Allah ingin menyelamatkan mansuia. Allah ingin mengembalikan manusia ke taman eden. Lukas 23:43, Yesus berkata pada penjahat disebelahnya bahwa hari ini ia sudah bersama dengan Yesus di Firdasu. Manusia berdosa di taman eden, Allah memulihkan apa yang sudah diterbut dari manusia dan membawa manusia kembali. Allah memulihkan kehidupan manusia dalam diri Yesus – artinya, manusia akan mengalami pemulihan ketika percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Kita tidak perlu ke surga untuk merasakan suasana surga, karena ketika Allah menebus dan menyelamatkan kita, Ia hadir dalam kehidupan kita. Anugerah keselamatanNya memberikan kedamaian dalam Yesus Kristus, itulah suasana surga.
Mulai hari ini dan tahun depan, bahkan tahun-tahun mendatang kita akan menyaksikan pemulihan dari Allah. Tuhan Allah akan memulihkan semuanya, hidup kita tidak hanya akan menjadi berkat tetapi akan menjadi bukti nyata bagi dunia bahwa ditengah-tengah pandemi ini Tuhan Allah memelihara kehidupan anak-anakNya. Oleh karenanya, mari tetap hidup di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati.